Banyak orang yang mempunyai cita-cita bekerja di luar negeri. Salah satu cara supaya dapat bekerja di luar negeri adalah bekerja di perusahaan multinasional. Dengan begitu ada harapan untuk mendapatkan kesempatan di promosikan untuk bekerja di luar negeri. Tentu saja saat bekerja di luar negeri kamu akan memiliki lingkungan kerja yang beragam.
Memiliki lingkungan kerja yang beragam tidak selalu dialami orang yang bekerja di luar negeri, pada saat berada di dalam negeri pun bisa karena pada perusahaan multinasional biasanya mendatangkan pekerja asing.
Komunikasi dalam perusahaan multikultural yang tidak dilakukan dengan benar dapat membuat kesalahpahaman sehingga dapat menghambat karir. Oleh sebab itu simak 8 cara berkomunikasi lintas budaya di perusahaan multikultural.
1. Menjaga Etika dalam Berkomunikasi Lintas Budaya

Sejatinya menjaga etika dalam berkomunikasi baik itu lintas budaya atau tidak, perusahaan multikultural atau tidak sangat diperlukan. Akan tetapi, dalam melakukan komunikasi lintas budaya di perusahaan multikultural, etika dalam berkomunikasi wajib kamu terapkan supaya tidak terjadi konflik yang membawa negara atau suku masing-masing.
Untuk mengetahui etika seperti apa yang harus kamu terapkan dalam komunikasi, kamu harus memiliki wawasan yang luas. Wawasan bisa kamu dapatkan dengan cara melakukan riset terlebih dahulu sebelum berkomunikasi.
Misalnya kamu sering berkomunikasi dengan orang Jepang, kamu harus melakukan riset mengenai etika dan budaya Prancis serta hal-hal yang apa saja yang dianggap sensitif oleh mereka. Jika kamu bisa melakukannya, kamu akan terhindar dari konflik yang tidak kamu inginkan.
Tanpa riset, bisa terjadi misscommunication yang mungkin dapat menyebabkan kekacauan di kantor. Meskipun begitu, kamu harus menerapkannya pada waktu atau momen yang tepat supaya kamu tidak dianggap sebagai orang yang kaku karena terlalu menjaga sopan santun.
2. Menghindari Penggunaan Kata Slang

Kata slang biasanya dianggap kata yang wajar digunakan untuk berbicara dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan ketika sedang berada di lingkungan kerja orang-orang sering menggunakan kata slang karena di lingkungan tentunya tidak hanya membicarakan pekerjaan saja.
Ketika kamu bekerja di perusahaan multikultural mungkin kamu akan mencoba melakukan komunikasi yang lebih personal dengan cara mencoba menyesuaikan diri bersama teman kerja lainnya. Salah satu komunikasi personal tersebut seperti menggunakan kata slang.
Kata slang merupakan bahasa atau kata-kata yang bukan merupakan kalimat baku. Kata slang biasanya digunakan untuk kegiatan informal dan digunakan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang sudah memiliki hubungan yang sangat dekat misalnya seperti sahabat.
Menggunakan kata slang dalam berkomunikasi dengan rekan kerja di perusahaan multikultural sebaiknya dihindari. Kata slang dapat membuat kesalahpahaman antara kamu dan rekan kerja kamu.
Hal ini disebabkan karena kamu berkomunikasi lintas budaya sehingga dapat menimbulkan ambiguitas. Orang lain dapat mengartikan dengan maksud yang berbeda karena memiliki latar belakang budaya yang berbeda dengan kamu.
3. Memberi Pernyataan Terbuka

Salah satu hal terpenting dalam berkomunikasi lintas budaya adalah memberi pernyataan terbuka. Dalam berkomunikasi dengan rekan kerja tentunya kamu berharap memiliki komunikasi dua arah, bukan satu arah. Salah satu cara untuk berkomunikasi dua arah yaitu menghindari pernyataan tertutup.
Pernyataan tertutup adalah pernyataan yang hanya memerlukan jawaban seperti iya atau tidak, setuju atau tidak setuju.
Jika kamu ingin bertanya pendapat atau pandangan orang lain mengenai gagasan kamu, kamu jangan memberikan pertanyaan “Apakah kamu setuju dengan ide saya?”.
Sebaiknya kamu memberikan pertanyaan seperti “Menurut kamu bagaimana ide saya? Apakah ada sesuatu yang dapat ditingkatkan supaya memiliki hasil yang lebih baik?”. Tentunya kalimat-kalimat tersebut kamu ucapkan menggunakan bahasa yang yang dapat mereka pahami misalnya bahasa Inggris.
Dengan menggunakan kalimat pernyataan pertama, kamu hanya bisa mendapatkan jawaban iya atau tidak. Sedangkan dengan menggunakan pertanyaan ke dua, kamu bisa mendapatkan jawaban yang lebih lengkap sehingga membantu kamu mengembangkan ide. Dengan memberikan pertanyaan terbuka, kamu dapat mengembangkan pola pikir dalam berkomunikasi lintas budaya.
Respon yang kamu dapatkan bisa membuat kamu memahami bagaimana cara mereka melakukan pekerjaan. Selain itu, dengan memberikan pertanyaan terbuka, kamu dapat menyesuaikan diri kamu dalam berkomunikasi lintas budaya dengan mudah.
4. Menjadi Pendengar yang Baik di Perusahaan Multikultural

