Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak – Pendidikan sendiri merupakan salah satu hal yang sangat penting dan dapat dikategorikan sebagai aset untuk menunjang kehidupan anak-anak kita kedepannya.
Sebagai orang tua, tentu ingin agar anak-anaknya dapat memperoleh pendidikan yang baik dan berkualitas, bahkan hingga ke jenjang tertinggi tingkat universitas dan mendapatkan gelar setidaknya sebagai seorang sarjana.
Namun sayangnya, terkadang hal ini belum dapat terwujud bagi sebagian besar orang karena adanya kendala terutama terkait biaya pendidikan yang saat ini semakin mahal.
Kurangnya persiapan dalam hal dana pendidikan, membuat sebagian besar orang tua harus rela mengubur dalam-dalam harapan mereka untuk mendukung cita-cita sang anak ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi lagi.
Untuk anda yang saat ini baru menikah atau memiliki anak, tidak ada salahnya untuk segara mulai memikirkan dana pendidikan sang anak kedepannya.
Komponen Dana Pendidikan Anak
Sebelum anda mempersiapkan dana pendidikan anak, anda harus mengetahui terlebih dahulu apa saja komponen biaya pendidikan tersebut. Beberapa komponen yang harus anda perhitungkan, diantaranya:
- Biaya Awal Sekolah (uang pangkal, uang gedung, uang buku, uang seragam dan lainnya)
- Biaya Bulanan Sekolah (uang SPP atau biaya semesteran kuliah)
- Biaya Hidup Anak
- Biaya Transportasi
- Biaya Les
- Biaya Ekstrakurikuler
Dalam pelaksanannya, tidak hanya biaya yang dibebankan oleh pihak sekolah saja yang harus dipikirkan oleh orang tua. Adanya kegiatan ekstrakurikuler dan berbagai kegiatan bimbel yang biasa diikuti oleh sang anak dalam menunjang pendidikannya, tentu harus juga diperhitungkan.
Terlebih lagi bila sang anak bersekolah di kawasan yang cukup jauh dari rumah atau bahkan ketika kuliah harus tinggal di kos-kosan, tentu akan ada biaya hidup dan biaya transportasi yang juga harus ikut diperhitungkan oleh orang tua.
Dengan mengetahui berbagai komponen biaya yang mungkin timbul, diharapkan orang tua dapat mengantisipasi hal tersebut sejak awal, agar tidak menjadi beban di kemudian hari.
Tips Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak
1. Rencanakan Sejak Dini
Kesalahan yang sering terjadi ketika anak telah memasuki usia sekolah, dan orang tua tidak memiliki dana yang cukup untuk menunjangnya adalah dikarenakan kurangnya kemauan orang tua untuk merencanakan dana pendidikan tersebut sejak dini.
Banyak orang tua yang pada akhirnya baru merasakan mahalnya biaya pendidikan ketika anak mereka sudah tidak lama lagi mulai memasuki usia sekolah. Sehingga banyak yang akhirnya menggunakan cara-cara instan seperti berhutang, menjual barang-barang di rumahnya guna dapat memenuhi biaya pendidikan tersebut.
Kurangnya perencanaan inilah yang bersifat fatal. Terlambatnya perencanaan ini biasanya dikarenakan orang tua yang seringkali menunda walau sebenarnya mereka sadar akan pentingnya menyisihkan dana pendidikan untuk anak.
Kebiasaan generasi muda saat ini yang baru saja menikah dan memiliki anak, biasanya cenderung untuk mengalokasikan dana ke hal-hal lain terlebih dahulu untuk menunjang gaya hidup, misalnya saja untuk pembelian mobil, dengan anggapan sekolah anak masih lama, masih beberapa tahun lagi, masih bisa dipikirkan nantinya.
Pada akhirnya terlena dan menganggap enteng, hingga akhirnya ketika anak tidak lama lagi masuk usia sekolah baru orang tua kesulitan dalam merencanakannya.
Padahal menyiapkan dana pendidikan untuk anak tidak bisa dilakukan dalam hitungan minggu bahkan bulan, perlu adanya perencanaan dan perhitungan yang matang, yang tentunya membutuhkan waktu lebih dari 1 tahun.
Rencanakan setiap jenjang pendidikan yang akan diikuti oleh sang anak, mulai dari TK bahkan bila memungkinkan hingga tingkat universitas.
2. Hitung dan Rutin Sisihkan Pendapatan
Adanya inflasi membuat biaya pendidikan semakin mahal dari tahun ke tahun. Ini penting untuk anda perhitungkan, mungkin bagi sebagian besar orang awam memang tidak mudah menghitung bagaimana cara memperkirakan kenaikan biaya pendidikan per tahunnya.
Anda bisa mendiskusikan dengan orang yang memang professional di bidangnya atau setidaknya anda harus tahu jangka waktu yang akan dicapai dan memilih investasi disesuaikan dengan jangka waktu yang ingin anda capai tersebut.
