in ,

20 Cara Untuk Menjadi Manajer yang Baik dan Menginspirasi

Cara Menjadi Manajer Yang Menginspirasi

Manajer adalah salah satu organ terpenting dalam suatu perusahaan. Mereka adalah jembatan dari para pimpinan tertinggi perusahaan kepada para karyawan biasa.

Mereka punya peran yang penting untuk menyampaikan tugas kepada karyawan dan juga menyampaikan pencapaian dari para karyawan ke atasan tertinggi.

Namun, tak semua manajer itu tahu bagaimana cara menjadi manajer yang baik.

Mereka seringnya memanfaatkan jabatan mereka untuk menyuruh-nyuruh seenaknya, mengintimidasi hingga bullying.

Manajer yang seperti itu adalah manajer yang tak menginspirasi siapapun. Dan jika para karyawan tak terinspirasi mereka akan bekerja secara ogah-ogahan—bekerja dengan waktu yang sedikit dan dengan usaha yang sedikit pula.

Sebaliknya, para karyawan yang terinspirasi itu tak sabar untuk bekerja keesokan harinya, selalu termotivasi dan lebih kreatif dalam menyelesaikan tugasnya.

Lalu, bagaimana cara menjadi manajer yang menginspirasi?

1. Selalu Jujur dan Transparan Apapun yang Terjadi

Kepercayaan itu adalah dasar dari setiap hubungan.

Sehingga kurangnya kepercayaan adalah awal dari malapetaka yang tak ada habisnya.

Begitu juga di tempat kerja, kepercayaan itu sangatlah penting.

Saat kamu jujur—bahkan saat kejujuran itu akan merugikanmu, kamu menanamkan biji-biji kepercayaan dan akhirnya biji-biji tersebut tumbuh menjadi para karyawan yang benar-benar berkomitmen tinggi.

2. Jadilah Pendengar yang Baik

Beberapa orang bukanlah pendengar yang baik dan merasa kadang mereka terpaksa untuk melakukannya. Tapi, setiap kamu merasa terpaksa, maka lawan bicaramu juga mengetahuinya, lho.

Jika sudah begitu, mereka akan merasa diacuhkan dan merasa tak penting. Nah, orang-orang yang sudah merasa begitu akan menjadi orang-orang yang bahkan tak peduli untuk mencoba sekalipun.

Saat kamu mendengarkan karyawanmu, seraplah segala hal yang orang itu katakana, termasuk bagaimana cara mereka menyampaikannya.

Pahami cara berkomunikasi mereka, termasuk nada serta emosi di baliknya. Jika kamu melakukan ini, maka menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang peduli terhadap karyawanmu.

3. Jadilah Teman Mereka

Beberapa orang mengatakan jangan terlalu dekat dengan bawahanmu. Tapi, ternyata hal sebaliknya lah yang justru benar adanya. Oke, akan saya berikan contoh singkat mengenai poin ini.

Coba bayangkan orang yang kamu kenal dan kamu suka yang benar-benar menunjukkan ketertarikan kepadamu. Selanjutnya coba bayangkan orang yang sekedar kamu kenal di tempat kerja.

Nah, setelah itu, lalu coba bayangkan mereka berdua meminta pertolonganmu untuk membantu pindahan? Mana yang akan kamu bantu menggotong-gotong televisi menaiki tangga? Sudah paham kan maksud dari poin ini?

4. Pujilah Mereka Sepenuh Hati

Jangan memuji karyawanmu dengan pujian kosong dan setengah hati.

Perhatikanlah dengan baik apa yang karyawanmu kerjakan dan jangan lupa untuk berterimakasih serta memuji mereka apabila mereka melakukan pekerjaan dengan baik.

5. Jadilah Orang yang Rendah Hati dan Tidak Arogan

Jika kamu menganggap bahwa kamu sebagai manajer itu jauh lebih penting daripada bawahan-bawahan yang ada di timmu, maka kamu adalah orang yang arogan.

