Mengajarkan tata krama pada anak merupakan hal penting yang tidak boleh dilupakan oleh para orang tua. Pasalnya tata krama ini akan mengajarkan anak hidup dalam lingkungannya sedari ia kecil hingga kelak ia tumbuh dewasa. Tata krama marupakan aturan tidak tertulis yang bisa diajarkan oleh orang tua di rumah.
Dikatakan aturan tidak tertulis karena sejatinya ini adalah pembatasan perilaku pertama bagi anak agar dapat bersosialisasi dengan tepat dalam lingkungannya. Bayangkan jika anak tidak memahami tata krama dasar ini.
Tentu anak akan kebingungan dalam menentukan sikap dan perilaku pada kondisi lingkungan tertentu. Selain itu jika anak memberikan respon yang salah pada suatu kondisi, tidak jarang anak akan di cap sebagai anak nakal dan anda sebagai orang tua di cap belum dapat mencontohkan dengan baik mengenai tata krama yang benar.
Karena tata krama ini akan membuat anak menjadi orang yang sopan lagi santun dalam setiap keadaan di lingkungan. Baik itu kepada teman sebaya, yang lebih muda hingga menghormati orang yang lebih tua. Anak-anak mudah sekali meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya.
Maka selain mengajarkan anda sebagai orang tua juga wajib untuk mencontohkan. Kesabaran dan pengulangan dalam memberikan contoh memang diperlukan. Namun hal ini tidak akan berakhir sia-sia jika menikmati prosesnya.
Pengajaran tata krama pada anak ini juga akan mengajarkan anak untuk menghargai orang lain. Apalagi di usia 3 hingga 4 tahun anak akan dengan mudah sekali meniru. Maka di usia ini di rasa tepat untuk mengajarkan sesuatu hal pada anak termasuk tata krama.
Lalu apa saja yang kira-kira bisa diajarkan mengenai tata krama pada anak?
1. Mengucapkan “Tolong” dan “Terima Kasih”
Jika kita hendak meminta bantuan dari orang lain sebaiknya gunakan kata tolong sebagai awalan dari permintaan bantuan. Dan setelahnya gunakan kata terima kasih untuk mengapresiasi bantuan yang telah diberikan.
Hal ini adalah penting untuk diajarkan kepada anak sejak dini. Biasakan untuk mengucapkan tolong dan terima kasih pada siapapun yang anda minta bantuan meski hanya kepada pasangan di rumah. Pasalnya orang tua adalah guru pertama anak yang ia lihat perilakunya untuk kemudian ia tirukan.
Selain itu mengajarkan untuk berkata tolong dan terima kasih pada anak akan membuatnya menghargai orang lain tanpa memandang status sosial dan siapa orang yang di mintai bantuan. Singkatnya anak akan belajar untuk menghargai orang lain baik itu tukang sapu sekalipun.
Hal ini juga dapat membiasakan anak untuk mengucapkan terima kasih jika anak dihadapkan pada kondisi di mana ia di tolong oleh seseorang tanpa meminta terlebih dahulu. Jadi anak dapat paham situasi di mana ia berada dan respon tolong dan terima kasih diberikan.
2. Mengakui Kesalahan dan Meminta Maaf
Meminta maaf bukanlah hal yang akan merendahkan diri kita di mata orang lain. Stigma ini terkadang diartikan sebagai kelemahan dari seseorang. Padahal mengucapkan maaf dapat dilakukan ketika kita melakukan kesalahan meski tidak disengaja.
Hal ini penting untuk diajarkan pada anak sejak dini agar anak belajar untuk mengakui kesalahan mereka.
Jika anak tidak sengaja menyenggol temannya di sekolah atau melakukan kesalahan di rumah misalnya tidak sengaja memecahkan gelas, anak akan belajar untuk memahami situasi dan menyadari kesalahannya sehingga ia harus meminta maaf pada orang yang bersangkutan.
Baca Juga : Pengaruh Ke Mental Anak, 6 Sikap Ini Sebaiknya Di Hindari Orang Tua
3. Menolong Orang Lain
Tata krama pada anak yang harus diajarkan selanjutnya adalah menolong orang lain yang membutuhkan. Contoh mudahnya adalah ketika anda sedang menyiapkan makanan di dapur ajarilah ia untuk membantu anda melakukan hal lain.
