in ,

5 Kebiasaan Pasangan yang Menimbulkan TOXIC Dalam Hubungan

Penyebab Toxic Dalam Hubungan
Penyebab Toxic Dalam Hubungan

Kita telah terbiasa dengan hal-hal yang negatif sehingga merasa lucu dan tertawa saat mendengar atau melihat sesuatu yang positif. Ada pasangan yang seperti itu, dimana dalam hubungan tersebut sesuatu yang buruk dianggap wajar.

Ironisnya, terkadang kita mengeluhkan mengapa pasanganku begini? Mengapa pasanganku begitu? Tetapi kita lupa bahwa setiap hal yang terjadi selalu berasal dari kebiasaan.

Saat kamu merasa tidak nyaman dalam suatu hubungan, atau mungkin mengalami kebuntuan dan kehilangan tujuan maka kembalilah ingat apa kebiasaan yang kamu lakukan dengan pasangan.

Berikut 5 Kebiasaan Pasangan yang Menimbulkan Toxic Dalam Hubungan!

1. Selalu Mengingat Kesalahan Pasangan Di Masa Lalu

Selalu Mengungkit Kesalahan yang Sudah Berlalu
Selalu Mengungkit Kesalahan yang Sudah Berlalu

Sangatlah baik mengingat kesalahan di masa lalu jika tujuannya baik. Mungkin kita akan mendapatkan pelajaran dari sana sehingga tidak akan mengulanginya lagi.

Tetapi sayangnya yang terjadi di dalam hubungan, saat seseorang mengingat kesalahan pasangan tujuannya adalah untuk menjadikan kesalahan tersebut sebagai senjata.

Semisal, pasangan kamu pernah mengacaukan acara penting yang kamu buat. Lalu kamu pun mengingat hal itu secara detail.

Tujuannya agar kamu bisa memiliki perbandingan siapakah yang lebih buruk dan siapakah yang lebih banyak berhutang budi antara satu dengan yang lain.

Hal ini juga akan menjadi kebiasaan dalam diskusi antara kamu dengan pasangan. Ketika berbicara tentang topik masalah yang sekarang, kamu malah membelokkannya ke masalah yang telah lalu.

Tujuannya juga agar pasangan merasa dirinya lebih buruk darimu saat ini akibat kesalahannya di masa lalu.

Tentu kebiasaan yang seperti inilah tanpa disadari akan menimbulkan toxic dalam hubungan yang menjadikan segala topik obrolan menjadi tidak lagi sehat untuk dibicarakan.

2. Terbiasa Mencontoh yang Buruk

Mencontoh yang Buruk
Mencontoh yang Buruk

Kebiasaan yang kamu miliki hari ini adalah cerminan dari apa yang sering kamu lihat dan kamu dengar di masa lalu.

Tak dapat dipungkiri bahwa banyak dari kita yang hidup di lingkungan toxic dengan kebiasaan-kebiasaan orang disekitarnya yang perlahan membentuk sirkuit di otak kita.

Tak hanya lingkungan, mungkin kamu juga sering menonton atau membaca kisah cinta romantis tentang bagaimana pasangan menjalin hubungan.

Hal ini pun tanpa disadari terbawa-bawa ke dalam hubungan yang kita jalani dengan pasangan.

Ketika kita mempelajari apa itu hubungan, bagaimana memilih pasangan, bagaimana menjalani hubungan, sebenarnya sadar atau tidak kita mempelajarinya dari lingkungan sekitar.

Maka jika contoh-contoh yang terjadi disekitar kita buruk tentunya akan berpengaruh pada hubungan yang kita jalani.

Semisal, pasangan kita adalah seorang yang malas, tidak memiliki tujuan hidup dan memiliki citra buruk di masyarakat.

Tentunya kita sudah paham apa saja kebiasaan orang-orang yang pemalas dan tidak memiliki tujuan hidup. Tapi kita tetap menerima dan mencintainya.

Jangan bingung apa alasan mengapa kita bisa memilih pasangan yang buruk seperti itu, jelas saja alasannya karena kita terbiasa melihat hal-hal seperti itu dilingkungan.

3. Membiasakan Agresif-Pasif Dalam Hubungan

Membiasakan Agresif-Pasif Dalam Hubungan
Membiasakan Agresif-Pasif Dalam Hubungan

Kita biasanya melakukan agresif-pasif kepada pasangan, ketika ada sesuatu yang ingin disampaikan tetapi tak mampu untuk mengatakannya secara langsung.

Ini juga berarti kebohongan putih yang hampir tak terlihat namun terasa menyakitkan.

Seperti mendiamkan pasangan saat terjadi masalah dengan tujuan agar dia menebak apa yang salah pada dirinya, mengucapkan kata-kata yang secara terselubung menyindir pasangan serta menggunakan nama orang atau sesuatu sebagai senjata.

Karena beranggapan bicara jujur dan jelas bisa menyakiti hati pasangan, akhirnya kita memilih untuk mendiamkannya. Karena tak sanggup mengatakannya secara langsung, kita mencari cara untuk membuat kesalahan agar pasangan bereaksi.

Dan banyak juga yang menggunakan nama orang lain atau sesuatu sebagai senjata untuk menyerang pasangan, seperti “Kata ibuku” atau “Menurut A” atau “Menurut B”.

Lalu mengapa hal ini bisa menimbulkan toxic dalam hubungan?

Banyak dari kita terbiasa dengan pasif-agresif karena merasa lebih aman, padahal kenyataannya ini adalah tanda bahwa kita tidak berani untuk terbuka dan jelas.

