Mereka yang sibuk mencari gebetan adalah orang-orang lemah!
Hanya orang-orang kuat yang mampu menjalani hidup tanpa merasa sepi dan tanpa terbebani sedikitpun. Media sosial, televisi dan masyarakat telah mencuci otak kita agar sibuk mencari gebetan yang sebenarnya hal itu sangat-sangat tidak perlu dilakukan.
Setiap buku dan film yang ditampilkan sekarang pun seringkali menjadi pemicu sugesti agar kita segera mendapatkan gebetan untuk mewujudkan impian kisah cinta romantis didalamnya.
Namun lagi-lagi, kita salah paham! Mari lihat lagi isi cerita dalam sebuah buku atau film romantis, perhatikan baik-baik apa yang dilakukan setiap pemeran dalam cerita tersebut.
Adakah suatu adegan yang memerankan bahwa mereka sibuk mencari gebetan? Adakah mereka terburu-buru mencari pasangan karena kesepian?
Kita sama-sama tahu susahnya mencari pasangan, tapi kesalahan kita adalah tidak pernah menerima hal-hal yang susah dalam kehidupan. Di-Era teknlogi saat ini, hampir semua orang memikirkan cara agar semuanya menjadi lebih instan. Tidak peduli lagi pada prosesnya dan hanya terfokus pada hasil.
Sehingga pada akhirnya menggunakan cara yang dianggap mudah dalam menemukan pasangan, seperti aplikasi biro jodoh atau berkenalan di media sosial dengan niat mencari pasangan, namun lagi-lagi gagal, gagal dan gagal.
Nah, mengharukan sekali jika kita belum juga sadar bahwa memang ada hal-hal yang susah untuk didapatkan, butuh kesabaran dan perjuangan. Itulah pentingnya kesehatan mental! Dan inilah 6 alasan yang akan membuat kamu berhenti mencari gebetan.
1. Mencari Gebetan, Pertanda Kamu Tidak Memiliki Daya Tarik
Mereka yang kuat dan bebas serta bahagia dengan segala kesibukannya tidak sempat berpikir untuk mencari gebetan. Dan uniknya, justeru hal itu menjadi daya tarik yang cukup kuat.
Maka dapat diartikan bahwa orang-orang yang sibuk mencari gebetan bisa jadi pertanda bahwa mereka adalah orang-orang lemah.
Orang-orang lemah yang dimaksud disini adalah mereka yang sibuk menyombongkan sesuatu agar dilihat oleh lawan jenis, sibuk membuat hal-hal yang dianggapnya luar biasa agar diperhatikan oleh lawan jenis.
Dan sayangnya, meskipun sudah banyak berusaha orang-orang seperti ini tidak pernah mendapatkan seseorang yang diidamkan. Betapa sangat menyedihkan itu bukan?
Baca Juga : Baru Kenal Si Dia Sudah Jatuh Cinta? Hati-hati Terkena Love Bombing
2. Terkena Gangguan Obsesi Cinta
Kata orang jatuh cinta itu emang lebay. Kadang membuat kamu terlalu berapi-api namun sekaligus juga buat kamu tak percaya diri. Tapi, hati-hati lho. Bisa jadi itu adalah tanda bahwa kamu sedang mengalami “Obsessive Love Disorder” atau gangguan cinta yang obsesif.
Gejala dari gangguan ini adalah memiliki rasa tertarik yang luar biasa kepada seseorang, berpikiran obsesif terhadap orang yang disukai, berlanjut pada tindakan yang posesif, cemburu luar biasa meskipun belum diterima, hingga pada akhirnya menurunkan tingkat percaya diri sampai level terendah.
Bahaya dari gangguan obsesi cinta ini bukan hanya berdampak buruk bagi penderitanya tetapi juga berbahaya bagi orang yang disukainya. Gangguan obsesi cinta akan menyebabkan penderitanya melakukan tindakan yang abnormal seperti mulai dari memantau hingga mengikuti kemana saja orang yang disukainya dan yang paling buruknya lagi penderita akan memaksa orang yang disukai untuk menerima cintanya.
