in

7 Cara Mengendalikan Emosi Agar Tidak Mudah Marah

Cara Mengendalikan Emosi

Emosi bisa menjadi sebuah alat yang membantu kita dalam kegiatan sehari-hari, entah itu dalam pekerjaan atau hubungan. Secara sadar atau tidak kita pasti menggunakan emosi sebab melakukan sesuatu dengan datar tentu tidak ada nikmatnya. Namun tetap saja, kita perlu memahami bagaimana mengendalikan emosi.

Sebab emosi juga bisa menjadi sesuatu yang berbahaya dan merugikan diri sendiri, merusak konsentrasi dan merusak keharmonisan hubungan.

Masalahnya, saat ini kita terlalu fokus pada IQ (Kecerdasan Intelektual) dan mulai menyingkirkan pentingnya peran EQ (Kecerdasan Emosional), padahal kecerdasan intelektual tanpa dibarengi kecerdasan emosi sama saja tidak ada artinya.

Ini sangat penting, sebab ketidakmampuan dalam mengelola emosi adalah awal dari depresi, overthinking, dan fatigue. Langsung saja, berikut ini adalah 7 cara yang bisa anda terapkan dalam mengontrol emosi agar jiwa anda tidak mudah lelah.

1. Jangan Bertindak Seperti Korban

Tidak Perlu Bertindak Sebagai Korban
Tidak Perlu Bertindak Sebagai Korban

Jika kamu tahu bahwa dirimu gampang terpancing emosi dengan teman yang bicaranya sombong, suka mem-bully maka jangan bersikap seperti korban. Emosi yang muncul hanyalah hasil dari pikiranmu sendiri yang memandang bahwa orang lain jahat dan kamu korban.

Dengan kata lain, kamu tidak perlu menyalahkan orang lain atas emosi buruk yang menimpamu seperti rasa ingin marah, rasa kecewa, dan lain-lain. Semua perasaan-perasaan itu berasal dari dalam, bukan dari luar.

Iya, benar memang, orang-orang sombong dan suka membully itu salah, tetapi perasaanmu adalah milikmu, jangan biarkan orang lain mengontrol emosi dirimu. Kamu sendiri lah yang boleh mengendalikan emosi tersebut, sebab itu mutlak milikmu.

Kabar baiknya, setiap manusia memiliki kehendak bebas. Orang lain bebas untuk menjadi sombong atau rendah hati, dan kamu juga bebas untuk menghindari orang-orang yang mungkin akan memicu emosi.

Jadi, jika kamu memang tidak suka dengan orang-orang yang sombong, carilah alasan sedemikian rupa untuk menghindari pertemuan dengan mereka. Tentu saja kamu bisa memanfaatkan waktu dengan hal-hal yang positif dan akhirnya emosi kamu tetap stabil, kan?

2. Ubah Situasinya, Jika tidak bisa, Maka Ubahlah Sikapmu

Mengubah Sikap
Mengubah Sikap

Mungkin emosi negatif yang ingin kamu perbaiki adalah kekecewaan pada diri sendiri dan kurangnya rasa berharga. Dengan kata lain, kamu sering merasa minder dengan teman-temanmu dan kamu berharap dihargai seperti mereka.

Dalam kasus seperti ini, kita tidak boleh terhanyut dalam perasaan minder, karena kita bisa mencoba untuk  mengubah situasinya. Mulai dari mempertanyakan apa yang membuat kamu merasa minder?

Misal, kamu merasa minder karena menganggap penampilan teman-temanmu jauh lebih keren dibanding penampilanmu. Untuk menghilangkan rasa minder itu cukup sederhana bukan? Kamu tinggal mengubah penampilanmu agar terlihat lebih keren saja.

Namun jika kamu tidak memiliki daya dan kemampuan untuk mengubah penampilanmu, maka hal yang harus kamu ubah adalah lingkungan pertemananmu dan jika kamu masih juga tidak mampu mengubah keduanya, ubahlah sikapmu.

Dengan kata lain, kamu perlu menggeser sudut pandang dalam menilai dirimu sendiri dan orang lain. Katakan kepada dirimu sendiri seperti “Baiklah, dalam hal penampilan mereka memang lebih keren, tetapi dalam hal lainnya aku lebih keren.”

Kata-kata seperti itu akan membuat kamu berdamai dengan situasi yang ada, sebab pada akhirnya kamu bisa menerima bahwa setiap orang memiliki keistimewaan dan kekurangan masing-masing.

Tentang emosi yang ada pada diri manusia silahkan pelajari lebih lengkap Emosi Dalam Psikologi Tidak Hanya Marah.

3. Alihkan Fokus Perhatian

Mengubah Fokus Perhatian
Mengubah Fokus Perhatian

Semakin besar kamu memberikan fokus perhatian terhadap suatu hal, maka semakin besar emosi kamu terserap ke dalam hal itu. Sebaliknya, semakin kamu mengabaikan suatu hal maka semakin kecil pengaruh hal itu terhadap emosimu.

Alih-alih memberikan fokus dan perhatianmu terhadap hal-hal yang mengganggu kestabilan emosimu, ada baiknya kamu fokus pada apa yang kamu lakukan dan mulai mengabaikan apa yang sebenarnya tidak penting untuk dipikirkan.

Emosi adalah suatu hal yang muncul dan hilang secara otomatis, jadi sejatinya kita tidak bisa menghindari emosi, tetapi kita bisa mengendalikan diri untuk mengarahkan kemana perhatian kita agar emosi tetap stabil.

