Pada usia yang saat ini dijalani, berapa banyak hal yang tidak kita ketahui tentang diri sendiri?
Bukan fenomena baru lagi jika orang-orang masih bingung dengan tujuan hidupnya, masih cemas dan dihantui keraguan setiap saat dalam menjalani hidup. Tetapi bukan hal yang mudah juga untuk mengatasi masalah ini, sebab di-era informasi saat ini banyak sekali teori-teori yang membingungkan untuk diikuti.
Kita dibesarkan oleh orang tua, keluarga dan masyarakat, sedari kecil kita diajarkan tentang ilmu agama, moral dan segala macam. Lalu kita tumbuh dewasa dengan menjalankan pola pikir yang diajarkan oleh keluarga dan sosial. Namun ada hal yang mereka tidak ajarkan yaitu bagaimana cara menjadi diri sendiri yang otentik dan sejati.
Terlebih di era-teknologi saat ini, seperti lebih rumit untuk menjadi diri sendiri dimana kita hanya menunjukkan sisi tertentu dari diri kita kepada orang-orang secara langsung maupun lewat media sosial.
Keaslian kita sepertinya telah hilang ditelan waktu, semua yang dijalani tidak lagi benar-benar sesuai dengan hati nurani, sehingga kebenaran menjadi paradox ditengah masyarakat, dan kita bingung mencari cara mengembalikan keaslian diri yang benar-benar murni.
1. Mengamati Kepalsuan Yang Ada Pada Diri Sendiri
Terkadang kita terlalu sibuk mengamati prilaku orang lain sehingga lupa pada diri sendiri. Padahal mengamati setiap tindakan dan gerak-gerik diri sendiri sangat jauh lebih penting daripada mengamati orang lain.
Seseorang yang kita cintai mungkin berhasil mengalihkan pandangan mata kita untuk memperhatikan setiap langkah, gerakan atau ucapannya, namun ia tidak mungkin bisa mengalihkan kesadaran kita sebab pada saat bersamaan otak masih bisa bekerja multifungsi untuk mengamati diri sendiri.
Sadari setiap tindakan yang kamu lakukan, seperti menyadari bagaimana caramu menghadapi tekanan ketika orang-orang sedang mengejek dirimu,dan contoh lainnya, sadari bagaimana cara kamu berbicara dengan orang lain. Rasakan cara seperti apa yang paling membuat dirimu nyaman, itulah dirimu yang otentik.
Baca Juga : 10 Kebiasaan Positif yang Akan Membuat Hidupmu Lebih Produktif
Berlatihlah memperhatikan respons mana yang paling otentik, sehingga kamu bisa menemukan apa yang palsu dari dirimu sendiri dan mulai mempraktikkan diri yang paling murni.
2. Jangan Takut Pada Ketakutan
Kebenaran akan tetap menjadi rahasia jika kita tidak memiliki cukup keberanian untuk terjun kedalam rasa takut. Hal-hal yang begitu asing dilihat dan didengar seringkali kita abaikan, sehingga pengetahuan terbatas pada apa yang akrab saja.
Masalahnya, saat kita membatasi diri dari hal-hal yang terlihat asing, secara bersamaan kita juga membatasi diri dari apa yang mungkin bisa menjadi begitu akrab.
Belajarlah menjadi akrab dengan perasaan-perasaan yang kamu anggap buruk, sebab jika kamu benar-benar bisa mengenali perasaan-perasaanmu sendiri tidak akan ada lagi yang kamu anggap buruk.
Seperti rasa cemas, takut, kesepian, kesedihan dan lain-lain, sebenarnya semua perasaan itu sama baiknya. Hanya saja kita selalu mencari cara dengan berbagai macam pelarian untuk menghindari rasa sakit, cemas dan takut.
Semua perasaan hanya perlu diterima dan dinikmati, bukan diobati apalagi dihindari. Mengenal rasa takut itu sendiri akan membantu kita menjadi tidak takut lagi.
3. Jangan Takut Menjadi Seperti Apa Yang Kamu Inginkan, Karena Kamu Adalah Apa Yang Kamu Pikirkan
Keyakinan bukanlah suatu hal yang berasal dari diri sendiri melainkan apa yang dipelajari. Tanpa mempelajari suatu hal dengan mendalam, kamu tidak akan memahami ilmu, dan tanpa memahami ilmu, kamu tidak akan yakin.
Seseorang akan yakin terhadap apa yang ia kerjakan jika ada ilmu yang ia pahami disana. Perkara apakah berhasil tidak perlu dipikirkan, cukup lakukan apa yang kita yakini, maka semuanya akan menjadi nyata.
Menjadi seseorang yang otentik juga bukan sesuatu yang datang dengan sendirinya tetapi dipelajari. Jadi, kamu perlu membentuk diri sendiri sebagaimana nyamannya.
Dan terus memikirkan apa yang perlu diperbaiki lagi, sampai benar-benar nyaman dengan diri sendiri. Sehingga kamu dapat dengan mudah tanpa rasa takut untuk menunjukkan apa yang kamu pikirkan dan rasakan, tanpa memberi batas apapun, itulah orang yang otentik.
4. Jadilah Lebih Tulus Dalam Tindakan
Berusahalah memberikan ketulusan lebih dari apa yang bisa kita dapatkan. Orang-orang yang autentik selalu melakukan semua dengan hati yang tulus. Semua yang dilakukan selalu berjalan seiringan antara logika dan perasaan.
Karena tulus tidak mengharapkan balasan apapun, kita jadi lebih mudah untuk melakukan apa yang kita inginkan tanpa membolak-balikkan otak sendiri.
Tulus dalam tindakan akan membawa kita menjadi orang yang lebih jujur terhadap diri sendiri dalam segala kondisi.
Setelah mampu untuk jujur terhadap diri sendiri dalam berbagai kondisi, pelan-pelan kita akan terbiasa mengatakan kebenaran. Orang lain juga akan menerima diri kita sepenuhnya, suka tidak suka, hanya perkara waktu saja.
5. Mendengarkan Intuisi Batin
Intuisi adalah kemampuan dirimu untuk memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas.Jika kamu ingin maju, kembangkanlah apa yang sudah dipelajari sebelum maju ke tahap yang lebih tinggi.
Lalu terus memantau perkembangan diri dan tingkah laku. Seperti meletakkan monitor di dalam kepala untuk melihat diri sendiri apakah semakin jauh dari hasil yang diinginkan atau semakin dekat.
Dengarkanlah suara hatimu setiap saat. Bahkan ketika kamu ingin melanjutkan sesuatu, namun hatimu berkata mundur, maka mundurlah.
Baca Juga : 5 Tips untuk Hidup yang Bahagia dan Sukses dalam Segala Hal
Tidak apa-apa untuk mundur, tidak apa-apa untuk menyerah, itu bagus selama mengikuti suara hati yang kuat. Dengan terus mendengarkan intuisi batin, kamu akan dibimbing menemukan tujuan hidup yang sebenarnya. Jadi, terapkan terus hidup autentik sehingga tujuan hidup menjadi lebih jelas.