Selalu gagal dalam menabung ? Mengatur keuangan sepertinya semakin sulit ditengah perekonomian yang carut marut saat ini. Tapi setiap hal memang sulit bukan? Termasuk mengatur keuangan, jika kita tidak memiliki pengetahuan yang tepat semuanya akan menjadi sulit.
Kita memiliki jumlah uang yang terbatas setiap bulannya, tentu saja, kecuali jika kamu bisa mencetak uang sendiri.
Namun ini bukan hanya sekedar mengatur keuangan, karena ada beberapa kebiasaan buruk yang tampaknya mulai merusak tabungan kamu.
1. Selalu Gagal Menabung, Hentikan Membeli Barang-Barang Murah
Mungkin sudah menjadi selera tersendiri, atau mungkin ini sudah menjadi gaya hidup kita. Membeli barang-barang murah tampaknya sudah menjadi budaya di masyarakat. Kebanyakan dari kita berpikir membeli barang murah akan menghemat biaya, tapi bagaimana dengan kualitasnya?
Alangkah baiknya jika kita menahan keinginan untuk membeli dan sedikit lebih bersabar, mengumpulkan lebih banyak uang untuk mendapatkan barang yang lebih berkualitas.
Ini adalah masalah pola pikir, dan tampaknya memang sulit mengubah kebiasaan yang hampir mendarah daging ini. Kita cenderung berpikir, membeli barang mahal sama dengan menghabiskan lebih banyak uang.
Namun ternyata pemikiran itu salah besar. Membeli barang yang mahal dan berkualitas sama dengan menghemat pengeluaran dalam jangka panjang.
Karena saat kamu membeli barang-barang murah untuk perabotan rumah tangga, kualitasnya tidak bagus, mudah rusak; mau tidak mau harus diganti dengan yang baru. Membeli yang baru lagi, mengeluarkan biaya lagi dan begitulah seterusnya.
Baca Juga : Waspada Compulsive Buying, Ketika Keinginan Belanjamu Sudah Berlebihan
2. Tidak Mencatat Daftar Belanja
Salah satu kebiasaan buruk yang merusak tabungan kita adalah membeli sesuatu tanpa merencanakannya terlebih dahulu. Ketahuilah bahwa para pengusaha dan pemasar memiliki trik-trik jitu agar dagangannya laku. Ini semacam pembelian impulsif atau yang juga lebih dikenal pembelian yang mengandalkan emosi.
Nah, dalam mengontrol keuangan tidak cukup hanya menerapkan ilmu pengetahuan, karena kamu juga perlu mengontrol emosi dan mengendalikan diri dari keinginan yang datang tiba-tiba.
Berpikirlah secara rasional sampai kamu menemukan jawabannya apakah kamu benar-benar membutuhkan barang tersebut atau hanya keinginan semata.
Saat kamu pergi berbelanja ke pasar ataupun plaza, catatlah barang-barang dan kebutuhan apa saja yang perlu dibeli. Sebab sulit untuk mengatur keuangan saat kamu sudah berada ditengah-tengah tempat penjualan tanpa menentukan apa yang perlu untuk dibeli.
Jika kamu tidak bisa mencatatnya, mungkin kamu perlu belajar lagi dari 7 Pemahaman Finansial Yang Sangat Penting Bagi Generasi Milenial
3. Terlambat Membayar Tagihan Bulanan
Tak dapat dipungkiri bahwa di era modern saat ini kita memiliki banyak tagihan bulanan. Namun wajar saja jika semua itu untuk kebutuhan, seperti tagihan air, listrik, administrasi sekolah anak, dan lain-lain.
Semua itu baik-baik saja jika kamu membayar tagihan tepat waktu, dan lebih mendahulukannya daripada keinginan-keinginan lain.
Terlambat membayar tagihan membuat kita lebih banyak mengeluarkan biaya, seperti bunga dan denda. Ini akan menjadi kebiasaan buruk keuangan yang merusak tabungan.
