in

Generasi Millenial Sulit Punya Rumah, Mitos atau Fakta?

Generasi Milenial Tidak Bisa Beli Rumah
Generasi Milenial Tidak Bisa Beli Rumah

Memiliki hunian yang nyaman, tentunya merupakan impian banyak orang. Siapa sih hari gini yang masih tidak berkeinginan untuk memiliki rumah sendiri?

Kemungkinan besar tidak akan ada ya. Selain memang rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar, memiliki rumah sendiri tentunya memiliki banyak keuntungan dibanding harus sewa ke orang lain.

Masyarakat Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 30%nya merupakan generasi millennials, dimana merupakan penduduk Indonesia dengan rentang usia 20 – 35 tahun.

Namun, dikutip dari hasil survey IDN Times, hanya sekitar 10% dari pendapatan rutin kaum millennials yang digunakan untuk aktivitas menabung dan 2% yang digunakan untuk investasi, sedangkan untuk persentase penggunaan konsumsi rutin bulanan mencapai 51%.

Penyebab Millenials Sulit Punya Rumah

Penyebab Millenials Tidak Punya Rumah
Penyebab Millenials Tidak Punya Rumah

Menilik beragam fakta diatas, sebenarnya ada beberapa alasan yang membuat kaum millennials ini sulit untuk memiliki aset salah satunya berupa rumah tinggal.

Coba disimak ya beberapa kendalanya.

1. Gaya Hidup Konsumtif

Banyak kaum millennials yang berkeinginan untuk memiliki rumah sendiri namun disisi lain, yang mereka lakukan bukanlah menabung atau berinvestasi untuk membeli rumah, melainkan pendapatan mereka sebagian besar digunakan untuk keperluan konsumtif.

Kaum millennials cenderung memiliki perilaku yang impulsive, tidak dapat menahan untuk membeli barang-barang yang sebenarnya bukan kebutuhannya melainkan hanya keinginan sesaat, terlebih dipermudah dengan semakin maraknya belanja online.

Millenials juga banyak mengutamakan pengeluaran untuk mendapatkan pengalaman langsung seperti nonton konser musik, liburan, yang terkadang hanya demi mengikuti tuntutan gaya hidup yang semakin tinggi.

Gaya hidup kaum millennials konsumtif, namun tidak digunakan untuk membeli rumah.

2. Sulit Membayar Uang Muka (DP)

Dengan tingginya gaya hidup kaum millennials, inilah yang menyebabkan mereka pada akhirnya tidak memiliki tabungan yang cukup bahkan untuk sekedar membayar DP rumah.

Adanya fenomena seperti ini, akhirnya membuat Bank Indonesia menerbitkan peraturan tentang diperbolehkannya DP 0%, namun kebijakan ini tentu kembali lagi pada kebijakan masing-masing Bank.

3. Banyak bekerja di Sektor Informal atau Industri Kreatif

Sebagian besar kaum millennials, anak-anak muda, saat ini lebih banyak memilih untuk bekerja di sektor-sektor informal, seperti menjadi seorang freelance, yang mana tidak memiliki penghasilan rutin yang tetap.

Hal ini cenderung menyulitkan ketika mengajukan KPR di Bank, karena tidak memiliki slip gaji dan prospek pekerjaan di masa depan pun terkadang sulit untuk dipastikan.

4. Kekhawatiran dalam Membayar Angsuran

Harga rumah yang semakin hari semakin mahal, membuat kaum millennials ragu untuk mengajukan KPR. Untuk harga rumah di sekitaran Jakarta seperti Bekasi, Depok, Tangerang, sudah bisa mencapai diatas 500 juta.

Harga rumah ratusan juta inilah yang membuat mereka khawatir apakah mereka sanggup untuk membayar angsuran secara rutin setiap bulannya selama bertahun-tahun.

Belum lagi gaya hidup mereka yang konsumtif, dengan penghasilan yang bisa dibilang pas-pasan, mereka cenderung lebih memilih untuk melakukan hal-hal yang ditujukan untuk pemenuhan gaya hidup.

5. Harga Rumah dan Upah Tidak Sebanding

Kaum millennials cenderung berpikir bahwa kenaikan harga rumah sangat cepat dan tidak sebanding dengan kenaikan upah mereka.

Meski sebenarnya mereka mampu mencicil KPR dengan upah mereka saat ini, namun dengan adanya pola pikir seperti inilah yang membuat mereka pada akhirnya tidak berminat mengambil rumah karena harganya yang menurut mereka terlalu mahal.

6. Suku Bunga Bank Tinggi

Suku bunga kredit KPR menurut para millennials sangat memberatkan dan tidak sesuai dengan karakteristik mereka sebagai anak muda.

7. Lokasi Rumah Tidak Strategis

Sebagai generasi muda, kaum millennials tentu memiliki keinginan yang praktis. Banyak dari mereka hanya melihat kondisi saat ini.

Ketika ingin membeli rumah, pertimbangan yang seringkali membuat gagal dalam membeli rumah adalah lokasi rumah yang tidak strategis, jauh dari pusat kota, akses kendaraan sulit dan lain sebagainya.

Padahal kalo ditelaah lebih dalam, kondisi rumah yang mereka anggap ‘pelosok’ suatu hari nanti pasti akan berkembang juga menjadi daerah yang ramai, berbanding lurus dengan harga yang setiap tahun semakin meningkat. Begitupun kawasan perumahan yang sudah ramai saat ini, sebelumnya pasti merupakan tanah kosong tanpa penghuni.

