Menjadi sebuah pemimpin atau leader adalah impian sebagian orang. Ada kebanggaan tersendiri saat menjadi pemimpin. Proses untuk dapat meraih posisi sebagai pemimpin bukanlah hal yang mudah, begitu pula saat menjadi pemimpin juga bukan perkara yang mudah.
Ada pepatah mengatakan semakin tinggi pohon, semakin besar angin bertiup. Hal itu berarti semakin tinggi kedudukan seseorang maka semakin bertambah pula masalah yang harus dihadapi.
Menjadi sebuah pemimpin berarti bertugas memimpin berbagai karyawan. Karyawan merupakan salah satu aset yang paling berharga bagi sebuah perusahaan.
Kinerja karyawan akan sangat mempengaruhi kesuksesan sebuah perusahaan. Oleh sebab itu, setiap perusahaan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk karyawannya.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Salah satunya adalah gaya kepemimpinan atau leadership dari seorang pemimpin atau leader.
Meskipun kualitas karyawan baik namun kualitas leadership yang diberikan oleh pemimpinya buruk maka akan sia-sia. Kemampuan karyawan tidak akan tersalurkan dengan maksimal jika memiliki leader yang buruk.
Bahkan jika seorang leader memiliki leadership yang sangat buruk maka karyawan akan merasa tertekan, tidak akan mampu bertahan di perusahaan bahkan akan mengundurkan diri. Oleh sebab itu, kemampuan leadership yang baik sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin.
Tipe leadership dikatakan baik jika seorang pemimpin mampu memberi motivasi kepada karyawannya. Motivasi kerja sangatlah penting. Jika karyawan memiliki motivasi kerja yang tinggi maka dia tidak akan mengeluh ketika bekerja dan mampu menambah performasi karyawan.
Meskipun begitu, hal tersebut masih bisa dielaborasi karena setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Oleh sebab itu ada banyak tipe-tipe leadership dapat kamu terapkan di kantor.
Jika kamu masih bingung mengenai tipe-tipe leadership yang dibutuhkan di dunia kerja, simak pembahasan berikut ini.
1. Democratif Leadership (Kepemimpinan Demokrasi)

Democratif Leadership bisa juga disebut dengan gaya kepemimpinan demokrasi. Selain itu, democratif leadership juga memiliki nama lain yaitu partisipasi leadership.
Democratic leadership merupakan gabungan dari tipe pemimpin otokratis dan hands-off leadership.
Saat ini, democratif leadership masih menjadi tipe leadership yang disukai oleh banyak karyawan. Bahkan negara Indonesiapun menganut democratif leadership.
Dalam tipe leadership ini, seorang pemimpin memberikan tugas-tugas kepada para karyawannya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Meskipun begitu, leader akan memberikan kebebasan kepada karyawannya untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut.
Walaupun diberikan kebebasan, seorang leader pada democratif leadership tetap ertanggung jawab terhadap karyawannya sehingga seorang leader tetap mengawasi pekerjaan karyawan supaya tetap selesai.
Hal utama yang harus kamu jadikan andalan saat memilih menjadi pemimpin dengan tipe democratif leadership adalah komunikasi. Komunikasi sangat berperan penting.
Jika komunikasi yang kamu jalin dengan karyawan baik maka potensi dan usaha karyawan dapat terlihat dengan jelas. Jika kamu mengetahui potensi dan usaha mereka maka berilah sebuah apresiasi sehingga karyawan merasa dihargai.
2. Hands-off Leadership

Tipe kepemimpinan hands-off leadershiip adalah berfokus pada mendelegasikan beberapa tugas kepada karyawan namun memberikan sedikit pengawasan bahkan tanpa pengawasan.
Oleh sebab itu, pemimpin yang menggunakan tipe kepemimpinan yang satu ini tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk mengatur dan mengawasi karyawan.
Karyawan yang dipimpin dengan tipe kepemimpinan ini akan merasa bisa diandalkan, dan bebas mengekspresikan ide-ide.
Tipe kepemimpinan hands-off leadership ini cocok digunakan jika seluruh anggota tim kamu merupakan karyawan-karyawan yang telah memiliki banyak pengalaman, terlatih dan bertanggung jawab sehingga kamu tidak perlu memberikan banyak pengawasan.
Jika kamu memutuskan untuk menggunakan tipe kepemimpinan yang satu ini, kamu harus bisa mendeskripsikan dengan jelas tujuan dan langkah-langkah yang akan kamu dan tim kamu capai.
Jika kamu tidak mampu menjelaskan dengan baik maka dapat membingungkan mereka dan mengurangi produktivitas mereka.
3. Multicultural Leadership

Seiring berkembangnya zaman, dunia industri berkembang pesat. Banyak berdiri perusahaan berskala internasional dan nasional. Perusahaan yang berskala internasional sering mempekerjakan beberapa orang dari negara lain.
Oleh sebab itu, di perusahaan tersebut memiliki karyawan dengan budaya kerja yang berbeda-beda. Tidak hanya perusahaan internasional, perusahaan nasional pun memiliki karyawan dengan budaya yang berbeda.
Indonesia memiliki wilayah dengan berbagai suku dan budaya sehingga budaya setiap individu dapat berbeda-beda.
Multicultural Leadership sangat cocok digunakan ketika kamu memiliki karyawan dengan budaya kerja yang berbeda-beda. Dengan gaya kepemimpinan ini, kamu dapat menjangkau seluruh karyawan.
Penerapan multicultral leaderhip dapat kamu terapkan dengan cara menghargai dan menerima budaya yang dibawa oleh setiap karyawan.
Contoh nyata penerapan multicultural leaderhip adalah seorang pemimpin mendukung jika ada karyawan yang mengusulkan perayaan dari berbagai budaya. Saat bulan Desember kamu dan karyawan kamu dapat membuat perayaan hari Natal.
Saat bulan Ramadhan kamu bisa membuat acara buka bersama. Hal-hal tersebut dapat membuat karyawan merasa dihargai dan diperhatikan. Hal ini tentunya akan menambah motivasi karyawan dalam bekerja.
4. Visionary Leadership

