in ,

Gak Dijadiin Prioritas? Ikuti 5 Cara Ini Agar Hubunganmu Langgeng

Cara Agar Hubungan Tetap Harmonis
Cara Agar Hubungan Tetap Harmonis

Prioritas? Sejak ribuan tahun lalu orang-orang mengartikan kata “prioritas” sebagai yang utama, tunggal dan lebih penting dari segalanya.

Jika kita semakin mendalami lagi makna dari kata prioritas tersebut, tentu arahnya kepada sesuatu yang amat sangat berharga, sangat dicintai dan dijaga.

Namun apa makna prioritas dalam hubungan?

Ada fakta unik, bahwa orang yang sangat terobsesi ingin menjadi prioritas bagi orang lain adalah mereka yang membenci dirinya sendiri, meremehkan diri sendiri dan merasa dirinya tidak berharga. Orang-orang seperti ini akan selalu menuntut serta meremehkan cinta pasangannya secara berlebihan.

Rata-rata masalah yang dihadapi dalam hubungan adalah mereka melupakan hal penting yang mengikis ikatan koneksi antara satu sama lain. Hal itu terjadi sebab pada awal hubungan mereka tidak memikirkan konsekuensi yang akan dihadapi ke depannya.

Berikut 5 hal penting dalam memprioritaskan hubungan

1. Pikirkan Konsekuensi Sebelum Memulai Hubungan

Pikirkan Konsekuensi Dalam Hubungan
Pikirkan Konsekuensi Dalam Hubungan

Setiap hubungan memiliki resiko masing-masing. Misalnya, seorang penulis akan lebih banyak memikirkan ide-ide menarik dan menghabiskan waktunya untuk fokus pada pekerjaannya daripada bepergian dengan pasangan.

Lalu, apa wajar seseorang kecewa jika pasangannya lebih memilih menyelesaikan pekerjaan daripada pergi bersamanya?

Ada kecurangan dalam percintaan dimana seseorang ingin selalu menang bahkan disaat kekasihnya sibuk dengan pekerjaan yang menumpuk.

Tentu akan menjadi rumit ketika dua hati mencoba menyatu, apalagi tanpa ikatan koneksi yang kuat antara satu sama lain.

Baca Juga : Ladies, Ternyata 6 Sosok Ini yang Kerap Dicemburui Pasanganmu

Maka- ketika hendak memulai suatu hubungan ada baiknya memikirkan konsekuensi.

2. Berdiskusi untuk Mencari Solusi

Perbanyak Melakukan Diskusi
Perbanyak Melakukan Diskusi

Pikirkan konsekuensi jangka panjang sebelum memulai suatu hubungan.

Jika kamu akan memulai suatu hubungan dengan seseorang yang memiliki pekerjaan penuh sepanjang waktu, tentu kamu tahu apa dampak yang kamu dapatkan kedepannya.

Dalam situasi seperti ini kesampingkan dulu ego dan berdiskusi dengan calon pasangan tentang masalah-masalah yang mungkin akan kalian hadapi didepan untuk menemukan solusinya sebelum masalah itu benar-benar terjadi.

3. Ikat Hubungan Dengan Komitmen

Komitmen Dalam Hubungan
Komitmen Dalam Hubungan

Membangun sebuah hubungan sebenarnya tidak seperti mitos tangkuban perahu yang terjadi dalam satu malam.

Secara logika mungkin saja kamu menyukai seseorang pada pandangan pertama, namun untuk menjalin hubungan yang serius akan butuh pondasi kuat dan pasti lebih dari sekedar rasa suka.

Jika pondasi sebuah hubungan hanya berlandaskan suka sama suka, maka hubungan tersebut sulit untuk bertahan dalam jangka panjang.

Hubungan yang serius butuh berpikir dengan akal sehat, bukan hanya mengedepankan perasaan saja.

Setelah berpikir matang-matang pun masih butuh waktu penyesuaian lagi antara dua karakter yang berbeda. Lalu setelah hubungan itu berjalan pun juga butuh banyak dedikasi dan benar-benar menjaganya. Serta diperlukan kedewasaan jika kamu ingin hubungan itu sehat dan tetap menjadi prioritas.

A. Tidak Saling Menunggu

Kemarahan yang klise adalah “Kamu gak pernah nanya kabarku gimana!”

Gejala-gejala putus cinta seringkali diawali dengan saling menunggu kabar. Mereka tidak mengubah pola yang biasa dan mencoba proaktif untuk bicara dengan pasangan.

Cobalah lebih terbuka bercerita tentang keadaanmu daripada menunggunya bertanya.

B. Jangan Cari Menang

Ketika pasangan mengeluh tentang sesuatu kepada kamu, hindarilah pikiran untuk berdebat.

Jadilah dewasa. Perdebatan akan selalu mengarahkan kamu dan pasangan mencari siapa yang lebih baik dalam membuat alasan. Lebih baik kamu mendengarkannya berbicara sampai selesai, karena sebenarnya ketika seseorang mengeluh ia hanya sedang ingin meluapkan emosi dihatinya dan butuh didengarkan.

