Apa saja gejala penyakit mental? Jika seorang teman atau orang yang dicintai tidak tampak seperti dirinya sendiri, bagaimana kamu mengenali perbedaan antara suasana hati yang buruk dan sesuatu yang lebih serius?
Minum terlalu banyak, menjadi orang yang menyebalkan, menangis sepanjang waktu atau perubahan signifikan lainnya yang sedang berlangsung dalam perilaku, pikiran, atau perasaan seseorang dapat menjadi tanda-tanda penyakit mental.
Tanda berikut ini tidak untuk membantu kamu mendiagnosis masalah kesehatan mental, tetapi untuk meyakinkan bahwa mungkin perlu konsultasi dengan psikolog untuk mencari informasi lebih lanjut tentang masalahmu.
1. Merasa Cemas atau Khawatir
Kita semua merasa khawatir atau stres dari waktu ke waktu. Tetapi kecemasan bisa menjadi tanda masalah kesehatan mental jika terus-menerus dan mengganggu setiap saat.
Gejala kecemasan lainnya mungkin termasuk jantung berdebar-debar, sesak napas, sakit kepala, gelisah, diare, atau pikiran berlomba.
2. Merasa Tertekan atau Tidak Bahagia
Pernahkah kamu memperhatikan bahwa teman kamu kehilangan minat pada hobi yang biasa kalian lakukan?
Jika mereka juga tampak sedih atau mudah tersinggung selama beberapa minggu terakhir atau lebih, kurang motivasi dan energi atau menangis sepanjang waktu, mereka mungkin sedang menghadapi depresi.
3. Ledakan Emosional
Setiap orang memiliki suasana hati yang berbeda, tetapi perubahan suasana hati yang tiba-tiba dan dramatis, seperti rasa tertekan atau marah yang ekstrem, dapat menjadi gejala penyakit mental.
4. Masalah Tidur
Umumnya kita membutuhkan 7-9 jam tidur setiap malam. Perubahan pola tidur seseorang yang berlangsung lama bisa menjadi gejala penyakit mental.
Misalnya insomnia bisa menjadi tanda kecemasan atau penyalahgunaan zat. Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat mengindikasikan depresi atau gangguan tidur.
5. Berat Badan atau Nafsu Makan Berubah
Banyak dari kita ingin menurunkan berat badan beberapa kilogram, tetapi bagi sebagian orang berat badan yang naik-turun atau penurunan berat badan yang cepat bisa menjadi salah satu tanda peringatan penyakit mental, seperti depresi atau gangguan makan.
Masalah kesehatan mental lainnya juga dapat memengaruhi nafsu makan dan berat badan.
6. Tenang atau Menyendiri
Kita semua terkadang membutuhkan waktu tenang, tetapi menarik diri dari kehidupan, terutama jika ini merupakan perubahan besar, dapat mengindikasikan masalah kesehatan mental.
Jika teman atau orang yang dicintai secara teratur mengisolasi diri, mereka mungkin mengalami depresi, bipolar, gangguan psikotik, atau masalah kesehatan mental lainnya.
Menolak untuk mengikuti kegiatan sosial mungkin merupakan pertanda bahwa mereka membutuhkan bantuan.
7. Penyalahgunaan Zat
Apakah kamu khawatir orang yang kamu cintai minum terlalu banyak? Menggunakan zat-zat, seperti alkohol atau obat-obatan, untuk mengatasinya dapat menjadi tanda masalah kesehatan mental.
8. Merasa Bersalah atau tidak Berharga
Pikiran seperti ‘Saya gagal’, ‘Ini salah saya’ atau ‘Saya tidak berharga’ adalah tanda-tanda yang mungkin dari masalah kesehatan mental, seperti depresi. Teman atau orang tersayang Kamu mungkin membutuhkan bantuan jika dia sering mengkritik atau menyalahkan diri sendiri.
Saat parah, seseorang mungkin mengungkapkan perasaan untuk menyakiti atau bunuh diri. Perasaan ini bisa berarti orang tersebut ingin bunuh diri dan membutuhkan bantuan segera.
9. Perubahan Perilaku atau Perasaan
Penyakit mental dapat dimulai sebagai perubahan halus pada perasaan, pemikiran, dan perilaku seseorang. Perubahan yang sedang berlangsung dan signifikan bisa jadi merupakan tanda bahwa mereka sedang atau sedang mengembangkan masalah kesehatan mental.
Jika ada sesuatu yang tampaknya ‘tidak beres’, penting untuk memulai percakapan tentang mendapatkan bantuan.
10. Produktivitas Kamu di Tempat Kerja Menurun
Marlynn Wei, M.D., seorang psikiater dan terapis bersertifikat, memberi tahu bahwa kinerja kamu di kantor dapat menunjukkan potensi masalah kesehatan mental.
