Kebohongan yang licik mungkin bisa menyakiti hati orang lain, namun kebohongan putih dan halus sekalipun ternyata dampaknya juga berbahaya bagi mental kita. Psikologi telah menemukan suatu penyakit mental berkaitan dengan orang yang suka berbohong yaitu Mythomania.
Ini sangat berbahaya, sebab jika kita sudah sampai pada level mythomania, kita akan mempercayai kebohongan itu sendiri dan akhirnya tidak bisa membedakan mana kebohongan mana kenyataan.
Sementara pada pengertiannya secara umum, mythomania adalah situasi dimana seseorang gemar melakukan kebohongan bahkan meskipun untuk hal-hal yang tidak membawa keuntungan bagi dirinya.
Alasan mengapa psikologi menganggap bahwa hal ini menandakan seseorang menderita penyakit, karena orang yang berada di tahap ini benar-benar dalam kondisi mental yang kecanduan untuk berfantasi saat melakukan kebohongan seolah hal itu benar-benar nyata.
Nah, apa saja dampak buruk sering berbohong selain mythomania? Simak penjelasan berikut!
1. Membuat Hancurnya Hubungan
Siapa orang yang suka dibohongi? Tentunya tidak ada orang yang ingin menjalin hubungan serius dengan seorang pembohong. Maka jika kamu sering berbohong, dampak buruknya bukan hanya kepadamu saja tetapi juga hubunganmu dengan orang-orang terdekat.
Kebohongan yang kita lakukan berulang-ulang secara bertahap akan membuat orang lain lelah secara emosional. Saat seseorang sudah merasa lelah jiwa dan emosinya, maka naluri alaminya akan mengarahkan dirinya untuk mundur dari suatu hubungan.
Ketika seseorang memilih mundur dan tidak mau lagi menjalin hubungan dengan kita, tentunya ini akan sangat menyakitkan sebab kita tidak bisa memaksa orang lain untuk menetap. Akhirnya, kamu sendiri yang menderita, bukan?
Kadang-kadang memang kita baru mengerti betapa berharganya suatu hubungan setelah kita kehilangan itu. Namun setelah mengetahui hal ini, tampaknya kita tidak harus kehilangan dulu baru tahu betapa berharganya hubungan, maka jagalah ia dengan berhenti berbohong.
2. Gangguan Kesehatan
Ternyata sering berbohong juga membuat kita rentan untuk diserang penyakit. Hal ini cukup masuk akal mengetahui bahwa orang yang berbohong akan mengalami stress dan pikiran yang cemas.
Saat kita mengalami stress, maka pertahanan tubuh kita akan menurun sehingga lebih mudah sakit. Sementara itu penelitian membuktikan bahwa 90 % penyakit berasal dari pikiran dan sisanya adalah apa yang kita konsumsi atau makanan.
Semakin sering kita berbohong maka semakin banyak kita mengalami stress. Artinya, percuma saja kita menjaga pola makan sehat kalau tidak bisa mengontrol diri dari hal-hal yang berpotensi membuat stress dan cemas.
Memang kadang kita tidak bisa lepas dari kebohongan dan kadang terpaksa harus berbohong, suatu kewajaran jika kita berbohong karena terpaksa, namun jika kita menjadikan kebohongan sebagai kebiasaan, tentunya ada yang salah dalam diri kita dan inilah yang harus segera diatasi.
3. Tidak Bahagia Dalam Hidup
Tidak bahagia dalam hidup adalah suatu kerugian, apalagi ketidakbahagiaan itu merupakan hasil dari perbuatan kita sendiri yaitu sering berbohong. Masalahnya, keseringan berbohong ini tidak hanya dilakukan kepada orang lain, tetapi juga kepada diri sendiri.
Dengan kata lain kita membohongi diri sendiri agar terlihat baik di mata orang lain. Kita berusaha menampilkan citra diri yang lebih baik dari sebenarnya. Ini juga bisa menjadi masalah sebab kita akan lebih cemas lagi.