C. Selesaikan Masalahnya

Setelah bicara berdua saling terbuka dan menemukan titik permasalahannya dimana, maka selesaikanlah masalahnya hingga tuntas. Jangan berputar-putar lagi dan memainkan drama yang tidak perlu.

Dalam situasi seperti ini kamu harus berada dalam posisi sadar sepenuhnya akan dampak sebuah masalah terhadap hubungan dan mengajarkan kepada pasanganmu untuk memahami pentingnya menyelesaikan masalah.

Ketiga poin diatas adalah tips terpenting untuk hubungan supaya tetap menjadi prioritas diantara begitu banyak kesibukan pekerjaan dan gaya hidup individu.

Sebagian orang memiliki kepribadian yang berbeda dengan pasangan mulai dari sudut pandang, gaya hidup, pekerjaan, makanan kesukaan hingga hobi. Namun perbedaan itu bukanlah inti masalah, adapun keluhan yang sering saya dengar adalah tentang menjelaskan keluhannya kepada pasangan.

Seperti ” Aku gak tau gimana cara menyampaikannya”. Hal ini menjadi rumit bagi kamu. Diam saja akan menjadi masalah, namun jika salah menyampaikannya juga akan menjadi masalah.

Baca Juga : 6 Langkah Sederhana yang Bikin Konflik Percintaanmu Cepat Kelar

Lalu bagaimana berkomunikasi dengan bahasa yang baik agar si doi mengerti maksud hatimu?

4. Perbaiki Cara Komunikasi dengan Pasangan

Perbaiki Cara Berkomunikasi
Perbaiki Cara Berkomunikasi

Saat kamu mencoba mengajukan keluhan kepada pasangan dan pasanganmu salah paham, masalahnya adalah kamu tidak berbicara jujur.

Ungkapkan saja usahamu dengan niat untuk menyelesaikan sebuah masalah, misalnya-

“Akhir-akhir ini aku sulit berbicara jujur karena aku takut kamu marah. Sebenarnya aku ragu apakah kamu masih menjadikan hubungan kita sebagai prioritas, karena saat aku bicara kamu tidak mau mendengarkan.”

“Jika kamu mau mendengarkanku, aku akan sangat bersyukur karena itu akan membantu menyelesaikan permasalahan dalam hubungan kita”

Berbicara dengan jujur dari hati ke hati akan menguatkan ikatan koneksi antara kamu dan dia.

5. Jauhkan Sesat Pikir Dalam Hubungan

Hindari Sesat Pikir Dalam Hubungan
Hindari Sesat Pikir Dalam Hubungan

Jangan sekali-sekali kamu menyatakan pertanyaan yang menjadi toxic dan sesat pikir dalam hubungan. Pikiran buruk akan membuahkan kata-kata buruk yang terucapkan tanpa kamu sadari, seperti-

“Jadi kamu lebih memilih pekerjaan daripada aku?” atau

“Jadi kamu lebih memilih hobimu daripada aku?”

Pertanyaan tersebut ringan untuk diucapkan namun sangat menyudutkan orang yang mendengar dan pada akhirnya akan menyerang dirimu sendiri atau membuat keadaan semakin memburuk.

Sebab jika dia menjawab “Ya, Aku memilih kamu”

Ketahuilah bahwa dia sedang membohongi dirinya sendiri dan sadarilah betapa kejamnya kamu telah mengubah seseorang tidak menjadi dirinya sendiri.

lalu jika dia menjawab “Aku memilih hobiku.”

Tentu jawaban tersebut akan menyakiti kamu secara langsung.

Sesat pikir dalam hubungan akan membunuh karakter seseorang. Sah-sah saja jika kamu berusaha membunuh karakter buruk didalam dirinya, tetapi bukan hal hobi dan pekerjaan.

Seperti ungkapan Craig Malkin Ph. D dalam artikelnya “Tanyakan kepada pasanganmu apa yang perlu mereka ubah agar keadaan menjadi lebih baik. Ketika kamu melakukannya, itu membuat pasanganmu merasa seolah-olah kamu ingin melihat perspektif-nya secara serius. Kamu juga perlu mengatakan kembali apa yang pasangan katakan, sebab itu menunjukkan bahwa kamu sedang berusaha memahaminya.”

Sangat masuk akal jika kamu menanyakan pasangan apa yang perlu diubah untuk memperbaiki hubungan, daripada memberinya pilihan yang menyudutkan serta membuat keadaan menjadi buruk.

Baca Juga : Coba Tes Kadar Cintamu, Begini Cara Pasangan Membuatmu Cemburu

Sebanyak apapun masalah dalam hubungan, selalu lebih banyak solusi atau pun saran yang bisa kamu dapatkan.  Dasarnya hanya perlu mencari tahu dimana titik permasalahan yang membuat kamu berdua terjebak, di titik itulah solusi yang sebenarnya.

Written by Ilham Damanik

Penikmat dan pemerhati

Tinggalkan Balasan