Psikologi klinis di Indonesia sendiri belum banyak yang mengetahui manfaat dari bidang ini. Ini merupakan cabang dari ilmu psikologi yang dengan mendalaminya hingga jenjang magister anda dapat disebut sebagai psikolog.
Pasalnya masih cukup banyak yang menyalah artikan antara psikologi klinis sebagai psikolog meski hanya pada jenjang Strata-1. Anda bisa disebut psikolog klinis jika mendalami psikologi dengan peminatan psikologi klinis hingga jenjang S2.
Cabang dari psikologi ini mendalami tentang penilaian dan perawatan penyakit jiwa, perilaku abnormal hingga masalah psikis tanpa memiliki wewenang untuk memberikan obat layaknya psikiater. Bidang psikologi klinis ini memiliki sisi ilmiah dari psikologi dan penanganan mengenai permasalahan manusia yang cukup kompleks.
Terlihatnya seperti mudah, namun jika dilalui anda mungkin tidak akan berpendapat demikian. Menjadi seorang psikolog klinis ini membutuhkan energi untuk menjalankan sesi konseling dan terapinya. Karir pada bidang psikologi klinis ini terbilang cukup menarik sekaligus menantang.
Psikologi klinis memiliki tanggung jawab untuk mengkaji, mendiagnosis dan membantu klien yang memiliki permasalahan psikologis seperti gangguan atau adanya perilaku yang abnormal. Cukup menarik sebenarnya jika kita membicarakan tentang psikologi klinis ini. Sering kali orang lain tidak mengetahui bahwa seorang psikolog bisa bekerja di rumah sakit, tidak hanya perusahaan. Untuk itu anda perlu memilih psikologi klinis agar dapat bekerja di sana.
Lalu apa saja sih seluk beluk dari psikologi klinis ini?
Pengertian Psikologi Klinis

Dari segi pengertian atau definisinya dapat diartikan menjadi dua jenis. Yakni definisi secara sempit dan secara luas. Secara sempit psikologi klinis artinya suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku seseorang yang abnormal atau subnormal.
Sedangkan secara luas dapat diartikan sebagai bidang psikologi yang mempelajari dan membahas hambatan emosional pada manusia namun tidak memandang apakah seseorang tersebut abnormal atau subnormal.
Secara umum psikologi klinis adalah sebuah bentuk psikologi terapan yang menentukan kapasitas dan karakteristik tingkah laku seseorang dengan metode pengukuran asesmen, analisa dan observasi serta uji fisik mengenai riwayat sosial sehingga diperoleh saran dan rekomendasi penyesuaian individu yang tepat.
Hal ini diungkapkan oleh American Psychological Association (APA). Orang yang ahli dalam psikologi klinis pada jenjang S2 disebut dengan psikolog klinis.
Sebelum kita lanjut, coba baca dulu Apa Itu Psikolog? Inilah 5 Macam Jurusan Psikologi dan Tugasnya.
Sejarah Psikologi Klinis

Sejarah tentang psikologi klinis ini berawal pada akhir abad ke XIX di mana revolusi industry, pertumbuhan ilmu pengetahuan serta pandangan akan hal baru mengenai manusia berkembang.
Pada perang dunia 1 dan 2 didirikan sebuah klinik bimbingan anak pertama dengan metode dari klinik lainnya yang dibangun oleh William Heally.
Saat itu pula psikologi mulai dipandang sebagai sebuah bidang khusus pada pendidikan selain medis. Pada tahun 1909 para psikolog pada masa itu seperti Stanford Binet, Hermann Rorscharch dan lainnya menemukan alat tes psikologi seperti Binet, Rorscharch, TAT hingga MMPI.
Pasca perang dunia 2, psikolog klinis menjadi profesi yang mandiri 3 dekade berikutnya. APA menerbitkan DSM 1 untuk standar psikologi klinis pada tahun 1952 dan banyak terjadi perubahan pola pendidikan dan standar etik bagi psikologi klinis.
Pada tahun 1970 psikolog klinis diakui pada sebuah perusahaan sebagai penyedia layanan kesehatan independen dan terjadi jalur perubahan jalur dan gelar psikologi klinis.
Psikologi klinis berkembang dari psikologi dan kajian ilmu kedokteran di mana tidak hanya individu dengan gangguan jiwa klinis saja, tetapi juga gangguan ringan seperti masalah tekanan psikologis dan lainnya.
Untuk membuatmu lebih tertarik dengan psikologi, coba ketahui 9 Film Psikologi Terpopuler Yang Wajib Ditonton.
Apa Yang Dilakukan Pada Psikolog Klinis?

Tentunya bidang psikologi klinis menyiapkan anda untuk menjadi seorang clinician.
Psikolog klinis sebagai profesi seseorang yang mendalami psikologi klinis memiliki tanggung jawab masing-masing. Yang dilakukan oleh seorang psikolog klinis adalah melakukan penilaian dan diagnosis pada gangguan psikologis baik yang gangguan berat hingga normal bermasalah.
Selanjutnya seorang psikolog klinis dapat menangani gangguan psikologis tersebut. Selain itu psikolog klinis dapat memberikan testimoni dalam lingkup hukum, saksi ahli, mengajar pada perguruan tinggi, melakukan penelitian hingga merancang dan menerapkan program untuk menangani dan mencegah masalah sosial.
Psikolog klinis melakukan penelitian yang bertujuan untuk membuktikan kebenaran suatu teori dalam praktik atas pemahaman keunikan perilaku, perasaan dan pikiran klien.
Asesmen yang dilakukan bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai klien agar mendapatkan pemahaman yang lebih baik sebagai dasar pengambilan keputusan untuk proses intervensi.
Intervensi sendiri adalah upaya untuk mengubah perilaku, pikiran dan perasaan seseorang dengan prinsip psikologi sebagai pertolongan dan mengembangkan kehidupan individu ke depannya.
Metode Yang Digunakan Psikolog Klinis

