in

Kenali Jenis Gangguan Kecemasan Dan Cara Penanganannya

Gangguan Kecemasan
Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan merupakan salah satu hal yang sering dirasakan hampir semua orang. Pernahkah anda merasa berkeringat lebih banyak, berkeringat dingin, menggoyang-goyangkan kaki secara tidak sadar ketika sedang duduk, atau terus menerus memainkan jari-jari anda ?.

Jika ya, maka hampir semua orang pernah mengalami rasa cemas dalam hidupnya. Bahkan anak-anak juga bisa merasakan kecemasan lho, tidak hanya pada orang dewasa saja rasa itu datang. Penyebab dari kecemasan juga dapat disebabkan dari berbagai hal.

Gangguan kecemasan tentu berbeda dengan rasa cemas biasa. Jika cemas yang umum dirasakan oleh seseorang gejalanya muncul pada satu kondisi saja dan tidak terus menerus, maka masih dikatakan cemas yang umum.

Namun, apabila rasa cemas terjadi sehari-hari sehingga terkadang mengganggu aktivitas, maka cemas yang dirasakan ini sudah termasuk dalam kategori anxiety disorder. Cemas ketika menghadapi ujian tentu berbeda dengan cemas yang dirasakan jika selalu mengkhawatirkan hal-hal yang belum tentu terjadi.

A. Jenis Gangguan Kecemasan

Anxiety Disorder
Anxiety Disorder

Namun penyebab pasti dari gangguan kecemasan ini belum dapat ditentukan. Faktor-faktor yang memengaruhi dari gangguan kecemasan sendiri cukup beragam. Mulai dari faktor lingkungan hingga faktor adanya perubahan zat kimia pada otak. Gangguan kecemasan atau anxiety disorder muncul karena adanya masalah dalam fungsi otak yang mengatur rasa takut dan emosi.

Biasanya orang dengan gangguan kecemasan akan merasakan ketakutan akan hal-hal yang belum dapat dipastikan akan terjadi. Contohnya ketika seseorang sedang berada pada sebuah bus menuju suatu tempat. Ia merasa khawatir akan terjadi kecelakaan pada bus yang ia tumpangi.

Sedangkan hal tersebut belum tentu terjadi mengingat adanya kemungkinan bus dikendalikan dengan baik dan dalam kondisi layak jalan. Jika dilihat dari segi neuropsikologi, gangguan kecemasan terjadi karena senyawa serotonin dan non-adrenalin pada otak tidak seimbang.

Jika hal ini anda rasakan mengganggu aktivitas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater agar diberikan pertolongan. Gangguan kecemasan sendiri terdapat beberapa jenisnya yang perlu diketahui agar tidak terjadi kesalahan self-diagnose dan dapat diberikan penanganan secara tepat.

1. Gangguan Panik

Gangguan Panik
Gangguan Panik

Sering kali kita mengatakan bahwa kita panik ketika menghadapi suatu peristiwa yang menakutkan secara spontan. Tapi tahukah anda bahwa panik tidak hanya bagian dari rasa cemas tetapi juga bagian dari anxiety disorder ?.

Lalu apa sih sebetulnya gangguan panik ini ?. Gangguan panik terjadi di mana seseorang mengalami serangan rasa panik secara berulang dan tidak terduga. Serangan ini diikuti dengan rasa cemas yang intens dan disertai gejala fisik berupa kesulitan bernapas, jantung berdebar, napas tersengal, keringat berlebihan atau keringat dingin serta merasa lemas hingga pusing.

Bahaya nya, seseorang dapat mengalami serangan jantung mendadak hingga pingsan secara tiba-tiba.

Baca Juga : 5 Tips Melepaskan Kecemasan Agar Lebih Tenang Dalam Bekerja

2. Gangguan Cemas Menyeluruh

Gangguan Kecemasan Menyeluruh
Gangguan Kecemasan Menyeluruh

Gangguan cemas yang satu ini terjadi dengan ditandai adanya perasaan cemas diikuti oleh pemikiran dari dalam diri bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi tanpa adanya pemicu atau objek yang dapat menyebabkan rasa cemas muncul.

3. Gangguan Obsesif Kompulsif

Gangguan Obsesif Kompulsif
Gangguan Obsesif Kompulsif

Pernahkah anda melihat baik secara nyata maupun dalam film yang pernah ditonton misalnya di mana karakternya memerlukan beberapa kali pengulangan untuk mencuci tangan karena dirasa pada hitungan tersebut tangannya baru akan bersih ?

Yang sedang anda lihat merupakan gangguan kecemasan yakni obsesif kompulsif atau OCD. Gangguan ini terjadi ditandai dengan adanya obsesi berupa pikiran atau tindakan yang berulang di luar kemampuan orang tersebut untuk mengendalikannya.

