Gangguan tidur yang dialami oleh seseorang tentu menjengkelkan.
Pernahkah anda tidak bisa tidur atau malah tidur terus menerus? Karena gangguan tidur ini dapat membuat individu menjadi mengantuk sepanjang hari, keesokan harinya atau justru membuat anda tidak tidur dalam jangka waktu yang lama. Tentu melelahkan bukan.
Gangguan tidur biasanya ditandai dengan rasa kantuk pada siang hari, kesulitan tidur di malam hari dan adanya siklus tidur yang tidak teratur.
Jika ini tidak ditangani dengan tepat maka dikhawatirkan akan terjadi timbulnya penyakit fisik misalnya penyakit jantung. Bisa dibayangkan betapa berbahayanya sleep disorder ini.
Tidur merupakan kebutuhan tiap manusia dengan penyebab yang beragam. Gangguan tidur sendiri memiliki jenis yang cukup banyak, namun yang sering terjadi hanya beberapa saja.
Penyebabnya sendiri mayoritas adalah karena stres dan adanya kondisi medis.
Ciri seseorang yang mengalami gangguan ini bisa terlihat dari fisik. Misalnya muka yang tidak segar karena tidak cukup tidur yang berkualitas, mudah mengantuk, sulit fokus dan cenderung menurun dari segi daya ingat.
Jika dibiarkan dapat menyebabkan kematian lho. Seram ya.
Rata-rata jam tidur bagi orang dewasa adalah 8 jam sehari. Jika tidak cukup, dapat memengaruhi emosi seseorang.
Seseorang yang kurang mendapatkan tidur berkualitas dapat memengaruhi mental pada taraf parahnya. Faktor sleep disorder juga beragam, misalnya:
- Konsumsi kafein berlebihan,
- Pengaruh obat-obatan,
- Kebiasaan mengkonsumsi alkohol,
- Hormon,
- Faktor genetik,
- kondisi lingkungan hingga adanya gangguan psikologis.
Untuk itu anda perlu mengenali macam-macam gangguan tidur dalam psikologi berikut ini untuk mengetahui akar permasalahannya dan menemukan metode yang tepat untuk penanganannya.
1. Insomnia
Insomnia merupakan gangguan tidur yang lebih sering kita dengar. Gangguan ini adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan untuk tidur atau tidak bisa tidur cukup lama meskipun memiliki kesempatan.
Gejalanya adalah sering terbangun di malam hari atau dini hari, kesulitan untuk memulai tidur, mood berubah-ubah, sulit konsentrasi di siang hari hingga merasa kelelahan terus menerus meski sudah istirahat.
Insomnia sendiri terbagi kedalam 3 jenis
- Insomnia Jangka Pendek – dialami selama dua hingga empat minggu.
- Insomnia Transient – dialami selama beberapa malam saja.
- Insomnia Kronis – dialami dalam sebulan setiap malam.
Insomnia sendiri bisa disebabkan oleh stres, medikasi, gelisah, cemas dan juga perubahan pola tidur.
Jika anda mengalami hal ini, coba baca dulu Cara Mengatasi Insomnia: Beserta Dampak Buruk dan Mencegahnya.
2. Hypersomnia
Jika insomnia ditandai dengan tidak bisa tidur, gangguan tidur yang satu ini justru kebalikannya.
Hypersomnia adalah kondisi di mana rasa kantuk yang berlebihan meski sudah cukup tidur.
Mereka bahkan bisa tidur hingga 20 jam sehari. Penyebabnya belum diketahui dengan jelas, hanya saja hypersomnia bisa menjadi salah satu tanda dari adanya depresi.
Hal ini karena adanya gangguan sistem saraf atau metabolisme tubuh. Individu dengan gangguan ini bisa tidur kapan saja.
Meskipun begitu mereka akan tetap kekurangan energi dan sulit untuk berkonsentrasi.
Hypersomnia memiliki 3 tipe yakni hypersomnia berulang, hypersomnia idiopatik dan hypersomnia post-taruma.
3. Narkolepsi
Gangguan yang satu ini gak ada hubungannya dengan narkoba ya meski namanya narkolepsi.
Narkolepsi adalah gangguan yang memengaruhi kendali seseorang akan tidur karena adanya kelainan pada saraf.
Bisa muncul secara mendadak, terjadi keinginan tidur di siang hari yang tidak bisa dikendalikan dan penderitanya dapat terjatuh di mana saja.
Narkolepsi merupakan kelainan yang menyerang otak dan saraf (neurologis) kronis di mana melibatkan sistem saraf pusat tubuh. Kondisi seseorang bisa disebut dengan cataplexy. Yaitu kehilangan kendali otot sebagai respon pada rangsangan emosional, kelumpuhan saat tidur dan mengalami halusinasi.
Hal ini biasanya disebabkan oleh Rapid Eye Movement (REM) yang membuat individu mengalami mimpi di mana seolah terjadi penyerangan dalam kondisi sadar.
4. Parasomnia
Gangguan tidur selanjutnya adalah parasomnia. Tidak ada relasinya dengan paranormal ya.
Parasomnia adalah gangguan yang membuat seseorang melakukan aktivitas fisik yang tidak diinginkan. Kelainan ini disebabkan oleh kejadian perilaku atau psikologi yang abnormal di mana muncul saat tidur.
Ciri yang ditunjukkan adalah adanya kebingungan, mimpi buruk, tidur sambil berjalan (sleep walking), makan sambil tidur, gigi gemeretak, bicara saat tidur (mengigau), ketindihan (sleep paralysis) hingga mengompol yang biasa terjadi pada anak-anak.
