in ,

Sebagai Orang Tua, Inilah 7 Tanda Kamu Membutuhkan Rehat dari Rutinitas

Orang Tua Membutuhkan Rehat Agar Terhindar dari Depresi

Merasakan menjadi orang tua merupakan peristiwa hidup yang membahagiakan sekaligus menantang.

Kesiapan diri mencakup mental dan fisik dibutuhkan untuk dapat menjadi orang tua. Momen menjadi orang tua mulai dari anak lahir di abadikan secara rapi karena hal ini tentu tidak akan terulang kembali.

Namun momen tersebut akan terasa membahagiakan seiring dengan berjalan nya waktu. Rasa lelah yang datang terkadang tidak kita rasakan lagi ketika sudah bertemu dan bermain dengan anak sepulang kerja.

Pekerjaan yang menumpuk mungkin akan terasa lebih ringan kembali ketika kita mencoba rehat sejenak.

Selain itu kesiapan energi untuk dapat merawat anak juga dibutuhkan bagi pasangan suami istri yang memiliki anak.

Mengurus anak memang tidak mudah dan tidak cepat. Rasa lelah kerap menghampiri ketika kita harus bekerja ekstra dalam mengurus rumah tangga dan juga anak.

Bagian pekerjaan mengurus rumah tangga akhirnya dibagi kepada pasangan sesuai dengan keputusan yang telah di diskusikan sebelum nya.

Waktu tidur yang berkurang membuat kualitas tidur kita juga tidak cukup baik.

Keruwetan yang terjadi ketika menjalani rumah tangga baru yang di karuniai anak membuat kita harus pintar membagi waktu untuk mengurus urusan satu persatu. Tidak jarang rasa lelah penat dan kurang tidur ini dapat membuat orang tua menjadi mudah stres.

Kelangsungan dari stres ini jika tidak di atasi dengan tepat dan cepat akan mengarah pada depresi. Tentu nya ini bukan hal baik bagi kita semua. Sebagai orang tua kita pasti menginginkan semua selalu berjalan dengan lancar.

Ini dapat terhambat apabila dari pihak pasangan suami istri tidak dapat membagi peran sesuai kebutuhannya masing-masing.

Stres yang melanda orang tua harus dapat ditangani dengan baik.

Namun, apakah kita mampu untuk mengenali ciri-ciri dari stres yang datang tersebut ?

Kita perlu menyadari batas kemampuan dan toleransi diri terhadap sesuatu hal dan kejadian. Penting untuk membantu kita merespon atas apa yang sedang terjadi. Juga melatih kematangan mental dari dalam diri kita masing-masing.

Lalu apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan stres itu?.

Stres sendiri adalah suatu kondisi ketidak seimbangan antara tuntutan baik secara fisik dan psikis serta kemampuan untuk memenuhinya.

Stres juga dapat diartikan sebagai  tekanan yang berasal baik dari dalam diri maupun dari luar diri. Tekanan ini biasanya muncul dari kegagalan individu dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannya.

Berbagai macam pikiran yang menghampiri dapat menambah beban pada diri seseorang. Untuk itu diperlukan adanya kesadaran diri akan hal yang dialami oleh diri.

Ketika anda mampu untuk mengidentifikasikan bahwa tanda stres datang, tindakan preventif dapat dilakukan sebelum stres tersebut makin menyebar dan menetap.

1. Kenali Batas Toleransi Diri Dari Suatu Keadaan, Ini Bisa Menjadi Ciri-ciri yang Pertama

Kenali Batas Toleransi Diri
Kenali Batas Toleransi Diri

Setiap manusia memiliki batasan-batasan dari segala hal yang dapat dia terima masing-masing. Tidak semua orang dapat menanggapi suatu kejadian dalam hidup dengan santai dan tenang.

Ketika suatu kejadian dalam hidup sudah mengganggu anda, maka anda harus berhenti dan melihat kembali apakah anda harus recharge energi terlebih dahulu atau tidak.

Pentingnya untuk mengenali batasan diri sendiri ini dapat membantu seseorang terhindar dari datangnya stres. Jika hal ini dapat dikenali dengan baik, anda juga dapat menangani segala permasalahan yang datang dengan baik pula.

2. Tidak Dapat Mengendalikan Amarah

Tidak Bisa Mengendalikan Amarah Pertanda Kamu Membutuhkan Waktu Rehat
Tidak Bisa Mengendalikan Amarah Pertanda Kamu Membutuhkan Waktu Rehat

Tanda yang paling mudah dikenali ketika seseorang sedang menuju ruang dalam stres adalah individu kurang mampu untuk mengendalikan amarah nya. Misalnya ketika melihat cucian menumpuk sepulang kantor.

Anda sedang lelah sekali namun harus merapikan cucian tersebut, belum lagi anak merengek minta ditemani tidur, suami belum pulang kantor.

Hal kecil yang dapat membuat anda menjadi cepat naik darah bukan. Belum bisa bernapas lega jika belum terselesaikan semua nya. Coba lah untuk menarik napas dalam kemudian hembuskan perlahan. Relaksasi ini dapat membantu untuk menenangkan diri kembali.

3. Merasa Selalu Saja Ada Yang Mengganggu

Selalu Mendapatkan Gangguan
Selalu Mendapatkan Gangguan

Mungkin hampir mirip dengan marah. Tetapi dalam pembahasan poin ini anda akan merasa selalu di usik ketenangannya. Misalnya baru saja duduk untuk minum teh sesaat, anak sudah merengek untuk digendong.

