in

Mulai Kenali Depresimu, Ini Cara Alternatif Mengatasinya

Mengenal Tentang Masalah Depresi

Seseorang yang terdiagnosis depresi biasanya mengalami keadaan menarik diri dari lingkungannya. Depresi membuat seseorang menjadi ingin sendiri, kehilangan motivasi untuk bersosialisasi, serta banyak berasumsi bahwa dirinya sangat tidak diinginkan di dunia.

Jika kamu menemukan hal yang seperti ini yuk kita cari tahu apa penyebabnya!

Mengenal Penyebab Depresi

Mengenali Penyebab Depresi
Mengenali Penyebab Depresi

Depresi merupakan sekumpulan interaksi kompleks antara sistem biologis tubuh, struktur otak, stresor lingkungan, dukungan, sampai respon kognitif manusia. Salah satu aspek yang mempengaruhi depresi adalah sistem biologis manusia (badaniahnya). (Dirgayunita, 2016) menyebutkan dalam tulisannya bahwa jika seseorang di dalam riwayat kesehatannya memiliki keluarga yang mengalami depresi, maka terdapat kecenderungan untuk mengalami depresi juga.

Selain itu, dalam beberapa temuan lain yang dapat menyebabkan seseorang rentan terkena depresi, diantaranya yakni :

  • Kurangnya Serotonin di dalam Otak
    Secara biologis, serotonin merupakan salah satu zat yang dapat mengakibatkan terjadinya depresi. Serotonin merupakan zat neurotransmiter yang bertugas sebagai zat pengantar antar dua saraf di otak. (Dirgayunita, 2016) mengungkapkan bahwa norepinefrin dan serotonin merupakan dua neurotrasmiter yang paling berperan dalam patofisiologi gangguan mood, khususnya depresi. Dalam perjalanan tugasnya, serotonin bertugas dalam menyampaikan pesan antara saraf. Serotonin membuat tubuh kita bereaksi senang dan merasa tenang. Kekurangan serotonin inilah yang menyebabkan seseorang menjadi depresi.
  • Kekurangan Vitamin D
    Kekurangan vitamin D bisa membuat kita jadi mudah terkena kecemasan dan depresi. Vitamin D bisa diperoleh dengan berjemur di bawah sinar matahari saat pagi hari. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa cahaya yang terang dapat meningkatkan serotonin ditubuh. Sehingga keluar saat pagi hari, bukan hanya penting untuk dapat cahaya, tapi penting juga untuk mendapatkan vitamin D di dalam tubuh. Penting untuk Anda tetap keluar dan beraktivitas diluar rumah sekalipun depresimu memaksa Anda untuk tetap stay di dalam rumah.
  • Berolahraga
    Olahraga berkaitan erat dengan aktifitas fisik yang dapat mengeluarkan hormon bahagia lain, seperti serotonin dan endorfin. Hormon ini juga dapat mengurangi efek-efek yang menyebabkan kecemasan. Olahraga dapat dilakukan secara rutin agar kita tidak hanya mengalami perubahan secara fisik tetapi juga perubahan secara mental. Tetapi, problemnya adalah ketika kita depresi seringkali kita kehilangan minat untuk bergerak, padahal dengan olahraga kita justru dapat mengalami perasaan yang lebih baik. Anda bisa memilih olahraga yang sesuai dengan minat Anda, tentunya yang mudah diakses dan bisa dilakukan secara konsisten. Seperti ngegym, workout, atau sekedar jogging setiap pagi. Kamu juga bisa baca tentang 7 Manfaat Olahraga Bagi Psikologis Manusia.
  • Mengkonsumsi Protein
    Konsumsi protein dapat membantu tubuh Anda dalam memproduksi asam amino (triptofan). Asam amino merupakan penyusun protein yang bersifat esensial bagi manusia. Triptofan juga merupakan komponen yang dapat memproduksi serotonin. Kekurangan asam amino (triptofan) ini dapat menyebabkan kekurangan serotonin. Kekurangan keberagaman buah dan sayur dan protein yang cukup akan menyebabkan perubahan pada perasaan.
  • Interaksi Sosial
    (Kaplan,  H.I.,  Sadock,  B.J.,  Grebb,  J.A., 2010) mengemukakan bahwa kurangnya interaksi sosial dapat menyebabkan perasaan terisolir, sehingga dapat mengalami isolasi sosial. Dalam kasus lanjut usia, orang dengan usia lanjut akan lebih rentan terhadap depresi apabila pada lansia tersebut perasaan isolasinya meningkat. Dalam hal ini menjalin interaksi baik itu dengan teman, pasangan, keluarga, kolega, yang tentu saja dapat mengerti dan memahami bisa membantu kita untuk dimengerti. Dengan dimengerti penderitaan pun senantiasa dapat berkurang.

Mengenal Jenis-jenis Depresi

Jenis Depresi
Jenis Depresi

Seperti halnya dengan gangguan kejiwaan lain, depresi merupakan sebuah gangguan yang hanya bisa ditegakkan dan ditangani oleh seorang profesional, yakni baik psikiater/psikolog. Dalam buku panduan DSM-5 (Rusdi Maslim, 2013) juga mengkategorikan beberapa jenis depresi. Hal ini karena bentuk depresi mungkin akan bervariasi baik dalam hal durasi, waktu, dan dugaan penyebab. Setiap jenis depresi tersebut juga memiliki penanganan yang berbeda.

