in ,

Pahami 6 Hal Dasar Ini Sebelum Anda Investasi Saham

Dasar Sebelum Investasi Saham

Pertimbangan dalam melakukan investasi adalah anda harus mengenali terlebih dahulu profil risiko anda dalam berinvestasi.

Apakah anda termasuk orang yang berani mengambil risiko tinggi dengan harapan memperoleh keuntungan yang tinggi pula, atau justru anda cenderung orang yang konservatif?

Anda lah yang menentukan.

Saham sendiri merupakan jenis instrument investasi yang memiliki karakteristik high risk, high return. Bagi anda yang memiliki profil risiko agresif, tentu intrumen saham ini cocok dan patut anda coba.

Namun, bila berbicara fakta di lapangan sendiri, banyak orang yang belum tertarik berinvestasi saham, terutama para generasi muda, lantaran merasa tidak memiliki pengetahuan yang baik akan saham dan menganggap terlalu sulit untuk melakukan investasi saham, bahkan tidak tahu bagaimana cara memulainya.

Dikutip dari halaman kontan.co.id, bulan Desember 2019 lalu, investor pasar modal di akhir tahun 2019 mengalami peningkatan, dilihat dari bertambahnya jumlah Single Investor Identification (SID) yang mana mencapai 1,1 juta di akhir tahun tersebut, namun dari jumlah SID tersebut hanya sekitar 15% atau 120.000 yang aktif melakukan transaksi saham setiap bulannya.

Tentu jumlah tersebut sangat sedikit dibanding jumlah penduduk Indonesia saat ini, terlebih didominasi oleh para generasi muda.

Apa penyebabnya?

Kurangnya literasi keuangan akan instrument saham ini, menjadi penyebab utama sedikitnya minat investor dalam investasi saham. Seperti yang dikutip dari survei literasi keuangan OJK tahun 2016, dimana literasi keuangan di pasar modal hanya sebesar 4,4 persen, hal ini yang paling rendah bila dibanding literasi produk investasi keuangan lainnya, salah satunya seperti perbankan.

—-

Di Indonesia sendiri, untuk memulai investasi saham sangatlah mudah. Namun memang dibutuhkan pemahaman dasar terlebih dahulu melihat adanya risiko tinggi yang dimiliki saham.

Investor harus paham apa itu saham, bagaimana cara saham bekerja, strateginya seperti apa, kapan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual saham, saham apa yang harus dibeli.

Hal-hal diatas ini yang harus dipahami dan dipelajari terlebih dahulu sebelum mulai berinvestasi saham.

Namun jangan khawatir, saat ini sudah banyak program pelatihan, sumber referensi di internet dan sekolah pasar modal yang dapat teman-teman ikuti guna menambah pengetahuan akan saham.

Artikel kali ini pun akan coba membantu teman-teman untuk memahami hal dasar dalam investasi saham itu sendiri.

Saham

Saham secara sederhana diartikan sebagai bukti kepemilikan modal suatu perusahaan. Bila anda membeli saham Unilever dalam jumlah lot tertentu, artinya ada dana yang anda sertakan ke dalam perusahaan, dan saham ini sebagai bukti tanda penyertaan modal ke PT Unilever tersebut.

Dengan adanya kepemilikan saham, anda berhak menerima sejumlah klaim atas pendapatan melalui dividen yang dibagikan dan bisa pula mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan tersebut.

Dividen

Ketika anda sudah memiliki saham perusahaan tertentu, maka anda bisa mendapatkan keuntungan melalui pembagian dividen, yaitu keuntungan yang diberikan perusahaan kepada para pemegang sahamnya atas kinerja mereka selama periode tertentu.

Jumlah dividen yang dibagikan ke masing-masing investor tentunya berbeda-beda, hal ini tergantung pada:

  • Porsi Keuntungan (Laba) dan Persentase Laba sebagai Dividen

Perusahaan yang menghasilkan laba dalam periode tertentu biasanya akan memutuskan berapa besaran persentase labanya yang akan dialokasikan menjadi dividen (dividen payout ratio). Karena tidak semua laba yang dihasilkan akan menjadi dividen.

  • Nilai Dividen Per Saham

Nominal yang didapat oleh masing-masing investor berbeda tergantung dari seberapa besar kepemilikan sahamnya di perusahaan tersebut. Tentu bila anda memiliki saham 10 lot, anda akan mendapatkan dividen yang lebih kecil dibanding orang lain yang memiliki saham 20 lot. Besar kepemilikan saham yang anda miliki akan dikalikan dengan nilai dividen per saham yang telah ditentukan (dividen yield).

Indeks Saham Harga Gabungan (IHSG)

Pergerakan harga-harga saham ditunjukkan melalui indeks harga saham tersebut. Di Bursa Efek sendiri, ada beberapa indeks saham salah satunya yang paling dikenal adalah Indeks saham LQ45, dimana merupakan indeks saham yang menggambarkan kinerja harga-harga saham dari 45 perusahaan yang memiliki likuiditas paling tinggi serta memiliki fundamental yang baik, atau biasa dikenal juga dengan saham-saham bluechip.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat artinya harga keseleruhan saham pada bursa secara rata-rata mengalami peningkatan, begitu pun sebaliknya bila mengalami penurunan.