Penyebab kita terlambat dalam membayar tagihan selain karena memang menunda-nunda, kita seringkali mengeluarkan uang untuk membeli sesuatu yang tidak terlalu dibutuhkan.
Maka sangat penting untuk menyisihkan uang untuk tagihan bulanan terlebih dahulu sebelum memikirkan kesenangan kita.
4. Masih Memiliki Gaya Hidup Yang Buruk
Kita semua memiliki kebiasaan buruk masing-masing, seperti merokok, minum alkohol, berjudi atau mungkin kebiasaan nongkrong-nongkrong dan makan yang terlalu banyak. Bahkan yang lebih bahaya lagi jika kamu sudah mengidap syndrome shopaholic atau kecanduan belanja secara berlebihan.
Memang sulit untuk mengubah kebiasaan buruk tersebut, namun jika kamu mampu menghentikannya pelan-pelan tentu akan sangat berpengaruh.
Kebiasaan buruk yang merusak tabungan bukanlah yang tampak buruk saja, ada beberapa kebiasaan yang tampak baik namun berdampak buruk bagi keuangan. Di era yang serba instan ini memang mudah mendapatkan apa yang kita inginkan, seperti kopi yang dapat kamu pesan secara online dipagi hari.
Sekilas tampaknya mempermudah, tapi alangkah baiknya jika kamu bangun lebih awal di pagi hari untuk memiliki waktu luang menyeduh kopi di rumah. Kenyamanan itu kita ciptakan sendiri.
5. Pengeluaran Melebihi Penghasilan
Ini adalah suatu hal yang ajaib tapi sudah menjadi hal wajar ditengah-tengah masyarakat modern saat ini. Kita cenderung memiliki pengeluaran yang lebih besar daripada penghasilan.
Dengan kata lain kita mengandalkan kredit ataupun pinjaman cepat. Tampaknya sudah menjadi kebiasaan yang dipandang normal, tapi ketahuilah bahwa kredit membawa kita pada bunga yang cukup besar, sehingga membuat kita cengap-cengap dalam mengatur keuangan.
Tidak ada barang-barang yang begitu penting. Ini hanya tentang gaya hidup. Jika kamu terbiasa mengandalkan kredit atau pinjaman cepat, maka bersiaplah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk membayar bunga yang sebenarnya bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih dibutuhkan. Tips-nya, kamu bisa mencoba gaya hidup minimalis untuk memperkecil biaya pengeluaran.
Baca Juga : Saatnya Mengatur Keuangan Pribadi, Lakukan 6 Hal Ini Agar Kantong Tak Jebol
6. Mengabaikan Pengetahuan Yang Dimiliki Tentang Mengatur Keuangan
Terakhir, kebiasaan buruk keuangan yang paling merusak tabungan adalah dirimu sendiri. Kamu mengabaikan ilmu pengetahuan tentang keuangan yang sudah dipelajari.
Kamu mengetahui potensi dari menjalankan bisnis sampingan, tapi malah menggunakan uang untuk hal-hal yang tidak berguna. Ini adalah kebiasaan buruk yang tampaknya sudah menjadi pola pikir.
Sangat berbahaya jika kamu selalu mengabaikan pengetahun tersebut. Kebanyakan orang menjadi susah bukan karena tidak memiliki pengetahuan, tetapi karena mengabaikan pengetahuan yang dimilikinya. Jadi mulai sekarang, ubahlah cara berpikirmu.
Kesimpulan,
Cara terbaik untuk mengubah kebiasaan buruk yang merusak tabungan adalah kembali ke dasar. Mulai mengatur keseluruhan pola hidup kamu terlebih dahulu dari bangun pagi hingga kembali ke kasur. Juga mulai berinvestasi pada diri sendiri dengan memperbanyak ilmu. Satu hal lagi, hiduplah sesuai kemampuanmu, karena hanya itu yang bisa kamu lakukan.