Mengenal body positivity saat ini sedang ramai dibicarakan. Aksi yang berasal dari aspek psikologis ini berkembang karena adanya kecenderungan dari body shaming yang marak. Mengapa demikian? Seperti yang diketahui bersama bahwa manusia dianugerahi akal dan pikiran.
Namun hal ini juga sepaket dengan rasa tidak pernah puas yang menjadi dasar sifat alami manusia. Contohnya ketika Anda sudah dianugerahi dengan kulit bersih tanpa jerawat dengan jenis sawo matang.
Anda tetap ingin membuat bagaimana caranya agar kulit Anda bisa menjadi putih. Begitu juga dengan berat badan seseorang. Ketika tubuh Anda mengalami kenaikan berat badan sedikit saja, Anda langsung panik dan berusaha sekuat tenaga untuk menurunkan berat badan tersebut. Namun saat sudah mencapai berat badan yang diinginkan, Anda masih saja merasa kurang dibagian tubuh tertentu. Bisa dibayangkan bukan bahwa hal ini dapat membahayakan diri Anda.
Tidak hanya berat badan saja, namun juga bisa menyasar bagian tubuh lainnya mulai dari kepala hingga ujung kaki. Stigma bahwa wanita harus cantik dengan kriteria tertentu menjadi pemicu perilaku ini muncul. Sedangkan untuk menjadi cantik Anda tidak harus mengikuti kriteria tersebut.
Konteks cantik ini sendiri cukup luas dan perlu adanya mengenal body positivity agar Anda dapat mencintai diri sendiri apa adanya. Lalu apa sebenarnya body positivity ini?
Apa itu Body Positivity ?
Bagi Anda yang belum familiar dengan body positivity. Kini saatnya Anda untuk mengenal lebih lanjut apakah itu?.
Jika mengacu pada American Psychological Association (APA) body positivity ini sendiri adalah penerimaan diri atas semua bentuk tubuh, ukuran serta warna kulit yang dimiliki.
Jadi Anda wajib untuk menghargai bentuk, warna kulit dan ukuran dari tubuh Anda sendiri. Bisa juga diartikan dengan menerima semua perubahan diri pada tubuh dari bentuk, ukuran serta kemampuan tubuh seiring bertambahnya usia Anda.
Simpelnya Anda harus menghargai apapun bentuk tubuh dan kondisi tubuh Anda saat ini. Merawatnya akan menjadi bagian dari penghargaan diri yang bisa Anda berikan pada diri Anda sendiri. Sehingga Anda akan dapat lebih percaya diri dan bahkan nyaman dengan diri Anda sendiri.
Ini juga berlaku untuk orang lain. Dengan memiliki body positivity, maka Anda akan lebih menghargai bentuk, ukuran dan warna kulit orang lain. Maka tidak ada lagi diskriminasi atau body shaming pada orang tersebut.
Baca Juga : 9 Faktor Penyebab Seseorang Memiliki Perilaku Bullying
Cara Memiliki Mindset Body Positivity
Jika Anda masih belum dapat menghargai diri Anda sendiri pada bagian tubuh, Anda perlu mengenal body positivity terlebih dahulu. Caranya adalah Anda harus dapat mengetahui apa yang sebenarnya diperlukan oleh tubuh Anda sendiri.
Sulit? Jelas.
Karena artinya Anda harus bisa mengamati dan memperhatikan kebutuhan dari tubuh Anda sendiri untuk dapat memahami apa yang harus dilakukan. Anda tidak perlu khawatir karena setiap orang membutuhkan waktu untuk berproses. Anda bisa meluangkan waktu untuk mengetahui kebutuhan diri Anda.
Karena tentunya hanya Anda yang tahu apa yang dibutuhkan dari diri Anda sendiri, bukan orang lain. Anda harus percayakan diri Anda bahwa Anda mampu untuk melakukannya. Maka Anda akan merasa seperti bisa mendengarkan apa yang dibutuhkan oleh tubuh. Misalnya dari keluhan yang muncul berdasarkan kondisi tubuh Anda.
Hal ini akan memudahkan Anda untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh tubuh. Misalnya Anda sering merasa sakit kepala, coba amati lagi apa yang sudah Anda lakukan belakangan ini.
