Peran ayah terhadap anak ternyata tidak hanya sebagai ayah saja. Namun ada yang perlu diperhatikan oleh ayah ketika masuk dalam pola asuh anak. Tentunya pola asuh ini tidak bisa sembarangan dilakukan dan membutuhkan review berulang agar dapat diterapkan secara tepat.
Tidak disangka peran ayah ini akan memengaruhi tumbuh kembang anak sedari lahir hingga ia dewasa kelak. Figur dan peran ayah sangat dibutuhkan bagi anak selain ibu. Mengingat masa sekarang ini lebih banyak orang berpendidikan tinggi sehingga mereka memiliki tipe pengasuhan yang berbeda-beda.
Tentu berbeda jika dibandingkan dengan pola asuh pada masa dahulu. Pada masa sekarang ini sudah banyak orang tua terutama ayah yang ikut andil secara besar dan baik dalam pengasuhan anak. Bukan berarti masa dahulu tidak ada yang andil besar dalam pengasuhan.
Hanya saja stereotype kita yang lebih membebankan hal ini pada ibu dan ayah cari nafkah saja. Akibatnya tidak sedikit yang kurang mendapatkan figur dan peran ayah dengan baik. Perhatian dari ayah juga diperlukan bagi anak untuk membangun kelekatan yang lebih baik dengan anak.
Dampak dari peran ayah dalam pengasuhan bagi anak laki-laki adalah dapat menjadi role model bagi anak. Role model ini akan diterapkan pada diri anak sendiri sehingga ia mampu memahami identitas dirinya sebagai laki-laki ketika tumbuh dewasa.
Hal ini juga akan berpengaruh pada perkembangan emosi anak. Sedangkan peran ayah bagi anak perempuan adalah dapat membantu tumbuh kembang anak perempuan sehingga terhindar dari permasalahan psikologis di hari esok.
Percaya atau tidak, self-confidence anak perempuan akan berkembang dengan baik apabila jika dibarengi dengan pujian yang berasal dari ayah. Hal ini juga akan memengaruhi anak perempuan kelak ketika mencari pasangan hidup.
Lantas hal penting apa saja yang harus diketahui oleh ayah dalam mengasuh anak ?
1. Accessibility
Meluangkan waktu bersama anak adalah hal penting dari bagian pola asuh. Accessibility di sini maksudnya adalah kehadiran ayah yang dapat dengan mudah ditemukan oleh anak. Baik itu fisik dan psikis.
Fisik misalnya ketika ayah menggendong anak saat bermain. Psikis didapatkan dari peran dan figur ayah yang cukup dalam pola asuh. Usahakan untuk meluangkan waktu sibuk anda pada anak. Misalnya dengan bermain dan bercakap-cakap dengan anak selepas kerja.
Tidak perlu lama-lama. Cukup sempatkan 15 hingga 30 menit untuk melakukan hal tersebut. Atau bisa juga menyempatkan makan bersama dengan anak ketika sarapan atau makan malam. Dengan begitu anda dapat memberikan waktu meski sedikit kepada anak untuk mengetahui kegiatannya.
Anda juga bisa merencanakan liburan bersama keluarga atau hanya berdua dengan anak anda. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelekatan antara ayah dan anak.
Cukup simpel bukan?
Karena terkadang bukan hanya hadiah saja yang anak inginkan dari ayah, tetapi juga peran ayah terhadap anak di sisi mereka.
Baca Juga : 8 Cara Mengatasi dan Menangani Anak Hiperaktif dengan Tepat
2. Structure
Di dalam poin ini terdapat visi dan aturan yang ayah terapkan dalam pola asuh. Aturan ini harus tegas dan menetap ketika diterapkan pada anak. Jika tidak anak akan mengalami kebingungan atas tindakan anda.
Di sini lah peran ayah untuk menerapkan kedisiplinan pada anak dilakukan. Meski terkesan sepertinya ayah memiliki kuasa penuh, namun hal ini dapat dilakukan dengan cara yang baik agar anak tidak menangkap kesan tersebut.
