Tak ada cara yang lebih baik untuk merasa lebih nyaman terhadap diri sendiri melebihi dialog batin yang baik! Selama kita masih terjaga, kita terus melakukan dialog batin.
Mungkin kita menyebutnya dengan kata yang berbeda-beda, bicara dengan diri sendiri, berpikir dengan diri sendiri, dialog internal atau bersuara dalam kepala, dan begitu banyak sebutan-sebutan lainnya namun yang jelas hal itu sangat penting!
Dan yang lebih penting lagi adalah bagaimana menentukan sikap kita saat berbicara dengan diri sendiri, bersikap positif atau negatif.
Mungkin suara-suara di kepala yang sering keluar ini terkadang sulit untuk dibedakan, dan lebih sering membingungkan mana yang harus diikuti. Terkadang ia terdengar seperti seorang musuh dan terkadang ia juga seperti sahabat yang sangat mengerti kita.
Musuhmu adalah dirimu sendiri. Click To TweetJika benar musuh kita adalah diri sendiri, bagaimana caranya mengalahkan musuh yang ada didalam diri kita sendiri?
1. Menyadari Negatifnya Suara Internal

Terlalu sibuk memikirkan bagaimana masa depan terkadang bukannya menjadi lebih bersemangat atau termotivasi tetapi malah cemas beserta dihantui ketakutan. Kecemasan-kecemasan itu pun menjelma menjadi momok yang membuat kita tertekan dari dalam.
Sesuatu yang kita sebut takdir di dunia ini terkadang tidak berjalan sesuai ekspektasi, dan masalahnya mengapa kita tidak bisa berhenti memikirkan hal-hal yang sebenarnya memang harus direlakan.
Masalahnya, takdir bukanlah sesuatu yang perlu dipikirkan. Takdir hanya perlu diyakini dengan hati.
Alam semesta ini bergerak secara otomatis, siang dan malam, panas dan hujan, semuanya terus bergerak dengan sendirinya dan begitu pula pikiran kita. Adakah sesuatu di alam semesta ini yang tidak bergerak?
Begitu pula dengan suara internal kita yang berubah-ubah secara otomatis dan tugas kita adalah membaca pesan yang ingin disampaikan alam semesta kepada kita.
Teknik mindfulness akan sangat membantu dalam mengatasi hal ini, sebab ketika kita sadar apa yang terjadi saat ini, akan lebih mudah untuk mengetahui apa yang terjadi di internal.
Baca Juga: Grounding Exercise, Cara Sederhana untuk Mengurangi Kecemasanmu
2. Diam, Hening, Dengarkan Hatimu

Di era infomasi yang terus bergerak cepat ini, ternyata berpengaruh terdahap keadaan mental kita. Iklan-iklan yang muncul pun seringkali berisikan tulisan “MOVE!” “MOVE ON!” dan kata-kata lain yang memberikan kekuatan ke dalam diri kita untuk segera bergerak yang tentu saja hal-hal tersebut diproses otomatis oleh otak dibawah kesadaran kita.
Maka sebenarnya, seperti orang yang sedang berlari, tentu akan sampai juga pada rasa lelah dan butuh istirahat. Kita perlu untuk sesekali melambatkan napas dan membuat semuanya berjalan dengan lembut.
Pelan-pelan. Diam, hening dan dengarkan suara hati lebih dalam. Setelah kita menyadari suara negatif internal, kritik batin dan semua kebencian terhadap diri sendiri, cukup biarkan itu berjalan dalam keheningan.
Banyak sebutan dalam teknik penyembuhan diri ini, ada yang menyebut meditasi, merenung atau tafakur.
Dalam keheningan, sadarkan pikiranmu bahwa mengkritik diri sendiri akan membuatmu semakin membenci diri sendiri, dan cenderung akan menjadi kebiasaan yang tidak baik serta merusak mental. Pelan-pelan, alihkan pikiranmu untuk berada ditengah-tengah, antara positif dan negatif.
Jadwalkan untuk melakukan hal ini di jam-jam yang kamu tentukan sendiri, dimana kamu bisa merasa nyaman, tenang dan tidak terganggu.
Baca Juga: 7 Cara Jitu Menenangkan Hati dan Pikiran Yang Kacau
3. Memikirkan atau Mempertanyakan Hal Sebaliknya

Hal terpenting dalam menaklukan kritik diri dan suara negatif lainnya adalah dengan memikirkan hal sebaliknya, tetapi akan sulit jika kamu melewatkan langkah pertama dan kedua.
Jika suara batin itu berisikan kritik yang mengatakan hal-hal negatif seperti “Tidak ada yang mencintaiku!” “Orang-orang tidak menyukai karyaku!” atau “Aku tidak akan sukses!” , hal yang kamu lakukan adalah, pertama, menyadari bahwa itu adalah suara negatif; kedua, rangkul suara negatif tersebut dengan penuh kasih,
dan terakhir katakan saja “Terimakasih sudah mengatakan itu, tapi aku tidak percaya. Karena aku yakin kebahagiaan sedang menunggu didepan sana!”
Kritik batin atau suara-suara internal masih tidak jelas asal usulnya, maka jangan menentangnya tapi tidak berarti kamu harus menerimanya. Cukup dengarkan saja, dengan penuh kasih, maka suara itu akan hilang dengan sendirinya.
Terima saja semua kritik-kritik tersebut dengan kebaikan dan cinta, kamu akan memahami bahwa cinta lah yang menyembuhkan.
“Satu-satunya orang yang bisa merendahkanku adalah diriku sendiri. Dan aku tidak akan pernah merendahkan diriku sendiri lagi – Joybel C”
Baca juga: Tenangkan Hatimu, Jangan Biarkan Dunia Melemahkanmu
Kesimpulan:
Mungkin suara batin kita lebih sering terdengar kritis dan kasar, penuh dengan ancaman-ancaman yang sangat menakutkan. Kata-kata kasar itu keluar begitu saja melalui kesadaran kita, dan terkadang menghilang begitu saja sebelum kita benar-benar menyadarinya.
Sebaliknya, terkadang kata-kata yang keluar dari dalam diri kita begitu menyemangati, sehingga menjadi dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan.
Dan masalah sebenarnya adalah kita kurang memiliki pemahaman terhadap diri sendiri. Maka solusi satu-satunya adalah belajar lebih banyak. Membaca dan menyerap ilmu dari buku-buku yang kita baca. Tentunya hal itu akan membantu kita untuk lebih mengenal diri sendiri!