Cinta dalam psikologi seperti yang dikemukakan oleh Erich Fromm adalah suatu seni yang memerlukan pengetahuan serta latihan. Cinta merupakan suatu kegiatan sebagai salah satu esensi berupa kreativitas dalam diri seseorang.
Cinta nyatanya dipandang sebagai sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi dengan lawannya. Tentu semua orang memiliki rasa cinta kepada sesama manusia baik itu keluarga, teman hingga ke pasangannya.
Dalam konteks filosofi, cinta adalah sifat baik di mana didalamnya terdapat kebaikan, belas kasih dan juga kasih sayang. Untuk dapat memberikan dan menerima cinta, seseorang harus memahami beberapa hal terlebih dahulu. Seseorang haruslah aktif dalam berkorban, berempati, memberikan perhatian, kasih sayang, suka membantu, patuh, menuruti perkataan hingga mau melakukan apapun yang diinginkan oleh sumber cinta pada diri kita.
Maka seseorang diharapkan dapat menilai cinta sebagai perasaan yang positif di mana bisa diberikan pada manusia atau benda lainnya. Cinta tetap eksis dari zaman dahulu kala hingga sekarang. Hanya saja terjadi perubahan terhadap cara komunikasi mengenai cinta ini satu sama lain. Erich Fromm menyatakan ada 5 syarat yang dibutuhkan untuk dapat memahami cinta.
Unsur-unsur tersebut adalah perasaan, pengenalan, tanggung jawab, perhatian dan saling menghormati. Jika dipikirkan dengan logis, maka kelima unsur ini ada benarnya dan saling terkait satu sama lain.
Untuk menumbuhkan cinta dalam diri seseorang dibutuhkan perasaan yang dapat berempati terhadap orang lain. Kemudian terjadi pengenalan antar dua sosok dan harus disertai tanggung jawab pada prosesnya. Maka perhatian dan rasa saling menghormati akan muncul.
Cinta sendiri memiliki jenis-jenisnya sendiri. Berikut ini adalah tipe cinta dalam psikologi yang perlu anda ketahui.
1. Tipe Cinta Agape
Jenis cinta dalam psikologi yang pertama adalah Agape. Agape artinya adalah cinta yang tidak mementingkan diri sendiri.
Bahasa tersebut berasal dari Yunani dan bisa dikatakan sebagai jenis cinta tanpa syarat. Cinta yang dirasakan pada jenis cinta agape ini memiliki kaitan dengan mental seseorang yang merasakannya.
Umumnya individu yang memiliki cinta jenis ini lebih mementingkan sisi spiritualnya dan cenderung sangat agamis. Meskipun begitu, cinta agape adalah yang paling universal dari semua jenis cinta yang ada.
Hal ini karena cinta ini memiliki karakter berupa tidak egois, selalu memberi, empati tinggi dan tidak memandang siapa lawan di depannya. Mereka memiliki toleransi tinggi meski berbeda background dan kepercayaan.
Nampaknya masa sekarang ini masyarakat lebih membutuhkan bentuk cinta agape ya agar bisa saling bertoleransi tanpa pandang bulu.
2. Cinta Eros
Sesuai dengan namanya, Eros adalah nama dari dewa Yunani yang memiliki kekuasaan pada wilayah kesuburan dan gairah. Eros sendiri berarti cinta yang menggebu-gebu secara seksual dan cenderung dapat membuat seseorang menjadi lupa diri.
Di mabuk kepayang adalah kata yang tepat untuk individu yang berada pada jenis cinta ini. Cinta eros ini biasanya di alami oleh remaja karena masih dalam masa labil.
Meskipun begitu, semua manusia pasti memiliki cinta eros dan seiring bertambahnya usia individu akan semakin mampu untuk mengendalikan cinta jenis ini. Pasalnya jika tidak ada cinta eros maka manusia tidak akan memiliki naluri untuk berkembang biak.
Itulah mengapa setiap manusia pasti memiliki cinta eros. Tujuan dari jenis cinta dalam psikologi yang satu ini adalah memberikan perasaan dicintai dan kepuasan kepada orang tersebut.
Cirinya tentu cukup mudah untuk dilihat yakni adanya ketertarikan secara fisik pada lawan jenis. Tetapi harus tetap berhati-hati ya dalam memilih.
3. Cinta Ludus
Coba ngaku, apakah anda adalah orang yang kekanakan pada usia dewasa dalam hubungan? Jika ya, berarti anda memiliki jenis cinta ludus.
Kekanakan dalam hubungan itu seperti apa? Apakah kamu pernah ngerasain di situasi seperti ini? Coba cari tahu dulu sebelum lanjut : 5 Tanda Bahwa Kamu Masih Kekanak-kanakan dalam Hubungan.
