in

Fakta Psikologi Tentang Warna Hijau dan Maknanya

Fakta Psikologi Tentang Warna Hijau

Apa warna kesukaan kamu? Katanya, warna kesukaan bisa menjelaskan kepribadian seseorang juga loh. Luar biasa bukan?

Perkembangan ilmu pengetahuan menyadarkan kita bahwa warna memiliki dampak psikologis yang kuat terhadap perilaku dan keputusan orang. Pengetahuan ini tentu perlu kita manfaatkan dengan baik, terutama jika kamu adalah seorang seniman atau pemasar.

Tak dapat dipungkiri lagi bahwa warna juga memengaruhi keputusan seseorang dalam membeli suatu barang, ini menandakan bahwa setiap warna memiliki makna-makna tersendiri bagi masing-masing orang sehingga mampu memengaruhi keputusannya.

Nah, berbicara tentang warna, ada baiknya kita bahas satu per-satu agar lebih jelas dan kali ini kita akan membongkar fakta psikologis tentang warna hijau!

1. Ketenangan dan Keseimbangan

Secara psikologis warna hijau memberi efek menenangkan, hal ini dikaitkan dengan nuansa alam, bahwa hijau adalah warna yang paling umum yang ada di alam. Berbicara tentang alam terbuka, tentunya kita bisa langsung membayangkan betapa rileks dan tenangnya.

Selain itu, hijau juga diketahui mampu mengurangi cemas, overthinking dan depresi. Beberapa pakar spiritual juga menyarankan agar kita bermeditasi dengan fokus pada objek yang berwarna hijau, contohnya, daun.

Cara ini diketahui mampu memberikan ketenangan dan kedamaian ke dalam jiwa kita. So, gak ada lagi yang mengeluh tentang cemas dan depresi ya? Saat kamu merasa stress, langsung saja bayangkan warna hijau atau pergilah ke tempat-tempat yang alami biar hatimu tenang.

2. Penyembuhan

Selain memiliki efek menenangkan, ternyata warna hijau juga dipercaya memiliki kekuatan penyembuhan, bukan mitos sebab faktanya banyak perusahaan nutrisi dan farmasi yang menggunakan warna hijau dalam logo dan bahannya.

Terkait dengan hal ini, tentu saja tidak semua warna hijau sama fungsi dan maknanya. Warna hijau tua secara psikologis lebih melekat dengan angkatan militer, sementara warna hijau normal lebih melekat dengan kesehatan.

3. Kemajuan dan Kemakmuran

Secara simbolik warna hijau juga memiliki makna kesejahteraan, juga terkait dengan kemajuan dan kemakmuran. Banyak perusahaan besar yang menggunakan hijau sebagai warna pada logonya, contohnya, gojek dan starbucks.

Selain itu warna hijau juga masih berkaitan dengan kesuburan sehingga secara psikologis kita sering menangkap warna hijau sebagai simbol kemakmuran, sebab hijau kerap mengingatkan kita pada ladang yang subur yang menghasilkan buah-buahan dan sayur-sayuran.

4. Penuh Kasih Sayang

Setiap orang memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, sebagian orang mengaku bahwa ia merasakan kasih sayang dan kebaikan saat melihat warna hijau. Tentunya hal ini juga kembali pada pengalaman kita masing-masing.

Sebagian orang mengaku bahwa ia merasa seseorang itu “baik” ketika menggunakan pakaian berwarna hijau. Sementara pada situasi yang berbeda, ada pula yang merasa seseorang itu “jahat” ketika menggunakan pakaian berwarna hitam.

5. Keuntungan

Warna hijau juga sering dikaitkan dengan keuntungan atau manfaat, banyak orang mengakui bahwa ketika melihat warna hijau pikirannya langsung mengarah pada keuntungan.

Pengetahuan ini dimanfaatkan oleh para pemasar ketika mempromosikan barang atau produknya, caranya jelas seperti yang kita lihat, logo diskon di beri warna hijau. Secara psikologis, hal ini memicu pikiran bahwa kita akan mendapat keuntungan jika membeli barang tersebut.

Efek Negatif Warna Hijau

Setiap hal pastinya memiliki sisi positif dan negatif, begitu pun dengan warna. Dibalik efek damai, tenang dan senang yang diberikan warna hijau, ternyata ada efek negatifnya juga jika jumlahnya tidak tepat, berikut penjelasannya:

  • Materialistis

Sisi positifnya warna hijau melekat dengan kemakmuran, pertumbuhan dan kemajuan, namun jika warna hijau sudah tidak seimbang maka muncul sisi negatifnya yaitu materialitis.

Sebab warna hijau bisa bisa mendorong pemiliknya atau pecinta-nya untuk memiliki banyak keinginan yang sulit terkontrol, mungkin keinginan untuk memiliki barang-barang mewah atau uang.

  • Iri-Dengki

Selain memberi efek ambisius dan materialistis kepada pemiliknya, warna hijau dalam artian negatif juga mendorong pemiliknya menjadi iri terhadap pencapaian orang lain juga dengki.

Hal ini terkait dengan maknanya yang melekat dengan pertumbuhan. Hijau bagaikan kehidupan yang abadi, pertumbuhan yang terus bertumbuh dan tak pernah berakhir. Tidak pernah merasa puas dan selalu ingin lebih.

Makna Warna Hijau Berdasarkan Variasinya:

  • Hijau Tua: Ada banyak emosi negatif di dalam warna hijau tua, yaitu semacam kebencian, keegoisan dan ambisi yang sudah cukup lama dipendam. Warna ini sering digunakan para pebisnis kaya untuk meraup lebih banyak kekayaan.
  • Hijau Pucat: Hijau pucat dimaknai sebagai awal pertumbuhan, sehingga kerap dihubungkan dengan ketidakdewasaan dan sekaligus dihubungkan dengan perspektif baru.
  • Hijau Rumput: Warna uang kerap dikaitkan dengan hijau rumput. Sehingga memberi makna keberlimpahan dan keamanan.
  • Hijau Giok: Dimaknai sebagai lambang ketulusan, kemurahan hati, memberi tanpa mengharap balasan. Hijau giok juga melambangkan kebijaksanaan, membantu dalam menemukan pencerahan.
  • Hijau Kekuningan: Warna ini menunjukkan ketakutan, pecundang, pengecut dan ketidakpercayaan diri.
  • Hijau muda: Kenaifan, remaja dan keceriaan merupakan makna dari warna hijau muda. Namun dibalik semua itu, hijau muda juga membantu menjernihkan pikiran dari segala negatifitas.

Akhir Kata

Hijau merupakan hasil dari kombinasi dua warna primer, yaitu biru dan kuning. Biru dikaitkan dengan kepercayaan, sementara kuning dikaitkan dengan keceriaan, maka emosi yang ada pada warna hijau pun tergantung ia lebih mengarah ke kuning atau biru.

Warna hijau jelas memengaruhi kita secara fisik dan mental lewat cara-cara yang berbeda, bisa memberikan efek ketenangan dan keamanan namun juga bisa mendorong kita menjadi penuh emosi negatif seperti kebencian, iri-dengki dan keserakahan.

Baca Juga :

Sekianlah artikel tentang fakta dan mitos tentang warna hijau. Semoga bermanfaat!

Written by Ilham Damanik

Penikmat dan pemerhati