Bisa juga hal kecil seperti sedang santai dan tidak ingin bergerak namun ada paket datang dan harus membuka pintu untuk mengambil paket.

Lambat laun ini akan menjadi gangguan yang dirasakan terus menerus. Orang lain mungkin hanya melihat seperti hal yang tidak perlu dibesar-besarkan. Tetapi ini merupakan gangguan bagi anda. Apakah anda sedang merasakan nya saat ini ?

4. Kesepian

Kesepian Pertanda Kebahagiaanmu Mulai Menurun
Kesepian Pertanda Kebahagiaanmu Mulai Menurun

Selain dua hal yang sudah disebutkan, ada lagi yang dapat terjadi justru berkebalikan. Jika dua poin di atas merupakan faktor eksternal yang mengganggu, poin ini adalah bagian dari faktor internal.

Faktor internal datang dari dalam diri anda sendiri. Tidak jarang seseorang merasakan kesepian dalam diri nya jika tidak ada figur lain hadir di sisi.

Dalam poin ini anda yang sedang merasa kelelahan yang luar biasa secara mental dapat merasakan kesepian meskipun peran dan figur pasangan hadir.

Mengapa ini bisa terjadi ?

Ketika kita sudah terbiasa dengan kesibukan yang dilakukan sehari-hari mengurus keluarga, kita akan merasakan pada titik kesepian karena mengerjakan segala sesuatu nya sendiri.

Ibu atau ayah yang mengurus anak-anak nya sendirian memerlukan dukungan dari orang lain agar tidak merasakan kesepian dalam diri nya.

5. Tidur Lama Tapi Tidak Pernah Cukup

Sudah Tidur Lama Tapi Tidak Cukup
Sudah Tidur Lama Tapi Tidak Cukup

Mengurus anak dan keluarga memang membutuhkan waktu dan tenaga. Kita harus pandai untuk mengatur waktu untuk urusan satu ini.

Tahu waktu kapan harus membersihkan rumah, menyuapi anak, memandikan anak hingga tahu waktu nya berapa lama kita butuh tidur. Sering kali tidur kita sebagai orang tua terputus karena harus bangun di malam hari demi anak yang sedang menangis.

Fakta nya perempuan membutuhkan waktu tidur berkualitas yang lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki.

Jika tidur sudah dilakukan dengan cukup lama namun anda justru selalu merasa kurang tidur, arti nya tidur anda tidak cukup berkualitas sehingga tidur menjadi tidak nyaman dan nyenyak walaupun sebentar.

6. Mudah Merasa Sedih

Mudah Merasa Sedih
Mudah Merasa Sedih

Tidak hanya marah dan sepi saja yang dapat menghampiri. Rasa sedih juga dapat datang secara tiba-tiba tanpa adanya penyebab sebelumnya.

Kesedihan ini dipengaruhi oleh banyak faktor baik internal maupun eksternal yang berkumpul sehingga secara tidak sadar anda akan merasakan kesedihan secara tiba-tiba meski tidak ada penyebabnya.

7. Merasa Bosan dengan Rutinias Harian

Merasa Bosan Dengan Rutinitas Sebagai Orang Tua
Merasa Bosan Dengan Rutinitas Sebagai Orang Tua

Manusia tidak pernah terlepas dari rasa bosan. Begitu juga dengan ibu atau ayah yang mengurus anak nya. Rutinitas seperti bangun pagi membuat sarapan, mencuci, membersihkan rumah, menyuapi anak dan lainnya merupakan kegiatan yang harus dijalani setiap hari nya. Kegiatan berulang yang memang harus dilakukan ini dapat membuat orang tua menjadi bosan.

Puncaknya mereka akan menunda-nunda untuk mengerjakan nya dan memilih untuk beristirahat. Rehat sejenak memang diperlukan bagi individu agar dapat recharge energi untuk menghadapi rutinitas dengan lebih baik lagi.

Beberapa tanda yang dibahas dalam poin di atas dapat ditangani dengan memberikan waktu pada diri sendiri untuk healing dan mengembalikan energi dalam diri mu. Berjalan-jalan, berolahraga, atau melakukan hobi dapat menjadi alternatif yang dapat di pilih ketika tanda-tanda perujukan terhadap stres dirasakan.

Artikel ini memberikan pengetahuan bagi pembaca secara ringan dan singkat mengenai tindakan preventif yang dapat dilakukan ketika seseorang merasa sudah penat dan lelah terhadap rutinitas hidupnya. Adalah hal yang wajar dan normal bagi individu untuk menyegarkan pikiran dan mental nya agar siap menghadapi berbagai aktivitas sehari-hari.

Baca Juga:  5 Kegiatan Ini Patut Dicoba Untuk Me Time, Yuk Para Ibu Kita Terapkan

Karena kita sebagai manusia memiliki emosi yang memerlukan wadah untuk penuangan emosi nya agar dapat segar kembali. Siapa pula yang mau merasa stres.

Jika hal ini dapat dikenal sedari dini maka akan dapat ditangani dengan baik oleh diri sendiri dan orang lain.

Abaikan perkataan negatif yang dilontarkan orang lain pada anda. Anda yang lebih tahu tentang diri anda sendiri bukan orang lain. Lebih baik mengatasi daripada mengobati bukan.

Written by Rima Mustika

Adult clinical psychologist at Golife.id, art enthusiast. A traditional dancer who can't live without coffee.