in , ,

5 Cara Ampuh Menghadapi Orang yang Perfeksionis

Cara Menghadapi Orang Perfeksionis

Semua orang pasti ingin menjadi lebih baik, pasti ingin kehidupan yang lebih baik dan tidak ada orang yang menginginkan kemunduran dalam hal-hal baik. Namun bagaimana pun tidak mungkin kita bisa menjadi orang yang sempurna.

Keinginan untuk maju dan bertumbuh ke arah yang baik pasti selalu ada, hanya saja terkadang kita menemui orang-orang perfeksionis yang tidak memahami arti dari sebuah proses. Mereka selalu menuntut kita menjadi sempurna seperti apa yang ada dipikirannya.

Mungkin di keluarga, teman kerja, atau bahkan pasangan, hidup bersama orang perfeksionis memang kadang membuat kita gerah karena selalu tampak salah di mata mereka.

Namun kamu bisa mengubah suasana menjadi lebih damai dan harmonis dengan 5 cara menghadapi orang perfeksionis berikut ini!

1. Arahkan Fokus Pada Inti Masalahnya, Bukan Sikapnya

Orang perfeksionis ketika menghakimi orang lain seperti api yang berkobar-kobar. Tinggi intonasi suaranya, ekspresi hingga bahasa tubuhnya seolah menyatakan bahwa kita mutlak salah dan tak memiliki sisi baik sedikit pun.

Hal ini memang sangat menyerap banyak energi positif dalam diri kita hingga cepat sekali merasa lelah saat berinteraksi dengan mereka. Nah, ada satu rahasia agar kamu tidak terlalu banyak terserap energi saat berhadapan dengan mereka.

Caranya kamu hanya perlu mengarahkan fokus pikiranmu pada pokok masalah. Jika kamu fokus memperhatikan gaya bahasa dan sikap mereka, maka wajar saja kamu cepat kelelahan karena tidak dapat dipungkiri bahwa emosinya benar-benar negatif.

Mungkin sebelum berbicara dengan mereka kamu sudah membayangkan suatu kekacauan atau hal-hal buruk lainnya, sehingga pada akhirnya kamu tidak fokus dengan permasalahan yang sebenarnya. Jadi mulai sekarang berlatihlah untuk mengarahkan fokus pikiranmu dengan benar.

2. Fokus Pada Sisi Positif Berdampingan Dengan Orang yang Perfeksionis

Mungkin kamu merasa tertekan selama ini karena harus menerima kritikan terus menerus, tapi coba kita analisa lagi kemana fokus pikiran ke arah yang negatif atau positif? Jika kamu fokus pada sisi baiknya, justru berdampingan dengan orang perfeksionis membantu kamu untuk terus bertumbuh.

Bahkan kebanyakan dari orang yang perfeksionis adalah orang-orang yang berprestasi atau dengan kata lain memiliki pencapaian-pencapaian dalam hidupnya.

Hal itu disebabkan karena mereka selalu berusaha membuat dirinya tampil sempurna dengan mengandalkan motivasi intrinsik mau pun motivasi ekstrinsik. Hanya saja mereka memang sering terlihat memaksa orang lain untuk sama seperti dirinya.

Meski pun begitu, ada sisi baiknya juga sebab mereka bisa menjadi penyemangat disaat kita sedang kehilangan motivasi.

3. Ungkapkan Apa yang Kamu Rasakan

Mungkin kamu berpikir mereka tidak akan mau mencoba mengerti apa yang kamu rasakan dan berpikir bahwa percuma saja mengatakannya. Kadang-kadang orang perfeksionis memang selalu terkesan egois karena segala yang berbeda dengan dirinya dianggap salah.

Namun hal itu bukanlah alasan untuk memendam apa yang kamu rasakan. Sebab biasanya orang perfeksionis tidak sadar bahwa sikapnya melukai perasaan orang lain. Jadi jika kamu tidak berbicara, mereka tidak akan sadar salahnya apa.

Maka cobalah untuk terus berkomunikasi dengan jujur. Kamu juga berhak mengoreksi kekurangan yang ada pada dirinya, terserah bagaimana reaksinya saat mendengar celotehmu, intinya kamu harus menyampaikan apa yang menurutmu benar.

Dengan mempraktekkan komunikasi yang jujur dan efektif, maka kamu dan dia akan lebih mudah untuk menemukan solusi dari setiap permasalahan.

4. Buat Batasan, Berpegang Teguh Pada Prinsip

Ada berbagai tipe orang perfeksionis, salah satunya adalah principle perfectionist. Perfeksionis jenis ini mendorong orang lain untuk memiliki moral dan etika yang sama seperti dirinya. Jika kamu terlihat berbeda, maka mereka akan mempermalukanmu di depan orang-orang.

Orang yang perfeksionis mungkin kerap memerintah kamu untuk melakukan sesuatu yang diluar prinsip atau diluar nilai-nilai yang kamu pegang. Hal ini tentunya sangat sensitif dan bisa memicu perdebatan bukan?

Maka disinilah pentingnya kita kita belajar tentang bagaimana berhati besar dan melihat situasinya dari perspektif yang lebih luas. Jika kamu terlalu sering mendengar kritiknya yang diluar prinsipmu, maka artinya kamu perlu memberi batasan.

Bicarakan padanya tentang hal-hal yang boleh dibicarakan dan hal-hal yang tidak boleh. Jangan biarkan ia menyentuh hal-hal yang menurutmu privasi. Jelaskan bahwa tujuanmu adalah agar tidak terjadi hal-hal buruk yang tidak diinginkan dalam hubungan.

5. Temukan Hal Positif Di Tempat Lain

Jika bagimu menghabiskan waktu dengan mereka membuat stress, mungkin semakin lama akan semakin sulit untuk menemukan sisi baik dalam diri mereka. Jelas bahwa ini menandakan bahwa kamu harus mencari hal positif di tempat lain.

Masalahnya adalah terkadang kita sudah tahu bahwa seseorang berpotensi membuat masalah, namun kita tetap mengizinkinkan diri sendiri untuk menghabiskan banyak waktu bersama. Dalam hal ini tentu yang salah adalah diri sendiri.

Kita seharusnya bisa menentukan kapan harus bersikap santai, kapan harus bersikap serius dan kapan harus melepaskan. Ini mungkin terasa berat, tetapi jika kita tidak segera mengambil sikap yang tepat mungkin masalah ini tidak akan berakhir.

Ketika mereka terus menerus meminta persetujuanmu akan sesuatu maka katakan saja “Ya” lalu pergilah dan temukan hal yang bisa membuat emosi mu lebih stabil.

Baca Juga :

Terkadang seorang perfeksionis menyembunyikan keraguannya dengan memberi kritik kepada orang lain. Hal itu dilakukan secara manipulatif agar ia bisa lebih meyakinkan dirinya sendiri atas keraguan yang ia alami.

Maka kapan pun mereka meminta persetujuanmu atau kapan pun mereka meminta kamu melakukan sesuatu, katakan saja “Ya”. Mengatakan “Ya” bukan berarti kamu menurutinya, hal ini hanyalah cara agar kamu terlepas dari jeratan yang mereka buat.

Written by Ilham Damanik

Penikmat dan pemerhati