in ,

Kenapa Kita Bermimpi? Inilah Jenis dan Tingkatan Mimpi Manusia

Kenapa Kita Bermimpi

Mengenal mimpi mungkin belum pernah Anda cari tahu seluk beluknya. Padahal mimpi tidak hanya dari maknanya saja. Tetapi lebih dari itu. Mengapa seseorang dapat bermimpi tentunya ada beberapa alasan yang melatar belakanginya. Namun pernahkah Anda penasaran akan mimpi ini sendiri? Bagaimana terjadinya, apakah ada tingkatan dari mimpi ini sendiri dan mengapa seseorang bermimpi seperti yang dialami?.

Membicarakan mengenai mimpi ini memang menarik. Bahkan dalam hitungan abad sekalipun, mimpi ini sudah menjadi bahan pembicaraan yang terkenal. Pasalnya masa dahulu orang-orang menjadikan mimpi ini suatu pertanda dari peristiwa. Ditambah lagi dengan adanya kekuatan di mana Anda sendiri mungkin pernah menangis, tertawa ketika sedang tidur dan bermimpi.

Mungkin Anda hanya memahami permulaan dari mimpi dan kepentingan dari artinya semata. Berdasarkan buku The Dictionary of Dreams and their Meaning karya Richard Craze, ada beberapa hal dari mengenal mimpi yang perlu Anda ketahui.

Why We Dream?

Penyebab Mimpi
Penyebab Mimpi

Ini adalah pertanyaan utama yang keluar di awal dalam mengenal mimpi. Kenapa sih seseorang bermimpi? Tahukah Anda bahwa manusia dapat bermimpi ketika tidur paling tidak 2 jam dari keseluruhan waktu tidur? Meskipun begitu, banyak juga yang tidak ingat mimpinya ketika bangun. Mimpi dapat muncul berdasarkan beberapa hal.

Pertama adalah Sleep Pattern. Sleep pattern ini adalah waktu tidur yang biasa Anda lakukan, bisa sesuai standar yakni 8 jam perhari atau mungkin 5 jam perhari.

Ketika memasuki fase REM ( Rapid Eye Movement), di sinilah biasanya mimpi muncul. Mimpi ini muncul sebagai produk atau hasil dari alam bawah sadar (unconscious mind). Alam bawah sadar adalah tingkat paling dalam dari impuls-impuls yang ditekan (repressed). Maka masuklah pada hal kedua yakni bermimpi di mana berperan sebagai pesan dari dalam diri sendiri.

Untuk bisa mengartikan mimpi dari dalam diri tersebut, Anda harus memahami bahasa dari mimpinya. Pada saat siang hari, Anda sadar akan apa yang dilakukan dengan terkendali. Tetapi pada malam hari, alam bawah sadar mengambil peran tersebut untuk memasuki dunia mimpi secara imajinasi visual, simbol dan metafora.

Intuisi akan berperan dalam mencari setiap arti mimpi ini. Seringkali dalam mengenal mimpi, tidak semua mimpi memiliki makna.

Levels of Dreaming

Tingkatan Mimpi
Tingkatan Mimpi

Agar dapat mengenal mimpi, ada hal yang perlu diketahui. Misalnya alam bawah sadar yang memiliki tingkatan yang mewakili pemikiran. Contohnya Freud yang memiliki 2 tingkatan yakni The Preconscious dan The Personal Unconscious. Sedangkan Jung memiliki 3 tingkatan yang disebut dengan The Collective Unconscious.

Mimpi yang dialami oleh seseorang berada pada tingkatan yang berbeda. Level One Dreams terkait dengan preconscious di mana dapat dengan mudah untuk diakses.

Pada tingkatan ini, mimpi yang muncul biasanya terkait dengan kejadian yang terjadi pada hari ini. Beberapa mengatakan bahwa mimpi ini tidak memiliki makna dan hanya kejadian acak yang masuk menjadi bunga tidur. Tetapi ada pula yang mengingatkan untuk tidak meremehkan tingkat satu ini karena tingkat ini adalah jalan untuk masuk pada tingkatan yang lebih dalam.

Level Two Dreams adalah tingkatan di mana mimpi dapat memberikan insight akan sesuatu hal. Misalnya kenangan yang terlupakan, keinginan atau ketakutan yang ditekan (repressed) dan emosi beserta ekspektasi yang tidak disadari. Mimpi pada tingkatan ini umumnya dapat diingat dengan baik.

Level Three Dreams adalah tingkatan di mana terdapat kumpulan alam bawah sadar yang terdiri dari tema dan simbol tertentu. Hal ini mewakili beberapa isu seperti kehidupan, kematian, relationship, transformasi dan spiritualitas.

Mengenal mimpi sesuai jenis pada tingkatan ini memang jarang, tetapi ada. Selanjutnya adalah Cosmic Dreams. Tingkatan ini sangat jarang terjadi. Tetapi setidaknya pernah terjadi sekali seumur hidup. Tingkatan ini lebih dalam lagi daripada level three. Mimpi ini muncul karena dalam beragam bentuk dan warna, memiliki cahaya atau juga gelap. Mimpi ini terjadi karena alam bawah sadar yang membuat suatu peristiwa seolah menjadi nyata.