Jenis depresi yang dikategorikan dalam DSM-5 untuk gangguan depresi adalah:

  • Major depression
  • Psychotic depression, depresi pada jenis ini biasanya disertai dengan adanya waham/halusinasi.
  • Seasonal affective disorder (SAD), pada jenis ini biasanya depresi terjadi ketika adanya perubahan musim, hal ini biasanya sering terjadi di negara dengan empat musim.
  • Premenstrual dysphoric disorder (PMDD)
  • Bipolar disorder
  • Persistent depressive disorder
  • Peripartum (postpartum depression)/depresi yang terjadi menjelang atau sesudah persalinan
  • Situational depression

Nah kamu perlu tahu juga bahwa anak-anak juga bisa terserang depresi. Coba baca Anak-anak dan Remaja Juga Bisa Depresi, Begini Penjelasannya

Gejala Depresi

Gejala Depresi
Gejala Depresi

Dikutip dalam (Wyn Eko Radityo, 2012), melalui panduan DSM-5 The American Psychological Association (APA) memberikan beberapa kriteria diagnostik/gejala depresi untuk memudahkan psikiater/psikolog dalam mendiagnosis depresi. Kriteria gejala depresi biasanya meliputi beberapa diantaranya :

  • Gangguan Emosi : Merasa sedih/murung, feeling empty, depressed mood, adanya perasaan tidak bernilai dan bersalah selama berhari-hari, ikatan emosi berkurang, menarik diri dari hubungan interpersonal, preokupasi dengan kematian.
  • Gangguan kognitif : Distorsi kognitif, seperti mengkritik diri sendiri, perasaan tak berharga, kepercayaan diri menurun, pesimis, dan putus asa. Penurunan fungsi kognitif seperti bingung, konsentrasi buruk, pikirannya melambat disusul dengan gerakan yang melambat, perhatian kurang, daya ingat menurun, dan sering ragu-ragu hingga sampai kepada tidak mampu mengambil keputusan.
  • Keluhan Somatik : Sakit kepala, keluhan saluran pencernaan, keluhan haid, dan lain-lain.
  • Gangguan Psikomotorik : Retardasi psikomotor, gerakan lambat disusul dengan pembicaraan lambat, malas, dan merasa tidak bertenaga atau lesu.
  • Gangguan vegetatif : Tidak bisa tidur atau terlalu banyak tidur, tidak ada nafsu makan atau terlalu banyak makan, penurunan berat badan atau penambahan berat badan, gangguan fungsi seksual.

Strategi Penyembuhan

Strategi Penyembuhan Depresi
Strategi Penyembuhan Depresi
  • Farmakoterapi: Psikiater biasanya memberikan anti depresan untuk memanipulasi jumlah serotonin di otak, digunakannya anti depresan adalah untuk meningkatkan jumlah serotonin antar celah di saraf.
  • Terapi Psikologis/Psikoterapi: Psikoterapi biasanya diberikan bersamaan dengan obat-obatan. Psikoterapis biasanya memberikan sebuah rangkaian terapi yang berguna untuk mengubah pola pikir dan tingkah laku Anda terhadap suatu hal yang menjadi pemicu depresi. Contoh psikoterapi yang biasa digunakan dalam kasus depresi adalah (Cognitive Behavior Therapy).
  • Depresi merupakan gangguan yang dapat distabilkan baik dengan menggunakan obat-obatan, psikoterapi atau kombinasi dari keduanya. Perlu diketahui juga bahwa cara mengatasi depresi mungkin sangat individual, yang artinya apa yang berhasil untuk satu orang belum tentu berhasil untuk orang lain.

Depresi membuat kita menjadi seakan ingin sendiri, membuat kita menganggap bahwa kita menyulitkan dan merepotkan orang lain. Padahal, kenyatanya adalah semua orang pasti menderita, dan semua orang butuh untuk bersama-sama. Hal yang bisa kita lakukan adalah dengan saling mendukung di dalam dunia yang berat ini. Sehingga, asumsi bahwa “saya menderita”, “saya adalah beban”, dan “saya harus menjauh agar orang-orang tidak terbebani” adalah tidak sepenuhnya tepat. Kita mengetahui bahwa depresi sedang memanipulasi kita seakan-akan “orang akan terbebani dengan hidup saya”.

Sebaliknya, mungkin kita perlu mengembalikan interaksi sosial kita, dan menemukan treatment apa yang tepat dengan kita, agar kita dapat kembali kepada perasaan kita yang lebih baik. Jika kamu memiliki masalah depresi yang cukup mengganggu, kamu bisa melihat penawaran kami tentang konseling online.

Salam Sadar.

Rujukan

Dirgayunita, A. (2016). Depresi: Ciri, Penyebab dan Penangannya. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, 1(1), 1–14. https://doi.org/10.33367/psi.v1i1.235

Kaplan,  H.I.,  Sadock,  B.J.,  Grebb,  J.A. (2010). Sinopsis Psikiatri: Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Binarupa Aksara Publisher.

Rusdi Maslim. (2013). Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ III dan DSM 5 (Revisi). Sagung Seto.

Wyn Eko Radityo. (2012). Depresi dan Gangguan Tidur. E-Jurnal Medika Udayana.

Written by Sari Puteri Deta Larasati

Your Psychotherapist, healing you with soul.