Perilaku obsesif ini dapat mengganggu kegiatan sehari-hari karena akan memakan waktu yang lama hanya untuk mengunci pintu misalnya. Pada beberapa kasus terdapat seseorang yang melakukan apapun dengan 7 kali pengulangan dalam kegiatannya.

Cukup membosankan bila kita bayangkan, namun ini akan memberikan ketengan bagi mereka yang menderita obsesif kompulsif.

4. Gangguan Fobia

Gangguan Fobia
Gangguan Fobia

Anda tentu sering mendengar seseorang mengatakan “gue fobia kucing” atau berkata ia mengidap fobia tertentu. Apa sih fobia itu ? Fobia adalah rasa takut yang menetap pada suatu objek atau situasi yang tidak sebanding dengan ancaman dari keduanya.

Orang dengan fobia biasanya masih bisa membedakan mana realita mana yang bukan sehingga umumnya mereka mengetahui bahwa ketakutan mereka akan sesuatu berada di luar ukuran normal orang lain.

Fobia sendiri sangat beragam dan unik. Ada yang memiliki fobia pada bau jeruk hingga fobia terhadap warna sekalipun. Biasanya cara penanganan fobia ini diberikan fakta realita kepada individu ini dan diminta untuk menghadapinya secara perlahan.

5. Gangguan Stres Akut Dan Gangguan Stres Pasca Trauma

Gangguan Stress
Gangguan Stress

Gangguan stres akut adalah suatu reaksi kecemasan seseorang setelah mengalami suatu trauma yang berat. Umumnya gangguan stres akut ini bertahan 1 hingga 2 minggu saja. Namun jika hal ini tetap menetap dari waktu tersebut, kemungkinan individu ini mengalami gangguan stres pasca trauma atau disebut juga dengan Post-traumatic Stres Disorder (PTSD).

PTSD merupakan gangguan kejiwaan yang disebabkan oleh adanya kejadian yang pernah dialami atau disaksikan. Misalnya masa kecil yang kurang menyenangkan, kecelakaan hebat, korban tindakan criminal hingga korban bencana alam.

Mereka yang mengalami PTSD cenderung tidak dapat melupakan atau mungkin tidak mau mengingat (repressed memory) sehingga memiliki pikiran negatif pada diri dan lingkungan sekitarnya. Orang dengan PTSD sering mengalami mimpi buruk berdasarkan traumanya.

Sehingga mereka lebih sering mengalami kesulitan tidur atau insomnia.

B. Penanganan Gangguan Kecemasan

Penanganan Gangguan Kecemasan
Penanganan Gangguan Kecemasan

Penanganan gangguan kecemasan yang umum kita ketahui adalah dengan memberikan obat-obatan seperti anti-anxiety atau anti-depressant seperti benzodiazepine, citalophram, xanax, lorazepam dan lainnya sesuai anjuran dari dokter yang menangani.

Lebih baik lagi jika penanganan dipadukan antara obat-obatan dan psikoterapi. Psikoterapi dapat dilakukan dengan teknik yang sesuai dengan individu seperti Cognitive Behavior Therapy (CBT) dari segi kognitifnya. Bisa juga dengan bantuan Art Therapy untuk membantu mengekspresikan emosinya di mana akan dituangkan ke dalam media seni.

Dengan art therapy psikolog akan dengan mudah mengetahui apa yang dirasakan oleh individu berdasarkan gambar yang diperkuat dengan interview selama sesi dilakukan. Individu juga dapat melakukan tindakan sendiri selain dari psikolog atau psikiater yakni dengan menenangkan diri.

Contohnya melakukan meditasi, berolahraga, melakukan hobi hingga curhat pada orang yang anda percayai. Lagi-lagi support dari orang terdekat dan lingkungan dibutuhkan demi individu menjadi lebih baik.

Anda juga dapat melakukan teknik pernapasan ringan ketika dihadapkan pada situasi yang membuat anda cemas secara tibatiba dengan menarik napas dan keluarkan perlahan. Gangguan kecemasan tidak dapat dianggap remeh karena hanya cemas yang dirasakan.

Kecemasan yang menetap dan tidak ditangani secara tepat dapat membuat seseorang justru merasa stres dan depresi karena hidupnya dihantui dengan ketakutan-ketakutan fana. Jangan ragu dan segan untuk menghubungi psikolog dan psikiater jika dibutuhkan.

Rasa tabu yang masih kental di Indonesia mengenai mindset “pergi ke psikolog = gila” sebaiknya buang jauh-jauh karena psikolog dan psikiater tidak seperti apa yang orang lain bayangkan.

Baca Juga : Grounding Exercise, Cara Sederhana untuk Mengurangi Kecemasanmu

Kesehatan jiwa anda juga sama pentingnya dengan kesehatan fisik, maka harus disayangi dan dijaga dengan baik.

Written by Rima Mustika

Adult clinical psychologist at Golife.id, art enthusiast. A traditional dancer who can't live without coffee.