Kesuksesanmu sebagai manajer itu bergantung kepada timmu, jadi bisa dikatakan karyawanmu itu lebih penting darimu—setidaknya dari sisi performa perusahaan.

6. Keluar dari Ruanganmu

Kamu memimpin orang-orang agar bisa menyelesaikan berbagai tugas, jadi jika kamu tak ada koneksi dengan orang-orang yang kamu pimpin, maka kamu bukanlah pemimpin yang baik.

Keluarlah dari ruanganmu dan berjalan ke meja-meja bawahanmu. Pelajari lingkungan mereka, ketahui masalah yang sedang mereka pikirkan ataupun sekedar berbagi humor.

Para bawahanmu akan merasakan kalau kamu itu juga merupakan bagian dari dunia mereka.

7. Buatlah Contoh Etika Kerja yang Kamu Inginkan Dari Karyawanmu

Etika kerja yang harus kamu contohkan di sini tak harus bekerja selama 12 jam perharinya. Tapi, kamu menunjukan kualitas-kualitas yang kamu inginkan dari para bawahanmu, seperti ketepatan, inovasi, kecermatan atau bahkan sopan santun.

Semua hal yang berhubungan dengan pekerjaan di tempat kerja adalah bagian dari etika kerja dan hal-hal itu tak akan terlalu diperhatikan oleh para bawahanmu kecuali mereka juga melihat kamu melakukannya.

8. Berpakaianlah Seperti yang Kamu Inginkan dari Karyawanmu

Cara berpakaian akan ditiru oleh para bawahanmu. Jika kamu memakai jas dan dasi, maka tak ada bawahanmu yang akan berani menggunakan kaos dan celana jeans ke tempat kerja.

Di setiap tim di suatu perusahaan mempunyai tingkat profesionalitas yang berbeda-beda yang terlihat dari cara berpakaian orang-orang di dalamnya.

Maka dari itu, jika kamu ingin timmu untuk professional maka gunakanlah pakaian yang memang cocok untuk mempresentasikannya.

9. Jadilah Orang yang Baik dan Peduli

Pemimpin yang bully memang juga punya pengikut dan para pengikutnya itu biasanya juga bully—dan mereka akan menjadi pengikut selama aliran uang lancer dari atasannya.

Namun, pemimpin yang hebat adalah pemimpin yang tahu bahwa kebaikan menghasilkan kesetiaan yang bertahan lebih lama. Dan menjadi orang baik itu membutuhkan rasa peduli, yakni suatu kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan kepada orang lain.

10. Jangan Pernah Gunakan Kata yang Vulgar ataupun Merendahkan

Kamu tak bisa menginspirasi orang-orang dengan cara yang kasar.

Kata-kata vulgar memang sedang digemari, tapi itu adalah termasuk kata yang kasar dan mempunyai dua efek samping kepada bawahanmu—membuat mereka kejam pada dirinya sendiri atau membuat mereka tak mau berususan denganmu.

Begitu juga dengan kata-kata merendahkan—mereka juga punya efek yang sama dengan kata vulgar. Jika kamu mengkombinasikan kedua hal tersebut, maka siap-siap akan banyak karyawanmu yang resign.

11. Perlakukan Setiap Orang dengan Rasa Hormat

Untuk poin yang satu ini sepertinya tak perlu dijelaskan panjang lebar lagi karena jika kamu memperlakukan setiap orang dengan rasa hormat, maka bawahanmu juga akan melakukan hal yang sama kepadamu.

12. Bertanyalah, “Ada yang bisa kubantu?”

“Ada yang bisa kubantu?” adalah empat kata ajaib yang mempunyai banyak makna. Kata-kata itu bisa menunjukan kalau kamu peduli terhadap karyawanmu serta kebutuhan-kebutuhannya.