Indeks harga saham saat ini dengan indeks harga saham 10 tahun lalu tentu telah mengalami peningkatan berkali-kali lipat, artinya harga saham saat ini nilainya bisa jadi sudah 10x lipat dibanding harga saham 10 tahun lalu.

Dari perbedaan nilai harga saham inilah, yang juga merupakan sumber keuntungan yang banyak diincar oleh para investor, demi mendapat keuntungan yang luar biasa tinggi.

Capital Gain atau Capital Loss

Seperti yang dijabarkan diatas, saat anda membeli saham 10 tahun lalu dengan harga Rp 100 per lembar sahamnya, lalu harga saham perusahaan tersebut saat ini sudah mencapai Rp 1.000 per lembar sahamnya, maka ketika anda menjual saham tersebut saat ini, anda akan mendapatkan keuntungan 10x lipat, inilah yang dikenal dengan capital gain.

Namun tentu, tidak selamanya harga saham terus bergerak naik apalagi dalam periode yang tidak terlalu lama, dan adanya volatilitas pasar yang tinggi, membuat harga saham bisa saja terus mengalami penurunan yang akhirnya membuat anda menjual saham di harga yang lebih rendah dari harga beli, inilah yang dinamakan capital loss.

Dari sinilah mengapa perlu pemahaman dan pembelajaran yang terus-menerus untuk dapat memahami situasi pasar saham, karena memang karakteristik dari saham yang memiliki fluktuasi sangat tinggi.

Bursa Efek Indonesia

Setelah anda mengetahui dasar saham dan keuntungan yang bisa anda dapatkan, anda perlu mengetahui juga terkait penyedia jasa yang memfasilitasi perdagang saham, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI).

BEI sendiri merupakan sebuah lembaga yang memfasilitasi semua hal terkait perdagangan saham. Semua informasi seputar saham, kinerja perusahaan terdaftar termasuk laporan-laporan keuangannya semua tersedia di situs BEI yaitu www.idx.co.id .

BEI sendiri membagi saham ke dalam 9 sektor industri perusahaan yaitu:

  1. Industri Keuangan
  2. Industri Perdagangan
  3. Industri Properti, Real Estate dan Konstruksi
  4. Industri Infrastruktur, Sarana dan Transportasi
  5. Industri Pertambangan
  6. Industri Agrikultur
  7. Industri Dasar
  8. Industri Barang Konsumer
  9. Industri Lainnya

Dari 9 sektor industri diatas, anda dapat melihat pergerakan perusahaan secara rata-rata tergantung dari jenis industrinya. Ini membantu anda dalam menganalisa kinerja masing-masing perusahaan dan menentukan saham perusahaan mana yang sebaiknya anda miliki.

 Analisa Saham

Layaknya investasi pada instrument lainnya, tentu dalam saham pun kita harus melakukan analisa dasar untuk menentukan saham mana yang memiliki fundamental yang baik dan akan memberikan kita keuntungan dalam periode tertentu.

Analisa dalam saham, secara umum terbagi menjadi 2 kategori:

  1. Analisa Teknikal

Analisa teknikal dilakukan dengan melihat pola atau trend harga-harga saham selama periode tertentu. Dari analisa ini, harapannya kita dapat memprediksi kemungkinan pergerakan harga saham di masa depan dan dapat memberikan informasi mengenai harga beli dan harga jual yang bisa kita terapkan nantinya.

  1. Analisa Fundamental

Analisa fundamental dilakukan dengan menganalisa laporan-laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan dengan menggunakan beberapa rasio keuangan. Dari hasil analisa ini, kita bisa tahu bagaimana kinerja perusahaan dan prospek perusahaan kedepannya akan seperti apa, sehingga kewajaran dari harga saham perusahaan itu sendiri pun dapat kita yakini.

Preferensi setiap orang terkait analisa mana yang paling optimal tentunya berbeda-beda. Ini pula mengapa kita sebaiknya dapat belajar untuk bisa melakukan analisa sendiri dan menentukan saham mana yang terbaik menurut kita, karena tidak ada indikator pasti dalam menganalisa saham.

Hindari menggunakan analisa yang sumber referensi tidak jelas dan jangan mudah terpengaruh dengan saran-saran orang lain yang tidak dapat kita percayai sepenuhnya.

Risiko ketidakpastian dalam saham itu sangat besar dan tidak ada yang bisa menjamin akan seperti apa keadaan pasar di masa depan.

Baca Juga : 8 Tips Bermain Saham Bagi Investor Pemula Agar Selalu Untung

Nah, setelah mengetahui beberapa hal dasar diatas, selanjutnya sudah siapkah anda untuk mulai berinvestasi saham?

Written by Dinny Amalia

Lifetime learner. An independent woman who live her life to the fullest.