Bagi anda yang saat ini baru memasuki dunia kerja dan ingin memulai berinvestasi, namun belum memiliki modal yang cukup besar, anda bisa memilih reksadana sebagai pilihan produk investasi anda.
Selain dana yang dibutuhkan relatif kecil, investasi reksadana tidak memerlukan pengetahuan khusus dalam pengelolaannya. Cukup percayakan dana anda pada reksadana yang memiliki track record baik dan biarkan manajer investasi yang telah berpengalaman untuk mengelola dana tersebut.
Meski tidak mengelolanya secara langsung, namun diawal investasi, anda tetap harus mempertimbangkan beberapa hal agar investasi yang anda lakukan dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
Mari simak beberapa hal berikut sebelum anda memutuskan berinvestasi reksadana.
1. Pahami Apa Itu Investasi Reksadana
Tak kenal maka tak sayang.
Peribahasa ini pun berlaku bila anda ingin berinvestasi. Apabila anda tidak mengetahui dan memahami terlebih dahulu produk yang anda investasikan, lalu bagaimana anda bisa mengoptimalkan keuntungannya? Untuk itu, penting buat anda mengetahui terlebih dahulu apa itu reksadana.
Reksadana sendiri dapat diartikan sebagai suatu wadah yang menghimpun dana setiap investor untuk dikelola dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Portofolio efek disini bisa terdiri dari beragam jenis saham, obligasi, atau produk pasar uang tergantung dari jenis reksadana itu sendiri.
Sistemnya sederhana, anda hanya tinggal menyetor sejumlah dana yang ingin anda investasikan, lalu memilih produk reksadananya dan biarkan dana anda dan orang lain dikelola oleh seseorang yang professional yaitu manajer investasi.
Anda juga harus mengetahui beberapa istilah dalam investasi reksadana, seperti:
- NAB (Nilai Aktiva Bersih), yakni jumlah dana yang dikelola dalam suatu reksadana. Mencakup keseluruhan bentuk seperti deposito, kas, saham dan obligasi.
- UP (Unit Penyertaan), merupakan ukuran yang mencerminkan jumlah dari penyertaan yang dimiliki oleh setiap investor. Dapat dikatakan jumlah unit penyertaan akan tetap apabila investor tidak melakukan penambahan atau pembelian reksadana, dan akan berkurang apabila melakukan penjualan.
- NAB/UP, dikenal sebagai harga suatu reksadana, ini yang akan digunakan sebagai tolak ukur ketika menjual dan membeli reksadana.
- Subscription, merupakan fee dari pembelian reksadana, persentasenya berbeda-beda mulai dari 0% – 5%.
- Redemption, merupakan fee jual dari penjualan reksadana, persentasenya antara 0% – 5%
2. Tentukan Profil Risiko Anda
Tidak hanya berinvestasi reksadana, dalam seluruh investasi yang anda lakukan, anda harus mengetahui dan menentukan terlebih dahulu profil risiko anda dalam berinvestasi.
Apakah anda orang yang cenderung tertarik dengan produk investasi yang berisiko tinggi dan memungkinkan untuk memperoleh return yang tinggi pula, atau anda cenderung orang yang konservatif dan memilih produk investasi yang sangat aman dari risiko namun tingkat pengembaliannya terbatas? Atau mungkin anda berada di tengah dua kategori tersebut? Anda lah yang mengetahuinya.
Dengan mengetahui profil risiko anda, ini akan memudahkan anda untuk memilih jenis produk investasi apa yang sesuai, termasuk pula dalam hal memilih reksadana.
3. Kenali Beragam Jenis Reksadana
Reksadana memiliki beragam jenis dengan kelebihan dan keterbatasannya masing-masing. Ini penting untuk anda ketahui karena dapat membantu anda dalam mencapai tujuan investasi yang anda miliki, diantaranya:
-
Reksadana Pasar Uang
Penempatan dana para investor seluruhnya berada pada instrument pasar uang seperti deposito berjangka, surat berharga pasar uang, obligasi yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun.
Reksadana ini memiliki risiko yang rendah, namun return yang diterima pun relatif lebih kecil bila dibanding reksadana lainnya, namun cenderung lebih besar bila dibandingkan deposito atau tabungan. Cocok untuk dipilih untuk investasi jangka pendek.
-
Reksadana Pendapatan Tetap
Penempatan dana para investor sebagian besar sekitar 80% pada surat utang atau obligasi, baik obligasi pemerintah maupun perusahaan. Tingkat pengembalian cenderung stabil dan rutin setiap bulan.
Returnnya pun lebih tinggi dibanding reksadana pasar uang, cocok untuk investasi jangka menengah sekitar 1 – 3 tahun, dan untuk investor dengan karakteristik moderat, yang menginginkan return tetap namun dengan pokok investasinya tidak berkurang.