Betapa sangat memalukan tentunya dipandang begitu buruk oleh orang yang kita sukai. Namun inilah faktanya bahwa kita tidak perlu berusaha apa-apa untuk mendapatkan orang lain, sebab bisa jadi lama-lama akan menyebabkan gangguan penyakit mental.
Kita hanya perlu berusaha memperbaiki diri sendiri dan orang lain pelan-pelan akan menyukai hingga pada akhirnya kita sendirilah yang memilih siapa yang pantas dijadikan pasangan.
3. Mengidap Sindroma de Clerambault
Sindrome de Clerambault atau Erotomania adalah suatu bentuk gangguan kepribadian saat para penderitanya memiliki keyakinan bahwa orang lain memendam perasaan cinta kepada si penderita atau mungkin memiliki suatu bentuk hubungan intim.
Orang-orang yang sibuk mencari gebetan tentunya akan memiliki banyak teman lawan jenis. Memiliki banyak teman lawan jenis memang baik-baik saja, tetapi jika kamu terlalu narsis dan sibuk tebar-tebar pesona lama kelamaan sindrom ini akan menyerang kedalam dirimu.
Ditambah lagi era modern yang kini hampir semua orang memiliki akun media sosial, kita begitu transparan menunjukkan kelebihan dan menyembunyikan kekurangan pada postingan di media sosial sehingga tampaknya sindrom erotomania jadi lebih mudah menginfeksi kalangan muda masa kini.
Orang dengan erotomania cenderung salah mengartikan ekspresi lawan jenisnya, dimana hal-hal yang dilakukan oleh lawan jenis dianggapnya sebagai wujud cinta yang terpendam.
Lebih berbahaya lagi ketika penderita erotomia mulai mengalami delusi, dimana sesuatu yang tidak ada menjadi begitu nyata baginya. Uhhh, sangat menyedihkan.
4. Hopeless
Bukan suatu kejutan lagi ketika kita tahu saat ini banyak orang-orang yang hidup dalam kesepian.
Mungkin kesepian adalah alasan paling masuk akal sehingga orang-orang terlalu banyak berandai-andai memiliki hubungan romantis bak cerita dalam novel cinta, berekspektasi tinggi hingga benar-benar nyata dalam tindakan yang diiringi harapan, lalu menjadikannya sebuah impian besar.
Namun pada akhirnya, saat kita tahu seseorang yang didamba ternyata tak sesuai ekspetasi rata-rata orang akan memilih mengakhiri hubungan. Meski pada kenyataannya, kita juga sama-sama tahu bahwa tidak seorang manusia pun yang sempurna.
Alih-alih mencari gebetan, kita malah menggantungkan harapan pada orang lain. Seperti halnya menitipkan barang kepada orang lain, tak ada jawaban pasti apakah orang tersebut akan benar-benar menjaga barang yang kita titipkan, konon lagi harapan.
Tentunya harapan adalah milik kita yang tidak akan bisa diambil oleh orang lain, kecuali kita sendiri yang memberikannya.
5. Overthinking
Orang dengan keinginan yang terlalu besar untuk mendapatkan pasangan pada akhirnya akan mengalami overthinking. Pada awalnya memang baik-baik saja, namun jika keinginan tersebut semakin besar lama- kelamaan akan berbahaya.
Overthinking adalah kebiasaan memikirkan memikirkan sesuatu secara berlebihan, bahkan termasuk hal-hal sepele.
Semisal ketika berbicara dengan lawan jenis, kita sering menggunakan bahasa-bahasa kode yang dimana hal itu sangat besar pengaruhnya terhadap pikiran.
Satu kata yang diucapkan pun menjadi banyak arti, sehingga kita sering berpikir secara berlebihan. Tentu saja pikiran-pikiran yang berlebihan itu lama kelamaan akan memicu kecemasan dalam diri kita.
Baca Juga : Tak Hanya Cantik, Inilah 7 Sifat Perempuan yang Bisa Bikin Laki-laki Jatuh Cinta
Mungkin banyak hal yang menyebabkan seseorang mengalami overthinking dan masalah mencari gebetan ini hanya satu satunya, tetapi begitu dengan mata kita melihat kejadian sehari-hari dimana orang-orang menunjukkan betapa mereka menjadi overthinking di media sosial karena terlalu memikirkan gebetan dan pasangan. Fakta, itulah yang terjadi.