Dia mengatakan jika kamu berulang kali tidak muncul untuk bekerja, melewatkan banyak tenggat waktu, terlambat, atau terus-menerus kewalahan, itu sesuatu yang perlu diperhatikan.
11. Kamu tidak Menikmati Hal-hal yang Dulu Kamu Sukai
Jika kamu berulang kali menemukan bahwa sesuatu yang kamu sukai tidak lagi memberi kegembiraan. Goldfine mengatakan itu adalah tanda bahaya.
Sebenarnya ada istilah psikis untuk perasaan ini, anhedonia, dan itu berarti “berkurangnya kemampuan untuk mengalami kesenangan”.
“Jika biasanya saya suka jalan-jalan dengan teman-teman saya pada Jumat malam, dan sekarang sudah tidak menyenangkan lagi saya tidak suka, saya menganggapnya membosankan sering kali itu adalah tanda lain dari depresi atau kecemasan atau ada yang tidak beres,” katanya.
12. Menarik Diri dari Kehidupan Sosial
Demikian pula, jika kamu tidak sering keluar rumah seperti dulu, itu adalah indikator lain dari sesuatu yang tidak beres.
Wei mengatakan bahwa merasa malu saat bersosialisasi atau merasa sangat mudah tersinggung bisa menjadi sinyal juga. ” kamu mungkin menjadi lebih marah dan jengkel oleh hal-hal kecil, dan sulit untuk melepaskan hal-hal yang mungkin mengganggu Anda,” katanya.
Anda mengalami sakit fisik tanpa alasan yang jelas.
Goldfine mengatakan tubuh kita dapat mengarahkan kita pada masalah kesehatan mental melalui penyakit fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, nyeri otot, dan nyeri. “Jika hal ini terjadi dan tidak ada alasan nyata di baliknya, itu bisa menjadi tanda bahwa mungkin ada sesuatu yang terjadi terkait dengan kesehatan mental kamu,” katanya. “Jika suatu hari kamu mengalami sakit kepala, jangan lari ke psikolog, tetapi jika itu terjadi lebih sering, ini mungkin karena perasaan yang jauh lebih tertekan belakangan ini.”
Bagaimana Cara Menanganinya?
Jangan takut untuk menghubungi jika kamu atau seseorang yang kamu kenal membutuhkan bantuan. Mempelajari semua yang kamu tau tentang kesehatan mental adalah langkah pertama yang penting.
Hubungi asuransi kesehatan, dokter perawatan primer, atau otoritas kesehatan mental negara daerah kamu untuk mendapatkan lebih banyak informasi. Kamu juga bisa mencoba alternatif konseling online untuk pendapatkan rujukan yang lebih cepat.
Apa yang Dilakukan Setelah di Diagnosis?
Mengetahui tanda peringatan dapat membantu memberi tahu jika kamu perlu berbicara dengan profesional. Bagi banyak orang, mendapatkan diagnosis yang akurat adalah langkah pertama dalam rencana perawatan.
Tidak seperti diabetes atau kanker, tidak ada tes medis yang dapat mendiagnosis penyakit mental secara akurat. Seorang profesional kesehatan mental akan menggunakan Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM), yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association, untuk menilai gejala dan membuat diagnosis. Panduan tersebut mencantumkan kriteria termasuk perasaan dan perilaku serta batasan waktu untuk diklasifikasikan secara resmi sebagai kondisi kesehatan mental.
Setelah diagnosis, penyedia layanan kesehatan dapat membantu mengembangkan rencana pengobatan yang dapat mencakup pengobatan, terapi, atau perubahan gaya hidup lainnya.
Pengobatan yang dapat Dilakukan
Mendapatkan diagnosis hanyalah langkah pertama; mengetahui preferensi dan tujuan kamu sendiri juga penting. Perawatan untuk penyakit mental bervariasi berdasarkan diagnosis dan orang. Tidak ada perlakuan “satu ukuran untuk semua”. Pilihan pengobatan dapat mencakup pengobatan, konseling (terapi), dukungan sosial dan pendidikan.
Akhir kata
Satu atau dua dari gejala ini saja tidak dapat memprediksi penyakit mental, tetapi mungkin menunjukkan kebutuhan untuk evaluasi lebih lanjut.
Jika seseorang mengalaminya sekaligus dan gejalanya menyebabkan masalah serius dalam kemampuan untuk belajar, bekerja atau berhubungan dengan orang lain, dia harus diperiksa oleh dokter atau ahli kesehatan mental. Orang dengan pikiran atau niat untuk bunuh diri, atau pikiran untuk menyakiti orang lain, membutuhkan perhatian segera.