Anda bisa menerapkan reward-punishment pada anak tentunya dengan komposisi yang tepat dan tidak berlebihan. Karena pemberian ini jika salah justru akan membentuk anak menjadi pribadi yang tidak sesuai dengan yang anda harapkan.
Tidak lupa juga berikan kebebasan pada anak untuk memilih, mengeksplor dan belajar sesuatu hal yang ia sukai.
Baca Juga : Hukuman Pada Anak, Perlukah Diberikan Oleh Orang Tua?
3. Warm
Meski dirasa tegas dan galak, ayah juga sebaiknya dapat menjadi pribadi yang hangat bagi anak. Ketika anda menerapkan kedisiplinan pada anak jangan tinggalkan kehangatan untuk anak dari seorang ayah.
Sifat hangat dari seorang ayah dapat memberikan rasa aman pada anak. Sehingga ayah dapat melindungi anak dengan baik dari hal-hal buruk yang ada disekitarnya.
Karena ketika ayah ikut andil dalam perkembangan anak, ayah akan lebih mudah memantau segala hal yang terjadi pada anak.
Baca Juga : 3 Jenis Tahapan Perkembangan Pada Anak, Orang Tua Harus Paham
4. Playing
Tugas lain yang harus anda munculkan ketika berada dalam pola asuh anak adalah playing. Anda harus bisa menjadi teman bermain anak yang menyenangkan. Dengan begitu kelekatan antara ayah dan anak akan terbangun dengan baik.
Ikatan antara ayah dan anak juga akan semakin kuat. Dari bermain, anak akan belajar mengatur perasaan dan perilaku mereka baik di rumah maupun di dunia luar. Sehingga mereka dapat mengendalikan emosi dengan baik.
Selain itu bermain dengan ayah juga dapat mengajarkan anak untuk berani mengambil risiko. Misalnya dengan bermain yang menggunakan strategi atau berenang bersama anak. Maka peran ayah dapat menjadi seorang mentor yang baik pertama bagi anak.
Membantu anak belajar dan bermain dapat membantu meningkatkan kecerdasan akademik dan kecerdasan emosional anak. Hal ini karena ayah adalah kunci dari perkembangan kognitif dan emosional anak.
Anak-anak yang dekat dan diberikan cukup kasih sayang dari ayah cenderung tidak memiliki masalah perilaku. Misalnya terkait perilaku nakal seperti narkoba atau alkohol. Sebaliknya jika peran ayah ini kurang atau tidak ada sama sekali, maka anak akan cenderung memiliki banyak masalah.
Interaksi yang baik antara ayah dengan anak yang baik akan membantu perkembangan sosialnya. Misalnya dengan menanyakan pada anak mengenai kejadian sehari-hari di sekolah. Bagaimana aktivitasnya, bagaimana teman-temannya dan lainnya.
Selain itu bercanda dengan anak juga diperlukan karena hal ini termasuk dengan interaksi dengan anak yang penting. Jika peran ayah dan ibu dalam pengasuhan ini sama-sama muncul dengan seimbang maka tujuan dari pengasuhan anak akan lebih cepat tercapai.
Anda bisa menerapkan jadwal playdate dengan anak jika diperlukan. Anda bisa mengatur waktu anda di akhir pekan untuk bermain dan belajar dengan anak saja. Atau pergi ketempat-tempat yang diinginkan anak ke taman bermain misalnya.
Atau pergi makan dan nonton film berdua dengan anak juga merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan agar figur dan peran ayah tetap didapatkan oleh anak. Ada banyak hal seru yang bisa anda lakukan bersama anak di waktu yang anda sediakan.
Hal ini akan membantu anak memahami bahwa di sela kesibukan yang padat pun anda dapat meluangkan waktu bersamanya. Sehingga anak akan lebih mudah memahami akan anda yang bekerja dan sibuk dan menantikan jadwal playdate selanjutnya.
Memang susah susah gampang menerapkan pola asuh yang pas bagi anak. Namun semua anak itu unik dan berbeda-beda. Sebagai orang tua tentunya tidak akan lelah untuk berhenti belajar agar hubungan anda dengan anak tetap terjaga dengan baik.
Sehingga anak tetap dapat berkembang dengan baik oleh adanya peran yang seimbang dari kedua orang tua.