Cinta ludus sifatnya seperti anak kecil yakni hanya ingin bermain seperti menggoda, usil dan sering flirting. Maka tak heran jika cinta ludus ini akrab pada masa PDKT. Karena jenis cinta ini cenderung playful, innocent dan bebas.
Ciri individu yang berada pada jenis cinta dalam psikologi yang satu ini adalah sering memberikan rayuan maut kepada orang yang disukai. Karena hal tersebut menyenangkan baginya.
Ya mungkin anda yang terkena rayuan dari lawan jenis tipe ini lebih sering diberikan harapan palsu alias php. Karena mereka belum menginginkan komitmen di dalamnya.
4. Cinta Pragma
Cinta pragma merupaka cinta yang realistis, dewasa dan memiliki jangka panjang pada hubungannya.
Mereka memberikan prioritas pada kesabaran, toleransi dan tanggung jawab sebagai upaya untuk mempertahankan rasa cinta. Tipe ini cenderung bijaksana dan merupakan tipe cinta yang paling sejati dan tulus.
Karena tipe ini memiliki proses yang cukup panjang sebelum akhirnya melabuhkan diri.
Meski terlihat seperti bukan cinta romantis, namun cinta ini justru merupakan tipe cinta yang dibawa hingga ke jenjang pernikahan.
5. Cinta Philia
Apakah anda memiliki sahabat? Jika ya, anda dan sahabat merupakan contoh dari jenis cinta dalam psikologi yakni philia.
Tipe cinta ini bersifat relational dan dipandang sebagai pribadi yang memiliki kualitas baik dan ciri khas yang unik. Misalnya cantik, ramah, sabar, pintar dan lemah lembut.
Jenis cinta ini dapat terjadi antar sesama gender maupun berbeda gender. Cinta philia membutuhkan kesetiaan, pengorbanan, keterbukaan emosional, adanya timbal balik, rasa saling percaya yang terlahir dan terawat.
Sehingga mereka memiliki rasa saling percaya terhadap persahabatan yang demikian kuat.
6. Cinta Storge
Jenis cinta dalam psikologi yang satu ini bisa anda rasakan sejak dalam kandungan. Ya, jenis cinta ini adalah bentuk cinta dari orang tua kepada anda sejak lahir ke dunia dan terbilang sangat tulus.
Di mana tipe cinta ini jika anda berhasil menerapkannya dalam pernikahan maka kemungkinan pernikahan anda akan langgeng.
Storge sendiri adalah rasa cinta dalam keluarga dan biasanya individu yang baru pertama kali berpacaran mengharapkan cinta storge dari pasangannya.
Namun jenis cinta ini lebih cocok untuk ibu yang menyayangi anaknya.
7. Cinta Philautia
Cinta dalam psikologi yang satu ini berbeda dengan jenis yang lain. Cinta philautia merupakan self-love karena memiliki kelebihan yakni dapat mengetahui nilai diri sehingga tidak mudah terpengaruh orang lain yang dapat membuat kita down. Namun jika tidak hati-hati jenis cinta ini dapat berujung negatif.
Karena jenis cinta ini berkaitan dengan narsism dan kepentingan diri sendiri. Positifnya jenis cinta ini dapat mengajarkan seeorang untuk merasa nyaman, percaya, meyakini dan mengasihi diri sendiri terlebih dahulu sebelum memberikan hal yang sama pada orang lain.
Negatifnya jika tidak dikendalikan dengan baik maka individu akan menjadi orang yang tidak peduli dan mengagungkan diri sendiri.
Sehingga dikhawatirkan akan muncul narsism pada dirinya. Cinta philautia yang tepat akan membuat seseorang menjadi lebih percaya diri, memiliki self-image yang sehat sehingga sehat pula secara fisik dan mental.
Nah terkait narsism, jika kamu baru tahu coba pelajari Narsisisme: Kenali Ciri-Ciri dan Bagaimana Cara Menyikapinya.
8. Cinta Mania
Jenis cinta yang terakhir adalah cinta mania. Dari kata mania saja mungkin anda sudah dapat membayangkan bukan. Jenis cinta dalam psikologi ini memiliki ciri posesif di dalamnya.
Nah ngomongin tentang posesif, kamu pasti pernah merasakannya. Coba cari tahu dulu 8 Penyebab Pasangan Terlalu Posesif.
Apalagi jika menyangkut orang yang dicintai, maka trait posesif ini akan otomatis ada didalamnya. Cinta mania memiliki karakteristik bahwa cintanya yang tidak terbalas maka ia akan merasa sengsara.
Sebenarnya dalam diri manusia sendiri terdapat 8 jenis cinta dalam psikolog tersebut.
Hanya saja pengaruh dari karakter diri, lingkungan tempat bertumbuh dan pola asuh yang akan menjadikan seseorang memiliki kecenderungan pada satu jenis cinta ini.
Apapun jenis cintanya, pastikan anda dapat mengendalikannya dengan baik.