Menjadi pendengar yang baik atau active listener merupakan sebuah kemampuan dasar yang wajib dimiliki dalam berkomunikasi. Kamu akan lebih dihargai oleh teman kerja kamu jika menjadi pendengar yang baik.
Mendengarkan orang dengan baik dapat membuat kamu memahami penjelasan orang lain tanpa perlu meminta orang tersebut mengulangi penjelasannya berkali-kali.
Untuk menjadi pendengar yang baik, kamu harus mendengarkan apa yang dibicarakan oleh orang yang sedang berbicara dan memfokuskan pikiran kamu dengan materi yang sedang disampaikan.
Selain itu, kamu juga harus mampu berfikir mengenai topik yang sedang dibicarakan sehingga kamu bisa menentukan respon apa yang akan kamu berikan.
Dalam berkomunikasi lintas budaya kamu wajib memberikan respon kepada orang yang berbicara. Meskipun begitu, sebaiknya kamu memberikan respon pada saat mendapat kesempatan saja. Saat rekan kerja kamu meminta pendapat atau telah selesai berbicara maka kamu bisa memberikan respon.
5. Mencatat Jika Diperlukan

Pada beberapa orang mungkin akan terlihat aneh jika saat sedang berkomunikasi sambil mencatat atau menulis ketika menanyakan sesuatu ke orang lain.
Namun sebenarnya menulis dapat membuat kamu lebih mudah dalam menjelaskan kepada orang lain. Menulis atau mencatat dapat kamu lakukan pada saat presentasi, diskusi hingga proses kerja.
Alternatif lain kamu bisa memberikan penjelasan dengan menggambar. Gambar yang dimaksudkan adalah gambar seperti kurva, diagram atau mind map sehingga membantu teman kerja kamu untuk memahami apa yang sedang kamu bicarakan apalagi jika pada lintas budaya bahasa merupakan salah satu penghambat.
Selain itu, kamu harus melakukan riset mengenai budaya berbahasa pada sebagian orang dalam menulis angka.
Misalnya ada orang yang menganggap one billion adalah 1.000.000.000 namun ada juga yang menganggap 1000.000.000.000. Tentunya perbedaan tersebut sangat signifikan.
Oleh sebab itu lakukanlah segala upaya untuk mencegah kesalahpahaman dan mengatasi kesulitan dalam komunikasi lintas budaya.
6. Menghindari Asumsi dan Penilaian

Dalam berkomunikasi lintas budaya di perusahaan multikultural sebaiknya kamu jangan mudah berasumsi atau memberikan penilaian terlalu cepat. Sebaiknya kamu jangan berasumsi orang lain akan bertindak dengan cara yang sama dengan kamu.
Orang lain belum tentu akan menerapkan nilai-nilai yang sama atau menggunakan bahasa serta simbol yang sama. Hindari menilai orang tanpa memahami terlebih dahulu apa yang sedang terjadi.
Contoh tindakan berasumsi adalah ketika seseorang bertindak berbeda maka jangan terburu-buru untuk menyimpulkan bahwa cara yang dilakukan orang tersebut salah.
Asumsi ini bisanya muncul karena berkembangnya stereotip dalam diri sendiri yang sering menjadi hambatan dalam berkomunikasi lintas budaya.
7. Peka dengan Terhadap Perbedaan dalam Perusahaan Multikultural

Dalam perusahaan mulitikultural, terdapat karyawan dengan berbagai latar belakang budaya oleh sebab itu supaya dapat berkomunikasi dengan baik di perusahaan yang memiliki keragaman maka harus peka terhadap berbagai perbedaan yang ada.
Cara supaya peka terhadap perbedaan yaitu mempelajari berbagai hal dari orang-orang yang kamu temui di kantor terutama terkait dengan budaya orang-orang tersebut.
Oleh sebab itu, luangkanlah sedikit waktu untuk belajar berbagai budaya orang lain terlebih dahulu daripada memaksakan diri berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda budaya. Jika kamu memaksakan diri menjalin komunikasi dengan mereka maka akan terjadi kesalahpahaman.
8. Memahami Budaya Sendiri

Ketika bekerja di perusahaan multikultural, sebelum memahami budaya rekan kerja, kamu harus memahami budaya kamu sendiri. Teman kerja kamu juga ingin memahami budaya kamu sehingga kamu harus paham mengenai budaya kamu supaya dapat saling memahami.
Jika kamu memahami budaya kamu sendiri, kamu dapat dengan mudah mengkomunikasikan nilai-nilai, persepsi, dan sikap yang kamu anut kepada orang lain.
Dengan begitu, orang lain juga akan mudah mengkomunikasikan nilai-nilai dan persepsi yang mereka anut. Jika antar kedua belah pihak saling mengkomunikasikan maka kesalahpahaman tidak akan terjadi.
Baca Juga :
- 9 Tips Beradaptasi Agar Kamu Betah di Tempat Kerja Baru
- 9 Cara Menghilangkan Rasa Ngantuk Saat Sedang Bekerja
Itulah cara-cara berkomunikasi lintas budaya di perusahaan multikultural. Dalam berkomunikasi lintas budaya, kamu bisa mengembangkan diri dalam bekerja. Kamu tidak boleh menganggap bahwa berkomunikasi lintas budaya hanya sekedar mentranslate bahasa. Berkomunikasi lintas budaya bukan hanya soal berbicara namun juga memahami budaya orang lain.