Sebagai contohnya saja ketika anak anda berusia 1 tahun, maka sekitar 3 – 4 tahun lagi, anak anda mungkin akan mulai masuk playgroup atau TK. Anda perlu menghitung berapa kisaran biaya yang anda perlu persiapkan untuk TK yang anda tuju.
Pertimbangkan pula dengan adanya faktor inflasi yang mengalami kenaikan sekitar 15% – 20% per tahunnya. Sisihkan berapa kira-kira pendapatan yang harus anda alokasikan setiap bulannya agar 3 – 4 tahun kedepan, agar dana yang anda butuhkan dapat terpenuhi.
Ini pun berlaku untuk setiap jenjang pendidikan yang akan anak anda masuki. Mulai dari SD, SMP, SMA bahkan hingga Universitas yang meski kemungkinannya masih akan 15 tahun lagi.
3. Berinvestasilah dengan Produk yang Tepat
Berinvestasi akan sangat membantu anda dalam meminimalisir dampak kenaikan inflasi dibandingkan anda hanya sekedar menabung secara rutin setiap bulannya. Sehingga salah satu cara mempersiapkan dana pendidikan anak kelak adalah dengan berinvestasi.
Berbagai macam instrument investasi memiliki jangka waktu yang beragam untuk dapat mengoptimalkan imbal hasil yang dapat anda peroleh.
Anda harus dapat memilih produk investasi mana kah yang sesuai dengan tujuan anda, yang mana dapat anda sesuaikan pula dengan jangka waktu yang ingin anda capai.
Sebagai contoh bila dana yang akan anda gunakan untuk pendidikan TK yang kurang dari waktu 2 tahun lagi, mungkin deposito dan reksadana pasar uang bisa menjadi pilihan yang tepat yang bisa anda gunakan.
Untuk jangka waktu menengah 3 – 5 tahun, anda bisa menggunakan beragam produk investasi seperti investasi emas (logam mulia) atau surat berharga pemerintah seperti obligasi ritel Indonesia atau sukuk tabungan.
Apabila waktu kegunaan dananya lebih panjang lagi sekitar diatas 10 tahun, anda bisa berinvestasi saham yang mana memang memiliki return yang lebih besar dan butuh jangka waktu yang lebih lama pula.
Pilih beragam investasi yang sesuai dengan profil risiko anda dan disesuaikan pula dengan karakteristik masing-masing instrument investasi serta perhitungkan jumlahnya sesuai dengan dana yang ingin anda capai dikemudian hari tersebut.
4. Miliki Asuransi Pendidikan
Salah satu pilihan yang mungkin bisa anda pertimbangkan juga dalam menyiapkan dana pendidikan anak adalah dengan memiliki asuransi pendidikan.
Asuransi pendidikan sendiri dikelola oleh pihak asuransi sebagai pihak ketiga dimana ada syarat dan kondisi yang harus anda penuhi. Mulai dari premi yang harus anda bayarkan secara rutin selama jangka waktu tertentu sesuai yang telah dijanjikan, dan kondisi dimana asuransi tersebut dapat dicairkan juga harus anda pahami diawal.
Adanya asuransi pendidikan bagi sebagian orang dapat melindungi, salah satunya anda bisa jadi terbiasa menyisihkan uang karena diharuskan secara rutin penyetoran preminya. Namun penting juga bagi anda untuk memilih dan memahami kapan asuransi tersebut bisa cair dan berapa banyak yang akan cair.
Sebagian besar perusahaan asuransi, hanya akan mencairkan dana tersebut dengan beberapa kondisi tertentu sesuai perjanjian pada polis asuransi, seperti anda meninggal dunia atau hanya cair apabila anak anda telah lulus SMP atau mungkin SMA, diluar kondisi-kondisi yang telah ditetapkan, dana tersebut tidak akan bisa dicairkan.
Inilah yang membedakannya pula antara asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan. Penting bagi anda untuk memahami syarat dan kondisi yang berlaku sebelum memilih asuransi pendidikan yang anda mau.
Coba pelajari juga beberapa tips dibawah ini,
- 5 Tips Mempersiapkan Dana Pensiun, Masa Tua Jadi Lebih Tenang
- Lebih Baik Mengontrak atau Beli Rumah, Simak Perbedaannya
- Investasi Tanah: Agar Selalu Untung 6 Hal Ini Wajib Dipertimbangkan
—-
Jangan pernah menunda dalam hal merencanakan dana pendidikan untuk sang buah hati. Adanya inflasi, membuat biaya pendidikan juga semakin mahal dalam beberapa tahun kedepan. Perlu adanya investasi yang dapat meminimalisir dampak dari inflasi ini.
Lakukan perencanaan yang matang dan mulailah dilakukan sejak dini.