Kepribadian ganda dalam psikologi adalah istilah yang digunakan dalam psikologi tentang suatu gangguan. Pernahkah anda menonton film atau melihat seseorang yang kadang dapat berbeda dari waktu yang satu ke waktu yang lainnya? Bisa jadi kasus tersebut adalah gangguan psikologi dengan sebutan multiple personality.
Multiple personality sendiri dalam American Psychological Association (APA) telah merubahnya dalam DSM 5 menjadi Dissociative Identity Disorder atau DID. Apa sih DID itu?
Kepribadian Ganda adalah kondisi seseorang di mana kepribadiannya terbagi menjadi dua atau lebih yang berbeda-beda dan termasuk dalam gangguan yang sudah berat.
Kepribadian yang terpecah dua atau lebih ini dari salah satunya akan mengambil alih dan berperan dalam kehidupan sehari-hari individu. Seringnya juga keluar bergantian. Kondisi ini langka namun ada. Mereka dapat lupa atau kehilangan memori ketika kepribadian lainnya sedang mengambil alih dirinya. Sehingga apapun yang dilakukan oleh dirinya dari kepribadian ganda ia tidak akan ingat.
Sosok kepribadian gandanya ini memiliki ciri tersendiri dan bahkan bisa menjadi kepribadian yang berlawanan jenis. Bipolar bukan gangguan kepribadian ganda. Sering disamakan namun ini berbeda. Bipolar dapat berubah mood dengan cepat. Sedangkan DID adalah pengembangan kepribadian selain kepribadian utama.
Tidak semua kepribadian yang berkembang ini baik lho. Jadi harus tetap hati-hati menghadapinya. Lalu apa saja sih yang harus diketahui dari gangguan multiple personality dalam psikologi ini ?
Gejala Kepribadian Ganda
Mungkin gangguan kepribadian dalam psikologi sering disamakan dengan bipolar atau skizofrenia dari segi gejala yang mirip. Tetapi mereka berbeda satu sama lain.
Skizofrenia tidak memiliki multiple personality. Gejala yang dimunculkan dari kepribadian ganda diantaranya adalah memiliki dua atau lebih karakteristik dan cara berpikir yang berbeda dari true self nya.
Mungkin mirip dengan kesurupan tetapi bukan. Individunya mengalami amnesia maka tidak dapat mengingat kejadian sebelumnya beserta informasi pribadi, merasa tertekan karena adanya gangguan tersebut pada kepribadian utama, kesulitan menjalani aktivitas adanya epilepsi, adanya PTSD, kecemasan, mood berubah, depersonalisasi (tubuh dan pikiran seakan terpisah), derealisasi (tidak dapat membedakan kenyataan), adanya keinginan bunuh diri, halusinasi, merasa asing dengan lingkungan dan orang sekitarnya serta adanya gangguan psikologis lainnya.
Seringnya mereka tidak menyadari bahwa dirinya memiliki gejala tersebut dan berpikir bahwa mereka baik-baik saja. Sekilas memang terkesan baik-baik saja dan menjalani hidup normal.
Tetapi ketika kepribadian yang buruk muncul ke permukaan dan kepribadian utama tenggelam, hal ini lah yang dapat membahayakan diri individu dan orang-orang disekitarnya.
Penyebab
Multiple personality tidak muncul begitu saja tanpa adanya penyebab. Gangguan kepribadian dalam psikologi ini memiliki penyebab seperti adanya faktor pemicu yakni trauma psikis tertentu. Trauma psikis misalnya kecelakaan, adanya bencana alam , pelecehan seksual, tindak kekerasan (bullying) hingga faktor pola asuh.
Seperti yang disebutkan dalam American Psychological Assosciation (APA) bahwa kasus DID di Amerika, Kanada dan Eropa 90% disebabkan oleh faktor traumatik (traumatic events). Baik dari segi emosional maupun fisik. Adanya faktor kehilangan orang yang disayangi juga dapat menyebabkan DID.
Sehingga fungsi otak pada individu yang mengalami kepribadian ganda dalam psikologi akan berusaha untuk memisahkan memori buruk dan memori baik dengan kehidupan normal sehari-hari atau disebut dengan disosiasi. Mekanisme disosiasi ini lah yang kemudian menimbulkan gejala kepribadian ganda.
Diagnosis
Untuk dapat mengetahui apakah seseorang benar menderita gangguan kepribadian ganda dibutuhkan pemeriksaan terlebih dahulu. Gangguan kepribadian ganda dalam psikologi ini akan digali dengan wawancara dan observasi.