Why We Dreaming Something

Mengapa Kita Memimpikan Sesuatu?
Mengapa Kita Memimpikan Sesuatu?

Mengenal mimpi, ternyata ada kaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Pada suatu kondisi yang berubah sekalipun, Anda tetap bisa bermimpi. Misalnya ketika Anda memandang sebuah pakaian yang dikenakan oleh orang lain, maka ketika bermimpi Anda akan fokus pada pakaian orang-orang yang ada di dalam mimpi.

Begitu juga jika Anda tertarik pada suatu pembicaraan sehari-hari, maka yang akan Anda fokuskan ketika bermimpi adalah kata-kata dari pembicaraan di mimpi.

Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa setting dari mimpi ini mayoritas adalah terdiri dari bangunan-bangunan. Bisa saja rumah sendiri, ruangan di dalamnya dari kamar hingga ruang tamu bahkan dapur pun menjadi yang paling sering muncul di mimpi.

Sedangkan orang-orang yang muncul biasanya adalah keluarga, teman dan orang asing. Emosi yang muncul ketika bermimpi mayoritas adalah kemarahan, merasa tertarik dengan situasi yang terjadi dan juga merasa bahagia.

Bagaimana dengan mimpi buruk? Meski tidak semua, namun mimpi buruk juga bisa diartikan sebagai pesan dari alam bawah sadar. Semacam alarm untuk lebih berhati-hati dalam menjalani sesuatu. Karena bisa saja ini adalah tanda dari adanya penyakit.

Working With Nightmares

Menghadapi Mimpi Buruk Yang Terus Datang
Menghadapi Mimpi Buruk Yang Terus Datang

Bagaimana mengatasi dan mengenal mimpi buruk yang terus menerus datang? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan mengatasi gangguan tidur seperti ini. Mengenal mimpi buruk ini dapat dimulai dengan menuliskan mimpi buruk yang baru saja dialami.

Kemudian bayangkan mimpi tersebut berubah menjadi apa saja yang Anda inginkan dengan menuliskannya. Lalu imajinasikan apa yang sudah ditulis dengan sedetail mungkin. Biarkan selama 5 sampai 10 menit pada imajinasi Anda.

Bayangkan seolah ini adalah mimpi baru yang akan muncul ketika tidur. Lakukan hal ini sebelum tidur untuk mencegah mimpi buruk kembali datang. Suasana yang tenang dibutuhkan untuk dapat memunculkan imajinasi yang menyenangkan sebagai pengganti dari mimpi buruk.

Usahakan diri Anda juga nyaman ketika sedang dalam proses memunculkan imajinasi ini. Anda bisa menggunakan gambar cantik seperti pemandangan atau foto tempat yang ingin sekali Anda kunjungi.

Jika tidak terjadi perubahan, gantilah scenario imajinasi berbeda yang sama-saman menyenangkan bagi Anda. Setidaknya hal ini dapat terlihat hasilnya dalam waktu 3 bulan.

Children and Dreams

Mimpi Pada Anak Kecil
Mimpi Pada Anak Kecil

Apakah anak-anak juga mengenal mimpi? Tentu saja. Bahkan anak-anak cenderung akan lebih sering mimpi buruk yang disebabkan oleh kondisi emosinya. Pastinya kita tahu bahwa anak-anak belum dapat mengenal dan mengendalikan emosinya dengan tepat.

Maka tidak heran jika anak-anak sering untuk bermimpi buruk. Meskipun mungkin tidak serta merta tepat apa yang dimimpikan dan kejadian nyatanya.

Contoh lain dari penyebab mimpi buruk pada anak adalah mengalami kekecewaan, dihukum dengan tidak adil, kehilangan seseorang yang berarti bagi dirinya dan adanya permasalahan di sekolah. Sebaiknya jangan tekan anak untuk menceritakan mimpi yang dialami.

Karena anak belum dapat memahami dan menyimpulkan apa yang mereka mimpikan. Memaksa anak untuk bercerita tidak akan mampu untuk membuatnya bercerita.

Pembahasan akan mimpi ini masih banyak sekali yang belum terungkap. Namun Anda sebaiknya tidak langsung mengartikan apa saja mimpi yang dialami hanya karena khawatir menjadi tanda tertentu. Mengenal mimpi memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tetapi Anda bisa mengetahui mengapa Anda bisa bermimpi dan kaitannya dengan kehidupan asli.

Selain itu untuk memperkaya pengetahuan anda tentang mimpi, anda juga dapat menyimak artikel 4 Penjelasan Kenapa Manusia Bisa Bermimpi Saat Tidur

Written by Rima Mustika

Adult clinical psychologist at Golife.id, art enthusiast. A traditional dancer who can't live without coffee.