Cemas memikirkan bagaimana kalau orang tahu yang sesungguhnya. Gelisah dan takut bagaimana jika pada akhirnya dibenci dan dijauhi orang-orang. Sementara dibalik semua tekanan dari dalam diri yang berupa kecemasan itu, kita malah terpacu untuk melakukan kebohongan lagi, lagi dan lagi.
Bayangkan betapa hal ini sangat-sangat berbahaya bagi mental. Ini bukan hanya sekedar soal mythomania saja, tetapi juga terkait dengan kesejahteraan emosi kita yang pada akhirnya sulit untuk merasakan kebahagiaan.
Tips Menghentikan Kebiasaan Berbohong
Kebiasaan apapun yang bisa merusak kesehatan mental dan kesejahteraan emosi seharusnya segera kita selesaikan. Sebab jika dibiarkan maka akan lebih banyak dampak buruk yang kita alami nantinya.
Terlebih lagi, kita sudah mengetahui bahwa berbohong itu bisa membuat ketagihan untuk melakukannya lagi dan lagi. Tentu ini tidak bisa dibiarkan lagi. Nah, berikut ini beberapa tips menghentikan kebiasaan berbohong:
1. Menyadari Bahwa Pembohong Tidak Memiliki Harga Diri
Langkah pertama untuk menghentikan kebiasaan berbohong adalah menyadari bahwa berbohong itu buruk dan membuat kita kehilangan harga diri. Mungkin selama ini dalam mindset kita berbohong itu bukanlah masalah sehingga kita bisa berbohong dengan lancar.
Nah, saat kita menghilangkan pola pikir bahwa berbohong itu bukan masalah dan memasukkan pola pikir baru bahwa berbohong itu buruk, maka setelahnya akan lebih mudah bagi kita untuk berhenti berbohong.
2. Mengakui Kepada Orang Lain Bahwa Kamu Berbohong
Mengakui kebohongan yang kita lakukan tentu memicu rasa malu dan rendah diri, tetapi kembali lagi, jika kita sudah berhasil menanamkan pola pikir di dalam diri bahwa seorang pembohong memiliki harga diri yang paling rendah maka semuanya akan lebih mudah.
Ini memang membuat kita merasa tidak nyaman, namun memang beginilah prosesnya dan kita harus terima. Toh seiring waktu semuanya juga akan menjadi lebih baik lagi, jadi tenang saja.
Pengakuan itu baik untuk jiwa. Jika kamu belum siap mengakuinya kepada orang lain, maka cobalah mengakuinya kepada Tuhan atau setidaknya kamu mengakuinya di dalam hati bahwa berbohong itu buruk dan berbahaya
3. Bersikap Realistis Dalam Ucapan dan Tindakan
Cara terakhir agar kita bisa berhenti berbohong adalah bersikap realistis dalam ucapan maupun tindakan. Gunakan kesadaranmu untuk berpikir sebelum mengucapkan janji dan pikirkan bagaimana perasaan orang lain jika kamu membohonginya.
Kurangi ekspektasi yang terlalu tinggi sebab hal itu berpotensi untuk membuat kita berbohong kepada diri sendiri maupun orang lain. Pada intinya, berpikirlah secara rasional dalam hal apapun, sebab hal itu bisa menghindarkan kita dari kebohongan.
Baca Juga :
- 7 Tanda Seseorang Sedang Berbohong Menurut Psikologi
- 5 Cara Mengetahui Ketulusan Cinta Pria, Tulus atau Modus?
Kita manusia memang tempatnya salah, namun bukan berarti kita pasrah dan tidak berbuat apa-apa. Kita memiliki akal, kita memiliki kesadaran dan kewarasan. seharusnya kita pergunakan untuk meningkatkan kualitas diri menjadi lebih baik.
Pada intinya, ingatlah selalu bahwa berbohong itu merugikan diri sendiri dan orang lain. Sekianlah artikel tentang dampak buruk berbohong dan cara menghentikannya. Semoga bermanfaat!