Kata-kata itu bisa mengartikan bahwa kebutuhan mereka itu juga penting, sehingga para karyawanmu juga akan merasakan bahwa mereka itu penting bagimu dan tentunya bagi perusahaan juga.

13. Bertindak Dengan Integritas

Integritas itu adalah melakukan apa yang benar walaupun saat orang lain tak melihatmu—tapi, jangan salah karena orang-orang itu selalu melihatmu.

Jika kamu bertindak tanpa integritas, maka para bawahaanmu akan lebih termotivasi untuk menjaga dirinya sendiri, bukan untukmu ataupun untuk perusahaan.

14. Jadilah Orang Optimis

Siapa sih yang mau jadi pengikut orang yang pesimis?

Tak ada, kan?

Jadi, cobalah untuk banyak tersenyum, berbicaralah mengenai berbagai hal yang mungkin terjadi dan bagaimana cara timmu mencapai hal tersebut.

15. Punyailah Sifat Yakin Bisa

Jangan jadi orang yang selalu siap atau mengharapkan kegagalan.

Jika kamu, sebagai pemimpin, mengharapkan kegagalan, maka kenapa juga orang-orang dalam timmu bekerja keras untuk mencapai kesuksesan?

Jadi, walaupun sedang dalam kondisi yang sulit, tetaplah berpikiran positif dan anggaplah bahwa kesuksesan itu bisa diraih. Saat para karyawan punya atasan yang optimis, mereka bisa menghadapi apapun.

16. Jadilah Orang yang Visioner

Kamu harus punya tujuan tertentu dan kamu juga harus bisa menyampaikannya dengan jelas ke timmu.

Biarkanlah para bawahanmu mengetahui tujuan tersebut, kenapa kamu memilih tujuan tersebut dan kenapa mereka harus mencapainya.

17. Pandu Mereka, Bukan Memaksa Mereka

Bawahanmu akan melakukan pekerjaan dengan lebih baik saat kamu membuat kerangka pekerjaan dan memberikan ekspektasi serta apa yang sebaiknya timmu lakukan.

Setelah itu, jangan paksa mereka melakukan ini dan itu.

18. Lakukan Apapun, Tanpa Alasan

Maksudnya adalah kamu harus menunjukkan dengan perbuatan bahwa kamu bersedia melakukan apapun agar tujuan yang telah disepakati bisa tercapai.

Hal ini juga menunjukkan betapa komitmennya kamu kepada perusahaan dan akan menginspirasi bawahanmu.

19. Jangan Hanya Komplain Kesalahan

Jangan komplain, kecuali kamu punya solusi yang lebih baik.

Jadi, jika ada bawahanmu yang melakukan kesalahan, jangan hanya komplain saja, tapi berilah saran dan bantu mereka untuk belajar dari kesalahannya.

20. Lakukan Hal yang Susah Dulu

Penting untuk menghadapi pekerjaan yang susah dan tak mengenakkan terlebih dahulu setiap harinya. Hal ini karena orang-orang cenderung untuk suka menunda-nunda pekerjaan—apalagi, jika pekerjaan itu adalah pekerjaan yang sulit.

Ingat, tak ada project yang benar-benar jalan, kalau bagian yang sulit dan ribet sudah terselesaikan terlebih dahulu.

Tak hanya itu saja, jika timmu berhasil menyelesaikan pekerjaan sulit lebih awal, maka mereka akan lebih termotivasi dan lebih berani menyelesaikan pekerjaan yang lain.

Tipe karyawan yang kamu miliki itu adalah refleksi dari dirimu sendiri. Berbagai contoh yang kamu tunjukan serta integritas yang kamu lakukan menentukan apakah timmu terinspirasi kepada dirimu atau tidak. Terapkan 20 cara di atas dan pimpin timmu menuju kesuksesan!

Written by Mirza M. Haekal

Mirza is a Digital Nomad that tries to live a healthy and productive lifestyle.

Tinggalkan Balasan