Memperjuangkan cinta sendirian terasa sulit dan melelahkan? Tentu saja, apalagi jika kamu berjuang sendirian dalam hubungan. Orang-orang juga bertanya “Kapan harus berhenti mengejar gebetan?”
Jawabannya adalah “Sekarang!”
Dari yang sudah-sudah, kita paham bahwa cinta saja tidak cukup. Lalu mengapa kita masih membanggakan cinta yang kita miliki.
Mungkinkah sang mantan yang kisahnya sudah kandas namun cintanya tak bisa dilepas? Atau sang gebetan yang begitu cuek sehingga kita berusaha menjadi baik dan perhatian agar hatinya luluh?
Untuk siapa pun perjuanganmu dan demi apa pun, sudahi, cukup sudah, sekarang saatnya berhenti. Waktumu telah banyak terbuang untuk seseorang yang tak bisa menghargainya.
Jika kamu masih bersikeras juga, berikut 4 alasan mengapa kamu harus berhenti memperjuangkan cinta sendirian!
1. Kamu Akan Lebih Memahami Ketulusan
Jika kita berpikir secara logis, mencintai seseorang adalah tugas yang amat berat. Mungkin kamu akan berkata “Aku tulus kok!” tapi baiklah, mari kita lihat sampai batas mana ketulusan bisa dipertahankan jika tak pernah terbalas.
Pertanyaannya “Apakah kau rela menjadi budak cinta atas nama ketulusan sementara kau kewalahan merapikan kepingan hatimu sendiri yang hancur berantakan?”
Ketika kamu mengharapkan sesuatu seperti “Dia seharusnya menjadi kekasihku!” “Hubungan ini seharusnya bertahan sampai kami tua!” tetapi dia yang kamu harapkan bersikap biasa-biasa saja.
Lantas karena tak mendapatkan sambutan yang diharapkan akhirnya kamu kecewa, padahal kenyataannya dia tak sedikitpun menyakiti kamu.
Dan akhirnya karena tak rela perjuangan berakhir sia-sia, pikiranmu pun mencari cara lain untuk mempertahankannya yaitu dengan embel-embel ketulusan.
Tulus itu baik. Hanya saja banyak dari kita yang mencemari ketulusan dengan niat-niat lain, alasan-alasan yang tak logis dan seringkali merugikan diri sendiri.
Tulus itu baik, tetapi tergantung dalam hal apa. Kita seringkali keliru dalam mengartikan ketulusan dan ironisnya kita juga sulit berlapang dada menerima kenyataan.
Lepaskan ketulusan palsu yang kita buat-buat sendiri, maka ketulusan yang murni akan menemukan kita.
2. Setelah Berhenti Memperjuangkan Cinta Sendirian, Hidupmu Bahagia
Tujuan dari memperjuangkan seseorang yang kita cintai tentunya adalah demi kebahagiaan. Kita berasumsi pada diri sendiri seperti “Setelah ia menjadi milikku, maka hidupku akan bahagia!” “Jika ia menjadi milikku, aku akan membahagiakannya!”
Namun pada kenyataannya, cinta yang buta bisa menjadi penghalang kebahagiaan kita. Harapan yang terlalu tinggi pada sesuatu yang ada diluar kendali membuat kita lebih banyak hidup di masa depan daripada di masa kini.
Artinya, kita terus menerus memikirkan saatnya nanti setelah menikah dengan orang tercinta, sehingga menyia-nyiakan waktu yang berharga ini hanya untuk terus membayangkannya, tanpa menyadari bahwa saat ini pun kita juga berhak untuk bahagia.
Sekarang coba padamkan ekspektasi itu pelan-pelan. Hidup akan lebih bahagia saat kita tidak menggantungkan ekspektasi pada orang lain, sebab kita akan merasa lebih bebas.
Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membahagiakan diri sendiri. Dan bukankah kamu tahu bahwa cinta tak harus memiliki?
Terjebak dalam ilusi cinta menguras banyak sekali energi positif, sehingga kita lupa melakukan apa yang harusnya kita lakukan untuk kehidupan kita sendiri. Segalanya hanya berfokus dan bergantung pada orang lain, bukan diri sendiri.
Ingatlah, saat kamu berhenti mengejar cinta, maka cinta akan datang menemukanmu. Maka perbaiki saja apa yang kurang dari dirimu, belajar dan fokuslah pada pengembangan diri daripada waktu terbuang sia-sia.