Apakah Anda kurang tidur atau makan tidak teratur?
Jika Anda sudah mengetahui penyebabnya, maka akan lebih mudah bagi Anda untuk memperbaikinya. Kesannya mudah, namun bukan tidak mungkin untuk dilakukan.
Baca Juga : Tidak Percaya Diri, Ini 6 Cara Ampuh Mengatasi Insecure Pada Diri Sendiri
Stigma Terhadap Body Positivity
Meski mengenal body positivity ini baik untuk dilakukan, bukan berarti hal ini tidak memiliki pro dan kontranya. Hingga kini masih banyak salah paham dalam memahami apa itu body positivity.
Pasalnya cara menghargai diri sendiri pada tubuh ini sering dikaitkan bahwa Anda harus tetap tampil menarik setiap saat. Pendapat ini justru dapat menjerumuskan. Memiliki body positivity bukan berarti Anda harus bermake up setiap hari agar terlihat cantik.
Tetapi bagaimana penilaian Anda pada diri sendiri. Anda juga tidak harus memuji diri Anda sendiri pada semua aspek diri setiap saat. Gunakan saat diperlukan saja ya. Ada lagi pemahaman bahwa body positivity ini adalah himbauan untuk berhenti merawat diri sendiri. Hal ini cukup berbahaya untuk Anda.
Mengenal body positivity bukan serta merta Anda berhenti untuk merawat diri ya. Tetapi justru dengan memperhatikan kebutuhan diri Anda, Anda akan lebih menghargai diri dan merawatnya.
Anda tidak bisa memiliki body positivity dengan mengabaikan kebutuhan diri dan membiarkannya begitu saja. Contohnya ketika berat tubuh Anda sudah naik dan membuat aktivitas tidak nyaman, maka Anda harus mencari cara untuk mengatasinya.
Karena jika dibiarkan tentu saja akan mengundang beragam penyakit bukan. Di sinilah peran body positivity bermain. Karena tidak hanya pada fisik saja, tetapi Anda juga harus memperhatikan kesehatan diri.
Jadi penerimaan diri dalam mengenal body positivity ini mencakup menghargai diri dengan cara merawat diri, menjaga kesehatan diri dan mengenali perkembangan diri sehingga Anda paham apa yang tubuh butuhkan. Karena tubuh akan terus berkembang dari waktu ke waktu.
Kenali Body Positivity dengan Hati-hati
Mengapa Anda harus berhati-hati dalam mengenal body positivity? Karena pola pikir ini belum dapat diterima dan dipahami dengan baik pada semua orang. Kesulitannya terletak pada pola pikir Anda. Anda harus merubah penilaian diri yang awalnya negatif menjadi positif.
Hal ini membutuhkan fungsi kognitif yang harus terus menerus dipupuk dengan pengetahuan. Pasalnya masih banyak sekali orang yang memahami stigma dari tubuh ideal dan menerapkannya merupakan salah satu bentuk menghargai diri.
Standar ini jika terlalu dipercayai akan membuat Anda tertekan karena merasa tidak pernah cukup. Sah-sah saja jika Anda ingin menurunkan berat badan dan merawat tubuh. Tetapi jika sudah kebablasan, ini yang berbahaya. Maka berpikir realistis akan lebih baik daripada memaksakan kehendak sesuai standar.
Karena tidak semua orang bisa cocok dengan standar ini. Terlebih lagi tidak semua orang juga cocok untuk mengenal body positivity.
Mengapa demikian?
Jika Anda adalah orang yang abai dengan diri sendiri, maka Anda akan cenderung menggunakan body positivity ini sebagai tameng diri bahwa Anda tidak perlu untuk menghargai tubuh dengan merawatnya. Tentunya hal ini tergantung pada individunya.
Jika Anda dapat memahaminya dengan baik, maka Anda akan dapat menghargai dan menerima diri dengan lebih baik. Coba pelajari juga Sisi Gelap Dibalik Positivity, Bukannya Jadi Bahagia Malah Berbahaya.
Pentingnya mengenal body positivity sekarang ini bertujuan agar Anda tidak mudah merasa down dengan adanya komentar orang lain terhadap tubuh. Lakukan hal menyenangkan yang dapat membuat Anda menerima dan mencintai diri sendiri.