Penyebabnya kemungkinan adalah stres, sedang konsumsi obat, pola tidur kacau, adanya gangguan saraf, emosi dan kelainan struktur tubuh.
5. Sleep Apnea
Sleep apnea adalah gangguan tidur di mana pada saat terlelap terjadi penghentian nafas.
Nafas yang berhenti ini akan membuat tidur seseorang tidak nyaman dan biasanya terjadi tanpa mengenal usia dan gender. Hal ini terjadi karena sebagian saluran pernafasan di sisi atas tersumbat sehingga menghalangi proses bernafas individu.
Jadi individu akan dibuatnya terjaga ketika tidur di malam hari. Efeknya individu akan merasa mengantuk di siang hari. Dampak dari sleep apnea adalah seseorang akan sering merasa kelelahan di siang hari karena tenggorokan pada bagian batangnya tertutup.
Hal ini disebabkan oleh adanya tonsil yang membesar, ada bagian hidung yang sempit, obesitas, merokok, alkohol hingga konsumsi obat penenang.
Individu diharuskan terjaga agar dapat mengontraksikan otot-otot dan memulihkan pernafasan.
6. Restless Leg Syndrome (RLS)
Kondisi gangguan tidur yang satu ini biasanya dialami oleh lansia.
RLS bisa dikatakan dengan kelainan genetik yang menghasilkan rasa tajam atau geli sehingga menyebabkan penderitanya menggerak-gerakkan kaki ketika tidur.
Gerakan kaki ini cukup melelahkan sehingga individu dengan gangguan ini bisa mengalami insomnia.
7. Gangguan Irama Sirkadian
Jam biologis untuk tidur adalah 8 jam sehari. Jika terjadi gangguan maka dapat dikatakan abnormal. Gangguan yang diakibatkan oleh jam biologis yang kacau ini disebut dengan gangguan irama sirkadian.
Gangguan ini dapat menyebabkan jam internal biologis seseorang tidak sinkron dengan waktu luar tubuhnya.
Yang dapat terkena gangguan ini adalah pekerja shift, kondisi jet lag dan gangguan tidur lainnya.
8. Sleep Walking
Faktor penyebab sleep walking atau berjalan saat tidur secara general berasal dari biologis dan kondisi psikologis yang tidak disadari sehingga menyebabkan seseorang dapat melakukan kegiatan tanpa ia inginkan ketika sedang tidur.
Individu dengan gangguan ini memiliki sedikit kesadaran atau bahkan sama sekali tidak sadar akan apa yang ia lakukan selama sleep walking.
9. Sleep Paralysis
Sleep paralysis atau ketindihan adalah kondisi dari gangguan tidur di mana seseorang tidak dapat menggerakkan tubuh sementara masa transisi dari tidur ke kondisi terjaga.
Hal ini umum terjadi dan dapat tergolong sebagai gejala dari narkolepsi.
10. Gangguan Tidur Rapid Eye Movement (REM)
Gangguan ini merupakan gangguan tidur yang menyerang pada otak saat tidur atau bisa dikatakan fase mimpi.
Sinyal yang terjadi dalam mimpi pada individu dengan gangguan REM akan benar-benar dilakukan di realita.
Hal ini dapat menyebabkan individu melukai diri sendiri atau bahkan orang lain. Namun kasus ini masih tergolong langka terjadi.
11. Chronic Fatigue Syndrome (Sindrom Kelelahan Kronis)
Kelelahan adalah hal yang pernah kita rasakan. Namun pada gangguan tidur yang satu ini kondisi kelelahannya tidak bisa dijelaskan.
Dalam kondisi ini seseorang dapat megalami kerugian karena berdampak pada penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Kelelahan yang dialami tidak dapat diatasi dengan beristirahat seperti biasa. Bahkan aktivitas yang dilakukan secara fisik dan beban pikiran justru dapat memperburuk kondisi individu.
12. Gangguan Teror Tidur
Kondisi seseorang yang mengalami gangguan ini membuatnya tidak sadar sepenuhnya dan tidak mengenali orang di sekitarnya.
Gangguan tidur ini diawali dengan teriakan atau tangisan mendadak di malaam hari sehingga sulit untuk tidur.
Efeknya seseorang dapat terbangun dengan ketakutan, terjagaa, keringat berlebihan, detak jantung cepat dan nafas cepat tidak beraturan. Biasanya terjadi pada anak-anak.
13. Gangguan Mimpi Buruk
Semua orang pasti pernah bermimpi buruk.
Namun mimpi buruk bisa menjadi gangguan tidur di mana dialami secara berulang dan menakutkan sehingga terjaga dan sulit untuk tidur.
Peneliti mengungkapkan bahwa mimpi buruk hadir ketika seseorang mendapatkan stres.
Mimpinya jelas sehingga dapat menimbulkan kecemasan. Hal ini menyebabkan seseorang tidak dapat tidur nyenyak, kurang tidur dan merasa lelah di siang hari.
Baca Juga :
- 4 Penjelasan Kenapa Manusia Bisa Bermimpi Saat Tidur
- 8 Manfaat Menangis Untuk Fisik Dan Mental Kita
- 5 Teknik Terapi Agar Tidur Lebih Nyenyak dan Gak Gampang Emosian
Itulah beberapa gangguan tidur yang dapat anda pahami.
Jika anda mengalami salah satu di antaranya dan cukup mengganggu aktivitas sehari-hari, maka tidak ada salahnya anda menghubungi ahlinya seperti psikiater dan psikolog agar dapat ditangani dengan cepat dan tepat.