Baca Juga : Saat Kamu Jatuh Cinta, Hati-hatilah dengan 6 Dampak Negatif Ini
3. Kamu Akan Lebih Menghargai Potensimu
Saat kita melepaskan sesuatu yang buruk, maka kebaikan akan datang. Jelas saja, saat kita berhenti memikirkan seseorang yang tidak menghargai kita, maka pasti ada kebaikan yang akan di dapatkan setelahnya.
Salah satunya, kita akan lebih menghargai potensi yang ada dan memiliki lebih banyak waktu untuk membuatnya menjadi produktif. Mungkin selama ini kamu punya hobi, aktivitas, rencana, atau cita-cita yang selama ini tertimbun karena keinginan semu itu?
Sekarang cobalah kembali pada dirimu dan dengarkan suara hatimu yang terdalam.
Tidak ada kepuasan dalam kebahagiaan sebelum terhubung dengan diri kita yang sejati. Mungkin awalnya akan terasa sulit karena kamu sudah terbiasa memikirkan dan mencemaskan dia.
Tapi seiring waktu dan seiring bertambahnya kedewasaan berpikir, kita akan lebih mencemaskan diri sendiri tentang apa yang harus kita dapatkan dalam hidup dan apa yang seharusnya kita lakukan dalam hidup.
Kecemasan tersebut akan menuntun kita untuk menemukan tujuan hidup sebenarnya, lalu seperti ada sesuatu yang memberi tahu dimana potensi kita sebenarnya.
Setelahnya hidup akan terasa lebih ringan untuk dijalani. Dan saat itu mungkin kamu akan tertawa mengingat kebodohan yang pernah dilakukan di masa lalu.
Maka ingat, kuncinya adalah lepaskan apapun yang buruk untuk dirimu. Waktumu sangat berharga dan kau berhak untuk bahagia!
Para pakar filosofi stoic menganjurkan untuk membayangkan bahwa kita kehilangan apa yang kita miliki. Semisal, katakanlah kamu seorang atlet, lalu bayangkanlah kamu kehilangan kedua kaki.
Dengan begitu kamu akan lebih menghargai dirimu sendiri dan mulai berhenti menyia-nyiakan waktu untuk mengejar sesuatu yang sia-sia.
Baca Juga : Bersyukurlah, Inilah Pelajaran Hidup dari Kisah Cinta Tak Terbalas
4. Menjadi Sosok yang Memiliki Daya Tarik
Apakah kamu merasa bangga karena telah memperjuangkan cintamu sendiri?
Ada hal-hal yang sulit sekali dimengerti tentang mengapa seseorang merasa begitu bangga dengan dirinya sendiri karena sudah berjuang demi cinta.
Seolah-olah ia telah berhasil menjadi pribadi yang tulus, baik hati dan berjiwa pejuang. Sungguh ironis, sebab pada kenyataannya semua ketulusan dan kebaikan itu akan segera berakhir sebab yang ada didalam hati sebenarnya adalah ego untuk memiliki.
Setelah kita melewati ke-empat poin di atas, pada akhirnya kita akan menjadi sosok yang memiliki daya tarik. Sadarkah? Selama ini kamu mengejar cinta, kehabisan energi positif dan daya tarikmu menurun.
Saat kita berhenti memperjuangkan cinta sendirian lalu fokus memperbaiki diri, maka pelan-pelan daya tarik kita akan naik. Orang-orang akan lebih mudah tertarik dan ingin mendekat.
Percaya atau tidak, semua yang kita pikiran, rasakan dan lakukan pelan-pelan akan membentuk sebuah pola. Semua itu akan terpancar lewat komunikasi, bahasa tubuh dan tindakan saat berinteraksi dengan orang lain.
Jika kamu melakukan yang baik baik untuk hidupmu, maka jangan heran jika tiba-tiba banyak sekali orang yang menyukai dan ingin dekat denganmu.
Jadi berhentilah membuang waktu, pikiran dan cintamu untuk sesuatu yang sia-sia. Belajarlah mencintai hidupmu sendiri, saat kamu mencintai hidupmu, maka hidup akan membalas cintamu.
Baca Juga : Jika Cowok Benar Cinta, 7 Kesalahan ini Tidak Akan Dilakukannya Padamu
Akhir Kata
Buddha pernah berkata “Kunci kebahagiaan adalah belajar menginginkan apa yang sudah kamu miliki dan tidak menginginkan apa yang tidak kamu miliki”
Begitu pun dalam mengejar cinta, cobalah belajar menginginkan cinta yang sudah kamu miliki. Pasti ada banyak orang yang mencintaimu, hanya saja kamu mengabaikan itu.
Demikianlah artikel tentang 4 Alasan Kita Harus Berhenti Memperjuangkan Cinta Sendiri. Semoga bermanfaat!