Dampaknya juga sangatlah menyakitkan, seseorang yang menerima perlakuan diam serta sindiran kasar yang terselubung akan merasa diserang tetapi tidak memiliki alasan untuk melawan karena serangan tersebut dilakukan secara tidak langsung.

Artinya, kalau pun pasangan memiliki jawaban yang benar atau alasan yang kuat tentang kesalahannya, tetap saja ia tak akan bisa mengatakannya dengan jelas karena kamu tidak membuka diri untuk berkomunikasi secara langsung.

Akibatnya, seiring waktu akan semakin banyak permasalahan yang tertimbun tanpa kejelasan. Sehingga menimbulkan toxic dalam hubungan, seperti rasa benci, dendam dan ketidakterbukaan.

Dalam hubungan yang toxic, pertengkaran dengan pasangan mungkin tidak bisa dielakkan. Coba baca Hindari, Inilah 7 Penyebab Kamu Sering Bertengkar dengan Pasangan.

4. Membiasakan Drama yang Tidak Perlu

Membiasakan Drama yang Tidak Perlu
Membiasakan Drama yang Tidak Perlu

Saat kita memulai hubungan, saat itu pula drama dimulai. Tetapi lucunya, kita membuat drama di dalam drama. Apa artinya?

Menjalin hubungan dengan seseorang artinya kita telah menjadi seorang pemeran dalam hubungan itu sendiri. Lalu, di dalam peran tersebut kita bumbui lagi dengan peran-peran lain yang tidak perlu dilakukan.

Artinya mirip seperti agresif-pasif tetapi ini lebih mengarah pada manipulasi. Dan cara yang dilakukan tidak hanya diam, tetapi mengatakan sesuatu yang bersifat manipulatif.

Contohnya, katakanlah pasangan kamu adalah seseorang yang cuek. Alih-alih mengatakan bahwa kamu merasa dicuekin, kamu menyampaikannya dengan kalimat seperti “Lihatlah si A, pacarnya perhatian, enak diajak ngobrol, pengen deh punya pacar kyk dia”

Secara tidak langsung kalimat tersebut memanipulasi pasangan agar tersugesti menjadi seperti seseorang yang kamu maksudkan. Tetapi sayangnya, cara ini tidak akan berhasil dan justeru malah menimbulkan toxic dalam hubungan.

Pahamilah, antara berkomitmen dengan seseorang dan mendambakan seseorang adalah dua hal yang berbeda.

Saat komitmen sudah terjalin, artinya kita sudah menerima pasangan sepenuhnya dengan segala kelebihan dan kekurangan pada dirinya. Jadi tidaklah perlu membuat drama di dalam drama.

Terkait pasangan yang suka membuat drama, coba baca 5 Ciri Ini Menunjukkan Pasanganmu Seorang Drama Queen.

5. Memberi Hadiah Sebagai Solusi Masalah

Memberi Hadiah Untuk Menggantikan Kesalahan
Memberi Hadiah Untuk Menggantikan Kesalahan

Di dalam hubungan yang toxic, ada kebahagiaan palsu dan dangkal yang sebentar saja berlalu serta menjadikan kita kewalahan.

Ini tentang mindset serta sudut pandang kita dalam mengartikan kebahagiaan. Selebihnya ini juga tentang cara kita dalam mencari solusi dari suatu masalah.

Di dalam hubungan memang selalu ada drama, ketika terjadi suatu permasalahan mungkin pasangan akan ngambek. Dan lucunya seringkali kita menggunakan solusi yang dianggap paling sederhana untuk memecahkan masalah.

Semisal, saat pasangan kamu merajuk atau ngambek, kamu membelikan dia makanan atau minuman favoritnya, atau mungkin juga mengajaknya pergi liburan untuk menyenangkannya, lalu lupa pada masalah yang ada.

Tentu tidak ada salahnya dan justru baik jika kita membelikan makanan favorit pasangan, mengajaknya nonton atau pergi liburan, tetapi hal itu dilakukan dengan tujuan yang memang benar-benar untuk mempererat hubungan bukan untuk menjadikannya sebagai solusi dari masalah.

Sebab membiasakan hal seperti itu akan membuat kita kewalahan. Hal ini akan membuat permasalahan menjadi bertumpuk-tumpuk tanpa kejelasan, inilah yang menimbulkan toxic dalam hubungan.

Seperti yang sudah-sudah, sangatlah baik jika kita memberikan hadiah kepada pasangan. Tetapi sangatlah buruk untuk memberikannya hadiah untuk menutupi masalah yang ada, sebab hal itu akan menjadi masalah yang lebih besar nantinya.

Selain itu, kamu juga bisa mempelajari Toxic Relationship: 6 Tanda Kamu Dipermainkan Pasangan.

Akhir Kata

Pada akhirnya, semua ini disebabkan oleh pemikiran kita dalam memandang hubungan. Dan selebihnya ini juga disebabkan oleh komunikasi yang tidak efektif antara kamu dengan pasangan.

Sejatinya komunikasi dalam hubungan adalah tentang menghubungkan ikatan koneksi dengan pasangan lewat kata-kata yang jelas dan langsung, bahasa tubuh dan sentuhan.

Berikan perhatian penuh kepada pasangan dan biasakanlah untuk tidak menunda-nunda dalam menyelesaikan masalah. Dan ingat, menjalin hubungan bukan hanya soal cinta tetapi juga soal komunikasi, sikap dan kebiasaan.

Sekianlah artikel tentang 5 Kebiasaan Pasangan yang Menimbulkan Toxic Dalam Hubungan. Semoga bermanfaat!

Written by Ilham Damanik

Penikmat dan pemerhati