Adapun cara yang digunakan oleh psikolog klinis meliputi psikodinamis, perilaku kognitif dan humanistis.
Psikolog klinis dapat memberikan terapi kepada kliennya dengan beberapa pendekatan teoretis tersebut. Harap diingat ya, terapi yang digunakan adalah terapi berbasis psikologi dan orang yang memberikan terapi psikologis juga harus seorang psikolog.
Jika memberikan terapi psikologis dengan metode lain harus sudah kredibel untuk menerapkannya.
Dan berbasis pada teori psikologinya. Pendekatan dengan teori psikodinamis ini ditemukan oleh Sigmund Freud yang memiliki kepercayaan bahwa pikiran alam bawah sadar dapat berperan penting dalam perilaku seseorang sehari-hari.
Terapi Sigmund Freud sendiri berbasis psikoanalisa dengan menggunakan cara yakni asosiasi bebas untuk mencari tahu motivasi yang tidak disadari oleh klien.
Perilaku kognitif atau pendekatan Cognitive Behavior Therapy (CBT) berkembang dari pemikiran perilaku dan kognitif. Seorang psikolog klinis dapat melihat bagaimana perasaan, perilaku hingga pemikiran klien berinteraksi.
Fokus pendekatan ini adalah pada perubahan perilaku dan pemikiran seseorang yang berperan terhadap tekanan psikologis.
Sedangkan pendekatan humanistis adalah hasil dari pemikiran humanis yakni Abraham Maslow dan Carl Rogers di mana klien dipandang secara menyeluruh pada fokus aktualisasi diri sehingga klien dapat dibantu untuk menyadari potensi diri yang sebenarnya.
Keahlian Yang Harus Dimiliki

Sebagai seorang psikolog klinis, anda memerlukan kemampuan atau keahlian yang diperlukan untuk dapat bekerja pada bidang ini.
Diantaranya adalah memahami berbagai masalah kesehatan jiwa dan masalah pemicunya, menilai kepribadian dan tes psikologi standar untuk bisa lebih efektif dalam menangani klien, memiliki pengetahuan penyakit kejiwaan yang luas dan cara mendiagnosis serta menanganinya, mampu melakukan penelitian dan mengumpulkan data dalam bidang psikologi klinis hingga berkomunikasi yang diperlukan ketika berhadapan dengan klien.
Mata Kuliah Yang Wajib Kamu Lewati Untuk Menjadi Psikolog Klinis

Jika mendengar kata psikolog mungkin rasanya anda dapat terhindar dari mata kuliah dengan hitung-hitungan di dalamnya. Jangan salah, bidang ini juga membutuhkan dasar matematika yang akan anda temui di mata kuliah psikometri dan statistika yang berguna untuk analisis, pengumpulan hingga interpretasi data, mata kuliah ini akan anda temui sampai jenjang S2.
Mata kuliah lainnya yang akan anda temui pada S1 dan S2 lainnya adalah filsafat sebagai ilmu wajib untuk membantu memahami filsafat tentang manusia.
Psikologi kepribadian juga akan menjadi asupan anda sehari-hari di mana anda bisa mempelajari dasar kepribadian manusia, pengelompokkannya dan jenis kepribadiannya.
Tentunya anda harus mengambil peminatan psikologi klinis pada jenjang S1 untuk mendapatkan basis ilmu ini. Yang tidak kalah penting lainnya adalah biopsikologi di mana anda akan mempelajari bagaimana proses mental berlangsung.
Anda akan diberikan psikofarmakologi pada jenjang S2 untuk mengetahui terapi farmakologi meski tidak memiliki wewenang untuk memberikannya. Tetapi hal ini penting untuk laporan anda nantinya.
Baca Juga : 9 Kampus Dengan Jurusan Psikologi Terbaik
Peluang Kerja

Peluang kerja yang bisa didapatkan ada berbagai macam. Tidak hanya pada rumah sakit jiwa saja ya. Anda dapat menjadi seorang psikolog dari jenjang S1 ke jenjang S2 profesi peminatan psikologi klinis. Anda kemudian bisa bekerja sebagai psikolog pada rumah sakit, biro hingga membuka praktek individu.
Selain itu anda bisa bekerja pad HRD pada perusahaan meski anda psikolog klinis. Umumnya seseorang yang tidak melanjutkan ke jenjang S2 akan memulai karirnya dengan bekerja sebagai HRD.
Seorang HRD sangat dibutuhkan perusahaan karena berkaitan dengan sumber daya manusia yang bekerja pada perusahaan tersebut, apakah individu tersebut kompeten atau tidak.
Anda juga bisa menjadi konselor dan terapis yang bertugas untuk memberikan konseling pada klien dan sebagai terapis anak berkebutuhan khusus.
Anda juga bisa menjadi dosen S1 di universitas juga lho, tetapi anda harus sudah menyelesaikan jenjang S2 ya. Selain itu anda bisa melakukan penelitian hingga menyediakan jasa tes psikologis. Coba baca juga 5 Fakta Tentang Psikologi Klinis Yang Harus Kamu Tahu.