Mungkin kamu sudah berusaha membawa pikiran dan tindakanmu kearah yang positif. Tentu bukan hal yang mudah, ditambah lagi penelitian terbaru mengatakan negativitas sangat berbahaya dan mudah menular. Jadi, tak peduli seberapa besar perjuanganmu menjadi orang yang positif, orang-orang negatif dapat dengan mudah menularkan virusnya kedalam hidupmu.
Memang faktor eksternal tidak dapat dikontrol dan kita hanya bisa mengontrol diri sendiri (internal). Tetapi hal-hal eksternal adalah bagian yang lebih besar ketimbang internal.
Sederhananya; mata lebih banyak melihat eksternal, telinga lebih banyak mendengar eksternal, mulut lebih banyak bicara dengan eksternal, dan bahkan dalam satu hari pun mungkin kita lupa untuk melihat, mendengar dan berbicara pada diri sendiri (internal).
Jadi, bagaimana mungkin pikiran tidak terpengaruh oleh toxic yang datang dari eksternal?
Negativitas sudah menjadi masalah yang paling kompleks di zaman modern ini, ditambah semakin kuatnya globalisasi dan informasi dimana semua manusia saling terhubung.
Tentu saja sangat berbahaya karena negativitas mungkin saja bisa membawa perang besar dalam waktu dekat, jika kita tidak lebih dulu menemukan solusi yang tepat.
1. Sadari Prosesnya, Tanggapi Dengan Santai
Jika negativitas itu datangnya dari luar, tentu hal itu memerlukan beberapa proses hingga menular kedalam diri seseorang. Ketika kamu melihat postingan di media sosial yang penuh dengan pesan-pesan amarah dan kebencian, apa yang terpikirkan pertama kali?
Saat kondisi emosimu sedang baik-baik saja, mungkin kamu hanya akan menggeleng-gelengkan kepala melihat orang lain memposting pesan-pesan kebencian di media sosial.
Namun jangan mengira saat kamu hanya menggelengkan kepala berarti tidak akan tertular oleh negativitas itu. Terkadang efeknya tidak bekerja secara langsung, maka kita perlu memperhatikan lagi apa yang terjadi berikutnya.
Misalnya ketika kamu berbincang dengan teman atau keluarga dan mereka membicarakan hal yang beberapa waktu lalu kamu lihat di media sosial, disanalah negativitas mulai bekerja.
Jadi, sangat penting untuk menyadari bagaimana proses negativitas itu bekerja, agar kita dapat menanggapinya dengan santai.
Baca Juga : 5 Hal Ini Akan Membantumu Tetap Fokus Pada Impianmu
2. Ucapkan “Sampai Jumpa”
Sebelum berjuang lebih keras untuk mengubah negatif menjadi positif, mari lihat kembali kapasitas diri kita. Untuk menerapkan hidup positif bagi diri sendiri pun sangat tidak mungkin jika lingkungan kita tidak mendukung.
Ya, terdengar seperti keluhan tetapi begitulah adanya jika kita jujur pada diri sendiri.
Maka, sudah waktunya untuk ucapkan sampai jumpa pada lingkungan yang tercemar negativitas agar kita dapat lebih mudah meningkatkan nilai-nilai positif dalam kehidupan. Tentu akan menimbulkan masalah baru saat kamu meninggalkan orang-orang terdekatmu walaupun mereka benar-benar menjadi toxic.
Cukup menghindari situasi-situasi dimana akan menimbulkan toxic. Misalnya, ketika teman-temanmu berbicara tentang hal-hal negatif, kamu cukup meninggalkan obrolan itu dan ucapkan sampai jumpa dilain waktu.
Dengan begitu, lebih mudah untuk dilakukan dan tidak akan menimbulkan masalah baru.
3. Berpikiran Terbuka
Apakah postingan orang lain yang terlihat negatif akan benar-benar menjadi racun saat kita berusaha menerapkan pikiran positif?
Tentu saja tidak.
Mungkin kamu sudah berkali-kali menghapus aplikasi media sosial, tetapi hal itu juga membawa dampak negatif karena kamu akan tertinggal informasi penting dan berbagai macam hal lainnya. Cara terbaik untuk bersikap dalam masalah ini adalah berpikiran terbuka.
Berpikiran terbuka dalam hal ini, biarkan saja orang lain menampilkan apa yang ingin ia tampilkan di media sosial karena kamu sudah menyadari bahwa kita tidak dapat mengontrol faktor eksternal.
Tetapi kamu juga tidak lantas berhenti menampilkan pesan-pesan positif untuk menyeimbangkannya.
4. Jangan Lupa Berbuat Baik
Jika negativitas dapat menular, maka kabar baiknya sikap positif juga menular. Jika kita menceburkan diri kedalam kegiatan positif untuk sosial dan orang lain, maka diri kita akan otomatis terhindar dari hal negatif.
Berbagai macam penelitian telah menunjukan bahwa menebarkan kebaikan dan sikap positif bukan hanya akan membuat orang lain senang, tetapi juga akan membawa diri kita kedalam perasaan sukacita yang bertahan lama.
Dan pada akhirnya, dunia menitipkan sebuah pesan kepada kita. “Jangan hanya menuntut orang lain untuk bersikap positif dan berlaku baik, tetapi mulailah memberi contoh yang baik.”
Misalnya membawakan makanan yang lezat untuk keluarga, menawarkan kopi kepada orang-orang, atau sedikitnya memberikan senyum ramah kesetiap orang yang kita temui.
5. Senyum
Sudah berapa senyum yang terlukis diwajahmu hari ini?
Senyum adalah cara paling mudah mengubah mood setiap orang. Alasannya, bukan lagi dari penelitian tetapi ya tentu saja karena mudah dilakukan. Saat pekerjaan terasa berat, partner tidak dapat diandalkan dan malah membuat kesal, tentu saja akan menguras banyak energi dan pikiran. Tetapi kamu cukup melihat ke arah cemin, lalu lekukkan bibirmu sedikit ke atas, nah, begitu.
Seperti yang dikatakan oleh seorang psikolog, Sarah Stevenson, “Setiap kali anda tersenyum, berarti anda mengadakan pesta kecil di dalam otak anda”.
Ditambah lagi, tersenyum dapat membantu otak menghasilkan hormon endorfin yang berfungsi menghilangkan segala rasa sakit serta menjadi opiat tubuh sendiri.
Baca Juga : 7 Motivasi Positif Yang Membuatmu Bersemangat Memulai Aktifitas di Pagi Hari
Tersenyumlah untuk menikmati semua negativitas yang erjadi, sebab yang kamu alami bukan hanya terjadi pada dirimu, lingkungan, tetapi seluruh dunia. Mungkin inilah alasan mengapa Tuhan menciptakan senyum 🙂