Memang benar bahwa emosi kita bisa dipengaruhi oleh situasi yang ada diluar, tetapi 100 % kontrol atas emosi kita ada pada diri sendiri. Kita bisa mengarahkan fokus ke hal-hal positif yang kita inginkan.

4. Lakukan Latihan Meditasi

Bermeditasi
Bermeditasi

Saat kamu bangun tidur apa hal pertama yang kamu lakukan? Jika biasanya kamu langsung membuka notifikasi di smartphone-mu, maka ubahlah kebiasaan itu dengan langsung bermeditasi.

Meditasi dalam hal ini berarti kamu menghirup napas dengan sepenuh kesadaran. Tarik napas dalam-dalam, tahan lalu lepaskan, buatlah dirimu setenang mungkin. Mendapatkan ketenangan sedikitnya 3 menit sebelum beraktivitas membuat emosi kita lebih stabil.

Kebanyakan kita bangun tidur dengan membawa emosi yang berasal dari hari kemarin, maka seharusnya kita perlu mengaktifkan kesadaran penuh dan menerima bahwa hari kemarin sudah berlalu, hari sekarang sedang berjalan.

Dengan melakukan latihan rutin untuk ketenangan jiwa sedikitnya 3 menit setiap harinya, seiring waktu kita akan berubah menjadi pribadi yang lebih santai dalam segala situasi apapun dan lebih mampu dalam mengendalikan emosi yang kamu miliki.

Tentang meditasi sebagai terapi dalam mengelola emosi, anda dapat mempelajarinya manfaatnya dengan membaca 5 Manfaat Melakukan Meditasi Menurut Para Ilmuwan.

5. Terima Emosi yang Kamu Alami

Menerima Emosi Yang Muncul
Menerima Emosi Yang Muncul

Saat kita mengalami emosi negatif dalam diri tanpa memantaunya, maka kita akan menjadi lebih sensitif terhadap lingkungan sekitar dan tentu saja hal itu akan mengundang lebih banyak emosi negatif untuk datang.

Semisal, ketika kamu kehilangan dompet dan kamu mencoba tersenyum saja karena tidak ingin terpancing emosi, mungkin setelahnya kamu akan menjadi lebih stress karena sudah memendam perasaanmu sendiri.

Hal yang penting dalam pengendalian emosi bukanlah melepaskan emosi sejadi-jadinya atau berusaha menahannya, tetapi mencoba tetap menjadi seimbang dan menerima keadaan.

Jika kamu merasa sedih akibat sesuatu, itu adalah hal yang wajar. Jangan memandang emosi sebagai suatu hal yang buruk. Sebab semua perasaan sedih atau sedang itu wajar untuk kita alami.

Katakan pada dirimu sendiri, seperti “Iya, aku sangat sedih kehilangan dompet, karena di dalamnya banyak aset berharga.” Merasa sedih karena hal-hal yang kita anggap penting itu wajar, bukan?

6. Ubah Ekspresi Wajah

Mengubah Ekspresi Wajah
Mengubah Ekspresi Wajah

Jika bagimu terlalu sulit untuk mengubah situasinya dan sulit untuk mengubah fokus perhatianmu, maka cara satu-satunya yang tersisa adalah mengubah ekspresi wajah.

Mungkin jantungmu berdetak cepat akibat emosi yang tidak stabil, mungkin kamu merasa cemas dan mungkin ada sensasi yang tidak menyenangkan di dalam dirimu. Tetapi kamu bisa mengubah ekspresi wajahmu untuk menyesuaikan dengan situasinya.

Cara ini sangat penting untuk menjaga persepsi orang-orang terhadap dirimu dan untuk menjaga agar orang lain tidak tercemar oleh emosi negatif yang kamu rasakan. Tentu saja, kamu hanya perlu melakukan cara ini saat berada di tengah keramaian.

Penting sekali untuk mengendalikan diri agar kita tidak menjadi toxic bagi orang lain, sebab ekspresi wajah yang kita tunjukkan bisa membuat orang lain ikut merasakan apa yang kita rasakan.

Baca Juga : 8 Fakta Psikologis Tentang Senyum yang Jarang Diketahui

7. Berikan Jeda Dalam Merespon Eosi

Memberikan Jeda Dalam Merespon Emosi
Memberikan Jeda Dalam Merespon Emosi

Satu lagi cara untuk mengendalikan emosi adalah dengan menekan tombol pause untuk setiap emosi negatif yang muncul. Caranya adalah dengan menahan responmu terhadap emosi.

Kita terbiasa bergerak secara autopilot atau dengan kata lain kita di kontrol oleh pikiran bawah sadar. Nah, taktik ini akan sangat berguna jika kamu ingin mengatasi emosi negatif yang terus meningkat.

Menekan tombol pause dalam hal ini berarti kita tidak bertindak secara reaktif, berikan jeda setidaknya satu menit untuk menyadari asal muasal emosi tersebut. Pertama, tarik napas yang panjang, kedua, hitung mundur dari lima.

Tarik napas panjang, lalu tahan sambil menghitung dalam hati, lima, empat, tiga, dua, satu, lalu lepaskan. Lakukan berulang-ulang sedikitnya selama satu menit. Ingat, fokuskan kesadaran pada aliran napas.

Baca Juga : 5 Teknik Terapi Agar Tidur Lebih Nyenyak

Mengelola emosi bukanlah suatu hal yang secara ajaib muncul dengan sendirinya, bukan bawaan lahir tetapi suatu keterampilan yang bisa dipelajari dan ditingkatkan.

Sekianlah artikel tentang cara mengendalikan emosi agar dirimu tetap stabil dalam menjalani kehidupan sehari-sehari. Semoga bermanfaat!

Written by Ilham Damanik

Penikmat dan pemerhati