Teman yang moodyan kadang membuat kita dapat menguras energi. Ya, sebab biasanya menjalin hubungan pertemanan atau pacaran dengan orang yang moodyan, hal-hal kecil bisa menjadi masalah besar dan masalah besar semakin dibesar-besarkan. Tentu saja itu karena mereka sangat sensitif perasaannya.
Selain itu, orang yang moodyan juga sulit untuk mengontrol emosinya. Mereka kerap berucap atau bertindak berdasarkan emosinya saja dan hal itu juga kerap memicu pertengkaran. Ditambah lagi sikap mereka yang bisa berubah drastis dalam sekejap, sesaat mereka tersenyum, sesaat kemudian mereka diam dan marah pada kita. Ini pasti sangat menguras energi kita setiap berhadapan dengan mereka.
Mungkin kamu merasa sedang berada dalam suatu hubungan yang kurang baik dan bingung harus bagaimana menghadapi orang-orang yang moodyan ini. Tapi tenang, setiap masalah kan ada solusinya. Jadi mari kita simak 5 cara bijak menghadapi teman yang moodyan!
1. Melatih Diri Untuk Selalu Rileks Kapan Saja
Marcus Aurelius, filsuf Stoicism pernah menuliskan “Setiap pagi sebelum beranjak dari tempat tidur, katakan pada diri sendiri “Aku akan bertemu dengan orang-orang usil, tak tahu diri, brutal, pendengki, pengkhianat dan tidak ramah”
Selanjutnya beliau mengatakan “Aku, dengan demikian tidak bisa dicelakai oleh orang-orang ini, dan aku tidak mungkin marah pada orang yang sama seperti ku. Aku juga tidak bisa membencinya, karena kita semua ada untuk bekerja sama””
Tujuannya adalah untuk mengingatkan diri sendiri bahwa hal-hal buruk mungkin terjadi. Maka penting sekali mempersiapkan diri agar kita lebih rileks dalam menghadapi segala kemungkinan itu. Sementara itu, awal hari adalah momen penentu bagaimana kita akan bersikap terhadap segala kemungkinan.
Jika di awal hari kita sudah siap dengan segala kemungkinan yang terjadi, maka saat hal-hal itu terjadi kita tidak terbawa arusnya. Bahkan jika hal-hal buruk tidak terjadi, kita akan menjadi semakin bersyukur dan bahagia.
Nah, untuk membuat diri ini selalu rileks, setiap orang tentu memiliki cara masing-masing, ada yang berlatih meditasi, ada yang menjalankan ritual ibadah menurut agamanya, dan sebagainya, maka lakukanlah hal-hal yang membuat dirimu selalu rileks menurut keyakinan kamu pribadi. Setelahnya, teman yang moody atau seburuk apa pun akan mudah untuk dihadapi.
Baca Juga : 5 Hal Penting Dalam Hidup yang Menentukan Kebahagiaan
2. Memberi Jarak dan Batasan
Mengetahui bahwa teman yang moodyan itu sering marah dan tersinggung dengan banyak hal, kita jadi berusaha menjaga sikap agar tidak menyakiti hati mereka. Namun sayangnya tak hanya sampai disitu saja, sebab kadang kita jadi lupa memikirkan hal-hal yang lebih penting karena di satu sisi masih kita terus memikirkan perasaan mereka.
Tentu saja memikirkan kebaikan untuk orang lain itu baik, tapi ingat, hal terpenting yang perlu kamu jaga adalah dirimu sendiri. Kita tahu bahwa orang yang moodyan itu banyak maunya, dan kita mau tak mau selalu mengikuti maunya mereka agar moodnya tetap baik. Dimana pada akhirnya hal itu justru menguras energi kita begitu banyak dan kita tanpa sengaja telah menyakiti diri sendiri.
Kita tak perlu naif, bahwa terkadang orang menggunakan wajah murung sebagai topeng untuk bisa menyetir kita. Terkadang orang menggunakan drama sebagai senjata untuk melumpuhkan kita sehingga kita tunduk pada mereka. Jangan pungkiri bahwa ada banyak hal yang mereka lakukan untuk memancing perhatian kita. Itu memang benar tapi bukan berarti kamu harus mengikuti kepekaanmu terhadap mereka.
Tetaplah melakukan hal-hal baik kepada teman yang moodyan, tetapi jaga jarak dan bangun batasan. Tidak semuanya harus kamu turuti. Bersikaplah jujur tentang apa yang kamu inginkan, jangan takut berkata tidak hanya untuk membahagiakan orang lain.