Pemeriksaan fisik menyeluruh juga dilakukan oleh psikiater. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah gejala yang muncul karena penyakit pada otak atau karena efek obat yang dikonsumsi.
Jika tidak ditemukan dari dua penyebab diatas maka dilakukan wawancara dan observasi untuk menggali diagnosa yang tepat.
Sehingga ketika diagnosis ditegakkan bahwa seseorang menderita gangguan kepribadian ganda maka sudah tepat untuk diputuskan. Proses pemeriksaanya sendiri cukup panjang.
Pengobatan
Setelah diagnosis ditegakkan dengan tepat, maka dapat dilakukan tindakan pengobatan. Pengobatan yang dilakukan kepada seseorang yang mengalami gangguan kepribadian ganda dalam psikologi untuk menghubungkan kepribadian yang terpecah menjadi satu kepribadian saja. Hal ini dilakukan agar individu dapat menjalankan fungsinya sehari-hari dengan baik.
Pengobatan tersebut meliputi aspek penyadaran individu akan stres yang dihadapi. Pengobatannya bisa dilakukan dengan cognitivre behavior therapy (CBT) yakni dengan mengubah pola pikir dan perilaku individu.
Kemudian bisa dilakukan dengan family therapy di mana proses terapinya melibatkan keluarga untuk membantu memahami perubahan kepribadian dan mengontrol individu ketika berubah dari kepribadian satu ke kepribadian lain.
Bisa juga dilakukan dengan art therapy agar individu memiliki media seperti menggambar, melukis, menari, menyanyi hingga bermain musik sebagai alat bantu untuk mengeksplor pikiran dan perasaan penderitanya. Terapi farmakologis sendiri dapat diberikan obat anti-depresan.
Obat-obatan tersebut dapat membantu meringankan gejala dari gangguan multiple personality dalam psikologi.
Terapi yang diberikan bisa digabung antara farmakologi dan terapi lainnya. Sesuai dengan tingkat keparahan dan kebutuhan individu yang menderita gangguan tersebut.
Fakta Gangguan Kepribadian Ganda
Fakta-fakta yang harus diketahui selain gejala, penyebab dan pengobatannya, ada beberapa hal. Gangguan kepribadian ganda dalam psikologi mayoritas tidak menyadari bahwa mereka memiliki gangguan tersebut. Meski mereka telah memiliki gangguan ini dalam hitungan tahunan, mereka tidak menyadarinya.
Lingkungan sekitar tempat mereka tinggal beserta orang-orangnya pun juga tidak dapat membedakan dan menyadari bahwa individu tersebut mengalami gangguan kepribadian ganda. Justru dianggap sebagai karakter seseorang ketika mengalami emosi tertentu saja. Bukan karena adanya gangguan psikologis. Gangguan kepribadian ganda dalam psikologi ini terjadis ecara diam-diam dan biasanya individu dengan gangguan ini pintar menyembunyikan identitas asli mereka.
Apakah gangguan kepribadian ganda dalam psikologi dapat disembuhkan? Sama halnya dengan gangguan psikologis lainnya. Mereka tidak dapat sembuh 100% meski telah menjalani pengobatan. Terapi yang diberikan ini untuk memancing memori trauma yang dialami sebagai dasar untuk menentukan diagnosis. Sehingga perawatan yang tepat dan cepat dapat segeral dilakukan agar tidak semakin memburuk.
Jadi gangguan kepribadian ganda dalam psikologi dapat dikatakan sebagai gangguan yang muncul akibat trauma masa lalu. Lagi-lagi akibat trauma masa lalu yang dapat terjadi dari rentang usia anak-anak hingga timbulnya gangguan. Maka rasanya kesehatan mental ini sangat penting untuk disadari terutama agar kasus kepribadian ganda dalam psikologi dapat dicegah dan diatasi.
Kasus DID sendiri di Indonesia masih tergolong cukup langka. Bahkan sangat jarang. Tetapi ada.
Baca Juga :
- Mood Swing: Proses, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
- Kepribadian Anak Introvert, Ini 6 Tips Bagi Orang Tua Menghadapinya
Bagaimana para ahli seperti psikolog dan psikiater menghadapinya? Tentu memerlukan tenaga ekstra dan kesiapan mental juga. Pasalnya memberikan konseling pada kasus normal bermasalah saja sudah banyak menyerap energi dari diri psikolog. Apalagi kasus klinis yang langka seperti DID.