Rata-rata kaum millennials yang cenderung berpikir praktis, sangat mempermasalahkan hal semacam ini. Mereka ingin langsung membeli rumah di tengah pusat kota atau sekitaran pusat kota namun dengan harga yang terjangkau.

Bila harganya terlalu mahal, seperti kendala di poin 5, tentu mereka tidak akan jadi lagi untuk membeli rumah. Mereka cenderung lebih memilih untuk kos atau sewa di tempat yang mereka inginkan.

Akibat gaya hidup yang konsumtif, milenial juga rawan terlilit hutang. Coba pelajari Pinjaman Online, Bahaya Kah? 6 Hal Ini Perlu Kamu Pertimbangkan.

Lalu, Bagaimana Peran Pemerintah?

Pemerintah sendiri khususnya melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terus berupaya memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat melalui Program Satu Juta Rumah.

Dikutip dari halaman tirto.id, Khalawi Abdul, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR, ada saat menghadiri Indonesia Housing Forum menyebutkan bahwa saat ini pemerintah sedang berupaya membuat program KPR khusus yang merupakan program prioritas karena diperkirakan 81 juta orang dari kaum millennials belum memiliki rumah.

Tips Memiliki Rumah untuk Generasi Millenials

Tips Membeli Rumah Untuk Milenial
Tips Membeli Rumah Untuk Milenial

Adanya beberapa kendala yang membuat Millenials sulit punya rumah di era saat ini, bukan berarti selamanya tidak akan mungkin memiliki rumah. Terlebih pemerintah sangat mendukung kaum millennials untuk bisa memiliki rumah.

Ada beberapa tips yang bisa dicoba bagi kalian kaum millennials yang memang bersungguh-sungguh untuk memiliki hunian pribadi.

Yuk, coba simak tipsnya.

1. Ubah Pola Pikir dan Mulai Menabung

Semua perilaku pada dasarnya dilandasi dari pola pikir mereka sendiri. Generasi millennials harus mulai merubah pola pikir mereka, dan beranggapan bahwa rumah merupakan kebutuhan dasar yang penting untuk dipenuhi.

Bila anak muda sudah memiliki pola pikir seperti ini, tentu mereka akan dapat mengupayakan banyak hal untuk memenuhi keinginan mereka memiliki rumah.

Salah satunya tentu dengan mengurangi perilaku konsumtif mereka saat ini, dan lebih banyak mengalokasikan pendapatan mereka untuk tabungan maupun investasi.

Menabung dan berinvestasi merupakan cara paling dasar dan efektif untuk mulai mengurangi perilaku konsumtif.

2. Manfaatkan Program Cicilan DP dan KPR

Beberapa developer memberikan kemudahan fasilitas dalam pembayaran uang muka untuk membeli rumah.

Bila kaum millennial tidak memiliki uang tunai yang cukup untuk membayar DP rumah, maka bisa memanfaatkan fasilitas ini untuk mengangsur pembayaran uang muka.

Setelah uang muka dilunasi, barulah pemohon mengajukan kredit dengan skema KPR ke Bank, biasanya harga jual tidak akan berubah dari harga awal saat anda memulai menyicil DP meski proses pengajuan KPRnya beberapa bulan setelahnya.

Namun sebelumnya pastikan kembali apabila KPR kamu di tolak oleh bank, apakah DP yang sudah dicicil akan dikembalikan atau tidak, hal-hal seperti ini juga penting untuk menjadi perhatian kita diawal.

3. Pilih Tenor Waktu Paling Panjang

Sebagian besar bank bisa memberikan KPR dengan tenor waktu mencapai 25 tahun bahkan 30 tahun.

Sebagai generasi millennial yang memiliki banyak pengeluaran untuk hal-hal tertentu, anda bisa memilih tenor kredit yang paling panjang dalam skema KPR anda.

Hal ini tentu juga akan meringankan anda dalam membayar angsuran di setiap bulannya. Terlebih bila anda belum sepenuhnya menghilangkan perilaku konsumtif yang anda miliki.

4. Beli Apartemen dibanding Rumah Tapak

Memiliki hunian pribadi tidak selamanya harus rumah tapak. Anda dapat pula mempertimbangkan untuk membeli rumah susun atau apartemen yang masih memiliki harga terjangkau kisaran 300 juta.

Bagi generasi millennials, yang tetap berkeinginan untuk memiliki rumah di pusat keramaian, salah satu alternative yang bisa dilakukan untuk tetap memiliki hunian pribadi adalah dengan membeli apartemen.

Lakukan banyak survey untuk mencari apartemen mana yang memiliki akses yang bagus, saat ini banyak apartemen yang dibangun dan lokasinya dekat dengan fasilitas transportasi publik.

Sebagai milenial, kamu perlu mempelajari 7 Tips Keuangan Untuk Generasi Milenial.

Kesimpulan

Dari penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwa bukan hal yang tidak mungkin bagi generasi millennials untuk bisa memiliki rumah dan mematahkan stigma orang-orang bahwa mereka kaum yang boros dan akan sulit memiliki rumah.

Ada banyak cara yang dapat dimanfaatkan oleh anak-anak muda saat ini, dimana mereka justru memiliki peluang besar untuk bisa memiliki rumah, asalkan memiliki kesadaran diawal, terlebih didukung dengan usia mereka yang masih muda.

Written by Dinny Amalia

Lifetime learner. An independent woman who live her life to the fullest.