3. Jangan Terjebak Drama
Penting sekali mengambil jarak dan membangun batas agar kita memiliki persepsi yang lebih jelas. Kesadaran ini harus terus ditumbuhkan agar kita tidak terjebak dalam drama pertemanan yang seringkali menjebak, dengan kata lain itu menjadikan kita tidak peka lagi terhadap suara hati sendiri.
Suatu kewajaran untuk orang yang moodyan memiliki suasana hati yang gampang berubah, tapi kamu jangan terjebak. Tetaplah fokus mempertahankan kondisi perasaan positif yang sedang kamu alami. Sebab jika tidak, maka kamu juga akan terseret dalam drama mereka dan ikut menjadi orang yang moodyan juga.
Sesekali kamu perlu mengabaikan perasaan mereka. Tenang saja, itu tak berarti menumpulkan sisi empati kamu, justru kamu akan bertumbuh menjadi lebih empatik terhadap orang lain jika memahami hal ini. Pertama, dengan mengabaikan mereka sesekali, kamu telah membuat mereka belajar untuk mengatasi masalah perasaannya sendiri.
Lalu, setelah mereka belajar mengatasi masalah perasaannya sendiri, mereka akan tumbuh menjadi lebih dewasa. Jadi, tak apa sesekali mengabaikan teman asal itu berlandaskan niat yang baik. Ibarat panas matahari yang menjadikan tanaman layu, bukankah panas itu sekaligus membuat tanaman bertumbuh juga?
4. Cari Bantuan Profesional Jika Itu Diperlukan
Penyakit parah berawal dari penyakit ringan yang diabaikan dan moodyan atau mood swing adalah benih dari banyak gangguan mental. Pandanglah masalah ini dengan lebih serius dan jeli, jika kamu melihat temanmu lebih emosional dari biasanya, maka sudah waktunya untuk memikirkan dukungan yang lebih besar dari yang bisa kamu lakukan.
Mungkin kamu merasa bahwa dirimu sudah cukup pintar dan berpengetahuan untuk membantu teman yang moodyan, itu bagus tapi dirimu sendiri tidak cukup. Bukan merendahkan dirimu, tetapi memang suatu hal penting harus diserahkan pada ahlinya. Lihat saja dunia ini mulai hancur karena banyak hal yang dikerjakan oleh yang bukan ahlinya.
Kamu cukup memperhatikan mereka setiap harinya, jika mood nya semakin parah, disitulah kamu perlu mencari bantuan sebagai bukti bahwa kamu menyayangi mereka.
5. Tetap Fokus Pada Hal-hal yang Bisa Kamu Kendalikan
Jika teman kamu terlihat murung, memasang wajah cemberut dan menunjukkan sikap yang kurang baik, maka jangan berpikir bahwa itu ditujukan kepada kamu. Katakan pada dirimu sendiri tidak tahu jika kamu memang tidak tahu, sebab dengan mengakui ketidaktahuan kamu menjadi lebih rendah untuk untuk bertanya pada mereka, semisal tentang apa yang terjadi? Kenapa murung? Apa yang bisa saya bantu? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Jika mereka tidak mau menjawab, maka tahan dirimu untuk tidak memaksa mereka dan jangan pula tersinggung oleh sikapnya. Ingat, fokus saja pada apa yang bisa kamu kontrol. Sikap mereka atau apapun yang mereka tunjukkan itu diluar kendali kamu, maka biarkan saja dan tak perlu ambil pusing.
Jika kamu tahu hal-hal yang mereka senangi, maka berikan itu pada mereka. Namun jika itu tidak membuat mereka senang juga, itu bukan urusan kamu lagi. Sekali lagi ingat, fokus pada apa yang bisa kontrol saja.
Baca Juga :
- 7 Hal Ini agar Terhindar dari Hubungan Penuh Drama
- 5 Alasan Mengapa Kamu Perlu Menghabiskan Waktu Sendiri
Akhir Kata
Bersikap manis itu perlu saat kita berhadapan dengan orang yang moodyan. Tak peduli kamu suka atau tidak dengan mereka, tetapi usahakan agar kamu selalu menunjukkan versi terbaik dirimu di depan mereka. Karena dengan begitu kamu akan terhindar dari konflik.
Pikirkan bagaimana jika terjadi konflik dengan orang yang moodyan, betapa rumitnya itu, maka penting sekali untuk menghindari konflik dengan mereka daripada kamu menguras energi karena kesulitan menemukan solusinya. Sekianlah artikel tentang 5 cara bijak menghadapi teman moodyan. Semoga bermanfaat!