Misalnya mengangkat telepon, membukakan pintu dan lain sebagainya. Hal ini dapat menumbuhkan rasa saling tolong menolong pada diri anak. Selain itu anak akan belajar arti dari gotong royong dari lingkup kecil terlebih dahulu yakni rumah.
Ia akan terbiasa untuk membantu anda yang sibuk sehingga pekerjaan lebih cepat terselesaikan. Anak juga akan terbiasa dan terlatih untuk melakukan pekerjaan rumah karena terbiasa membantu anda dan ia akan meniru setiap hal yang anda lakukan.
Baca Juga : 8 Cara Menumbuhkan Rasa Percaya Diri dan Keberanian Pada Anak
4. Mengajarkan Perkataan Yang Baik
Anda tentu pernah melihat dan mendengar anak-anak yang menuturkan kata-kata yang kurang baik pada anak. Untuk itu anda bisa melatihnya dengan menggunakan bahasa yang baik dan kata-kata yang baik ketika sedang mengajarkan sesuatu hal pada anak.
Karena anak-anak itu cepat sekali menangkap perkataan yang anda keluarkan. Bisa juga meniru perkataan yang berasal dari televisi yang ia tonton atau dari teman-temannya. Anak belum paham bahwa kata-kata tersebut kurang baik untuk diucapkan.
Anda harus menjelaskan bahwa kata-kata tersebut tidak sopan untuk digunakan. Hal ini dapat dicegah dengan mengontrol apa yang ia lihat dan ia dengar. Jadi usahakan untuk menggunakan kalimat-kalimat positif dan kata-kata yang baik pada anak.
Baca Juga : Tantrum Pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
5. Menutup Mulut dan Hidung Ketika Bersin dan Batuk
Tata krama pada anak selanjutnya adalah untuk menutup mulut dan hidung ketika ia bersin dan batuk. Caranya dengan mengingatkan dan mencontohkan pada anak sejak dini. Ajarkan untuk menutup mulutnya ketika batuk dan menutup mulut dan hidung ketika bersin.
Hal ini wajib untuk dilakukan agar tidak mengganggu orang lain di sekitarnya. Berikan pemahaman bahwa batuk dan bersin dapat menularkan kepada orang lain dan membuat mereka tidak nyaman karena takut tertular.
Ajarkan pula untuk menundukkan kepala atau mengarahkan kepala pada samping kiri atau kanan ketika melakukannya.
Sehingga anak-anak akan memahami bahwa hal ini harus dilakukan agar orang lain tidak tertular dan tidak mengganggu orang lain didekatnya.
Baca Juga : 7 Cara Mengatasi Masalah Anak Susah Makan, Orang Tua Harus Paham
6. Belajar Mengendalikan Emosi
Emosi dimiliki oleh setiap manusia tak terkecuali anak-anak. Pengenalan emosi juga tak kalah penting pada kategori tata krama pada anak.
Emosi yang terdiri dari sedih, marah, bahagia dan lainnya ini jika diajarkan pada anak sejak dini maka ia akan dengan mudah untuk mengendalikannya dan tidak menampilkannya di tempat umum.
Ajarkan pada anak bahwa tidak mengapa jika menangis ketika sedih dan tidak mengapa pula jika merasa marah. Asalkan emosi tersebut dikeluarkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang tepat. Hal ini juga akan menghindari anak untuk mudah marah, cemberut hingga tantrum di tempat umum.
Selain itu mengajarkan anak untuk merespon dengan emosi yang tepat dan komunikasi yang tepat dapat membuat anak untuk bisa menyampaikan apa yang ia inginkan dan apa yang ia rasakan. Sehingga akan tercipta diskusi sehat antara anak dan orang tua.
Hal ini akan menjadi bekal ketika ia dewasa nanti. Pelajaran yang didapatkan dari mengendalikan emosi ini adalah anak akan belajar untuk bersabar dan mengkomunikasikan apa yang ia pikirkan dan rasakan.
Akhir Kata
Masih banyak sekali tata krama pada anak yang bisa kita ajarkan sejak dini. Misalnya mengucapkan permisi ketika hendak melewati orang banyak, mencium tangan ketika bertemu orang tua, belajar untuk mengalah hingga mengetuk pintu terlebih dahulu ketika akan memasuki ruangan.
Hal ini dapat anda contohkan setiap hari di rumah agar anak mampu untuk memahami tata krama yang baik dan benar. Karena hal ini akan berlaku di mana pun ia berada hingga ia dewasa nanti.