-
Reksadana Campuran
Penempatan dana para investor diberbagai jenis produk seperti di saham, obligasi dan juga pasar uang, persentase besarannya tergantung dari manajer investasi itu sendiri. Cocok untuk investor yang memiliki karakteristik moderat hingga agresif yang memang menginginkan return yang lebih tinggi.
-
Reksadana Saham
Penempatan dana para investor dengan minimal sebesar 80% pada saham, baru sisanya dialokasikan pada produk pasar uang.
Reksadana jenis ini cocok untuk investor agresif yang berharap return yang lebih tinggi namun siap dengan segala risiko tinggi yang bisa terjadi pula. Juga dengan jangka waktu investasi jangka panjang.
Karena untuk saham sendiri, akan lebih optimal keuntungannya bila diinvestasikan dalam tenor yang panjang.
4. Tentukan Tujuan dan Jangka Waktu Investasi
Dalam menginvestasikan dana anda, anda perlu memutuskan terlebih dahulu apa tujuan yang ingin anda capai dari dana investasi anda ini. Bila anda memiliki tujuan jangka pendek, alangkah lebih baik bila anda memilih jenis investasi reksadana pasar uang, yang mana memang aman dan bisa ditarik kapan pun.
Namun, bila dana investasi ini untuk kegunaan dana pensiun nantinya, tentu tidak masalah bila anda memilih reksadana saham yang bisa diinvestasikan hingga 5 tahun kedepan bahkan lebih. Keuntungan yang bisa diperoleh pun bisa semakin besar.
5. Pilih Platform Investasi
Investasi reksadana saat ini dapat dengan mudah dilakukan secara online, bahkan dengan modal awal yang sangat minim.
Melalui website online seperti bareksa.com atau ipot fund (yang dikeluarkan oleh PT Indopremier Sekuritas), anda sudah dapat membeli reksadana dengan minimum dana awal hanya sebesar Rp 100,000 rupiah.
Bahkan saat ini e-commerce seperti Tokopedia dan Bukalapak juga sudah memfasilitasi dalam hal pembelian reksadana dimana dapat anda beli hanya dengan modal sebesar Rp 10,000 rupiah saja.
6. Cari Tahu Historis Kinerja Reksadana
Setelah anda mengetahui gambaran awal reksadana dan telah memahami berbagai istilah dari reksadana itu sendiri, serta telah memutuskan mau membeli reksadana jenis apa dan dimana, kini saatnya anda harus sedikit melakukan riset, kira-kira reksadana manakah yang akan anda beli.
Anda bisa mencari berbagai informasi historis tentang kinerja dari reksadana tersebut melalui internet. Anda bisa melihat rating dari masing-masing reksadana untuk dapat melihat jenis reksadana unggulan mana saja yang memiliki rating yang bagus.
Melihat kinerja reksadana ini juga bisa berdasarkan waktu historis, tentu kinerja dalam 1 tahun terakhir dan kinerja 5 tahun terakhir bisa saja akan berbeda hasilnya. Semakin lama anda melihat historisnya, akan semakin baik pula analisa yang bisa anda lakukan.
Bila dalam 5 tahun terakhir, reksadana tersebut memiliki tren yang baik dan hanya mengalami kerugian sedikit, artinya manajer investasi yang mengelola dana tersebut merupakan orang yang handal dan tentu wajib dipertimbangkan bagi kalian para investor.
Bila anda hanya melihat 1 tahun belakang, mungkin saja saat itu pasar memang sedang bagus, namun ketika adanya krisis, belum tentu manajer investasi bisa dengan jeli mengatasinya.
7. Selektif Dalam Memilih Manajer Investasi
Sebagai orang yang akan mengelola dana anda nantinya, tentu anda harus dengan sangat selektif memilih orang tersebut.
Anda juga dapat membaca prospektus reksadana dan fund fact sheet yang biasa diperbarui setiap bulannya untuk mendapatkan informasi mengenai manajer investasi yang mengelola, bank kustodiannya bahkan hingga isi dari portofolio efek reksadana tersebut.
Semua informasi yang anda butuhkan akan tersedia dalam 2 file tersebut. Ini juga akan membantu anda dalam membandingkan masing-masing kinerja dari reksadana dan mengenal siapa manajer investasi yang mengelola dana anda tersebut.
Baca Juga :
- Kelebihan dan Kekurangan Sebelum Anda Berinvestasi Tanah
- Kenali Jenis SBN Ritel, Investasi Sekaligus Membangun Negeri
- 5 Panduan Dasar Memulai Investasi Saham Bagi Pemula
—-
Dengan mengetahui produk investasi reksadana yang anda lakukan, anda menjadi lebih percaya diri dalam menempatkan dana yang anda miliki, karena anda telah mengetahui apa yang setidaknya harus anda lakukan, meski anda merupakan kategori investor pemula.
Jangan biarkan dana idle anda hanya berada di tabungan yang hanya akan tergerus dengan biaya administrasi dan tidak mengalami peningkatan nilai dari tahun ke tahun. Investasikan dana anda dengan segera, pilih reksadana sebagai instrument awal investasi anda.