Visonary leadership cocok digunakan jika kamu merupakan seorang pemimpin yang memiliki beberapa ide lalu merencanakan sebuah metode dan rencana.
Pada tipe kepemimpinan yang satu ini, seorang pemimpin suka merancang sesuatu untuk kebutuhan jangka panjang bahkan hal-hal yang belum terpikirkan oleh karyawan sudah dipikirkan oleh sang pemimpin.
Dalam tipe kepemimpinan visioner, seorang pemimpin akan sering mengadakan banyak pertemuan seperti rapat dan training supaya memberikan ilmu kepada karyawannya. Setelah karyawan sudah mendapatkan ilmu maka rencana-rencana yang sudah dia susun akan lebih mudah tercapai.
Seorang pemimpin dengan gaya kepemimpinan visionary leadership akan mampu mendorong munculnya suatu pencapaian dan terus menginspirasi karyawan sehingga mudah mendapatkan kepercayaan atas ide-ide barunya. Tipe kepemimpinan ini memiliki ikatan yang kuat dengan organisasi di perusahaan.
Visionary leadership cocok digunakan pada bisnis kecil, bisnis yang sedang berkrmbang, fast-growing organization, dan organisasi besar yang sedang mengalami restrukturisasi perusahaan.
5. Transaction Leadership

Sesuai dengan namanya, dalam tipe kepemimpinan ini terdapat transaksi-transaksi yang dilakukan. Seorang pemimpin akan memberi imbalan atau reward kepada karyawannya yang telah berhasil melakukan pekerjaan dengan baik sehingga target tercapai.
Tipe leadership yang satu ini memang lebih mengutamakan hasil. Hasil dijadikan sebagai standar pengukuran untuk mendapatkan sebuah penghargaan.
Imbalan yang diberikan dapat berupa uang intesif tambahan, makanan atau sebuah benda lainnya.
Sistem imbalan memang memotivasi karyawan namun sebaiknya tetap diberi motivasi lewat cara lain selain memberi imbalan. Memberi imbalan kepada karyawan tidak akan menjaga semangat karyawan secara konsisten.
Transaction leadership cocok diterapkan kepada perusahaan yang sering mempunyai proyek-proyek besar. Selain itu tipe kepemimpinan ini juga cocok untuk departemen yang sellu menuntut target misalnya departemen penjualan.
6. Transformational Leadership

Transformational leadership atau tipe kepemimpinan transformasional memiliki ciri-ciri pemimpin biasa terjun langsung ke lapangan atau ke dalam proses kerja untuk membantu karyawan dalam melaksanakan tugas.
Jika kamu menggunakan tipe kepemimpinan yang satu ini, kamu akan dengan mudah mendapat kepercayaan dari karyawan. Karyawan akan merasa termotivasi karena mereka merasa mempunyai pemimpin yang peduli.
Tipe kepemimpinan transformational leadership cocok kamu terapkan jika perusahaan tempat kamu bekerja masih berskala kecil dan belum memiliki karyawan yang banyak, misalnya pada perusahaan-perusahaan startup yang masih baru.
Jika karyawan sudah banyak, atau anggota dalam tim yang dipimpin banyak maka tipe kepemimpinan ini kurang cocok karena kamu akan menghabiskan banyak waktu untuk membantu pekerjaan mereka.
7. Situational Leadership

Tipe kepemimpinan situational leadership merupakan kepemimpinan yang fleksibel. Seorang pemimpin yang menerapkan tipe kepemimpinan ini akan berusaha menyesuaikan tipe kepemimpinannya sesuai dengan perkembangan bisnis dan karyawan yang dipimpinnya.
Pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan ini harus peka dan pandai menjaga situasi.
Tipe kepemimpinan situational leadership cocok diterapkan di perusahaan yang sedang berkembang karena kondisi bisnis perusahaan belum stabil. Salah satu contoh perusahaan tersebut adalah perusahaan start up.
Bisnis startup selalu mengikuti arus perkembangan zaman dan memiliki banyak kompetitor sehingga membutuhkan pemimpin yang mudah menyesuaikan terhadap keadaan perusahaan.
Ada empat jenis gaya yang dilakukan oleh kepemimpinan ini yaitu telling-directing, participating-supporting, delegating dan selling-coaching.
Memang ada banyak tipe leadership yang dapat kamu terapkan di perusahaan kamu. Menjadi seorang pemimpin berarti kamu harus membimbing karyawan. Apapun tipe kepemimpinan yang akan kamu laksanakan kamu harus peduli dengan karyawan kamu.
Tipe kepemimpian apa yang cocok untuk kamu ? Nah, kamu juga bisa mempelajari beberapa tips tentang leadership yang saya sarankan berikut :
- 9 Cara Memotivasi Karyawan Untuk Meningkatkan Kinerja
- 20 Cara Untuk Menjadi Manajer yang Baik dan Menginspirasi