Pikiran! Semua yang kita rasa berat atau pun ringan sebenarnya berasal dari pikiran. Atau mungkin, tentang tekanan waktu, suatu benda yang pada mulanya ringan menjadi lebih berat karena tekanan waktu, semisal mengangkat gayung berisi air, saat pertama kali dipikul terasa ringan namun jika dipikul terus menerus maka bebannya akan terasa semakin berat.
Mungkin seperti rutinitas kita sehari-hari. Melakukan hal yang sama setiap hari lama kelamaan terasa berat untuk dilakukan, membuat kita bosan dan cemas. Padahal jika lebih sering kita mengerjakan sesuatu maka lama kelamaan akan semakin ahli.
Dan menjadi ahli dalam suatu bidang pasti untuk melakukannya jadi terasa mudah bagi kita. Mengapa semua terasa menjadi begitu berat?
Jika kita melakukan pekerjaan yang sama setiap hari, maka kita juga membutuhkan energi yang sama pula. Tapi mental dan fisik kita tidak sesempurna itu. Terkadang ada masalah di dalam diri kita yang tampak sulit untuk dihindarkan.
Dan masalah sebenarnya bukanlah “Kamu vs Pekerjaan” tetapi “Kamu vs Mental dan fisikmu sendiri”. Rutinitas itu sama setiap hari, ia tidak berubah hanya saja pikiran kitalah yang berbeda melihat pekerjaan itu.
Nah, saat kamu cemas, malas atau tidak tertarik untuk mengerjakan sesuatu, coba lihat lagi apa masalah di dalam dirimu dan inilah 5 tips untuk lebih tenang dalam pekerjaan
1. Tenangkan Dirimu, Rilex dan Nikmati Hal Yang Kamu Sukai

Tak ada pekerjaan yang benar-benar menyenangkan! Semua pekerjaan memiliki momen pahit dan mainsnya masing-masing. Dan hal yang paling utama adalah menciptakan koneksi antara mental dan fisikmu terlebih dahulu.
Jika semua pekerjaan dipaksakan karena rentetan waktu yang padat, tentu saja kamu butuh energi yang lumayan banyak untuk itu. Dan bagaimana agar energi kita cukup bertahan lama adalah tergantung bagaimana persiapan kita untuk memulainya.
Jangan terlalu setuju untuk menyetujui waktumu, sebab yang paling penting adalah kondisi mental dan fisikmu dalam menghadapi rentetan waktu. Tenangkan dirimu, rilex dan nikmati makanan atau minuman kesukaanmu.
Jika kamu menyukai minuman yang mengandung kafein, maka nikmati saja segelas atau dua gelas sebelum memulai aktivitasmu. Karena setelah tubuh kita rilex maka perasaan cemas akan hilang dengan sendirinya.
Dan yang paling penting adalah hasil akhir, jika kamu lebih tenang melakukan pekerjaanmu maka hasilnya pasti baik.
2. Hentikan Multitasking

Orang-orang menjadi stres karena harus menyelesaikan tenggat waktu yang cukup padat untuk setiap pekerjaan. Bahkan saat menjadi pelajar pun kita juga sering stres karena tugas-tugas yang menumpuk.
Lalu timbul rasa cemas dan mulai bertanya-tanya “bagaimana nanti kalau tugas ini tidak selesai? Bagaimana nanti orang-orang melihat saya?”
Pikiran kita pun bercabang-cabang hingga menyebabkan stres. Terlebih lagi di era informatika saat ini, setiap saat kita ditemani oleh gadget masing-masing, kadang-kadang sembari bekerja kita juga sibuk membalas pesan masuk, ditambah lagi isi pesannya tidak membantu pekerjaan kita, malah membuat tak fokus pada apa yang harusnya diprioritaskan.
Alih-alih melakukan semua tugas tepat waktu, kita malah mendapat masalah pada mental yang menjadi terlalu cemas juga bimbang.
Maka dari itu, kita harus berhenti untuk menyelesaikan semuanya, dan memilih satu pekerjaan untuk diselesaikan, lalu memfokuskan pada satu pekerjaan tersebut! Setelahnya jika masih cukup waktu, kita bisa mencoba menyelesaikan tugas selanjutnya satu persatu.
Baca Juga: Persiapkan Diri, 16 Pekerjaan ini Diprediksi Akan Hilang di Masa Depan
3. Temukan Gairah Yang Menyenangkan

Mungkin orang-orang memberi saran untuk melakukan apa yang kita suka, tapi saat pikiran dalam tekanan rasanya sulit untuk menemukan apa yang sebenarnya kita sukai.
Saat pikiran cemas dan mental tertekan, kita tidak akan bisa menikmati semuanya. Pada akhirnya kita hanya berputar-putar diranjang bersama pikiran yang hanya fokus pada masalah-masalah yang membuat dirimu cemas.
Memang hal yang sulit untuk menyelesaikan masalah itu, tetapi kamu perlu setujui hal-hal yang mendukung kesenanganmu. Kembali pada poin nomor satu, sembari merilekskan tubuh;pikirkanlah tentang minat serta tujuanmu kedepan, maka rasa cemas itu pelan-pelan akan hilang dengan sendirinya.
Atau tantanglah dirimu sendiri dengan kata-kata yang membantah seperti “Bagaimana kamu bisa sukses kalau menyelesaikan masalah kecemasan saja tidak bisa!”
Berusahalah memotivasi dirimu sendiri sampai gairah itu muncul dan pada akhirnya kamu bergerak melakukan pekerjaan itu karena diri sendiri.
4. Bekerja Dengan Hati Terdalam

Orang yang cerdas memilih untuk tidak mendengarkan suara negatif dari pikirannya. Saat kecemesan itu datang, tak perlu mencari tahu yang terkait, orang-orang cerdas tidak perlu peduli dan tetap fokus pada pekerjaan.
Karena mereka bisa membedakan mana bisikan yang bermanfaat dan mana yang tidak. Gangguan cemas dalam pikiran yang mengganggu pekerjaan datang karena kita tidak bisa melakukannya dengan hati yang dalam.
Jika kita membiasakan diri untuk melakukan pekerjaan dengan mendalam, maka tak ada yang menjadi pengganggu saat bekerja, baik dari eksternal seperti media sosial atau dari internal yang mengandung perasaan negatif.
Namun hal ini perlu dibiasakan dan memang sulit. Tapi dengan berusaha membiasakan diri untuk bekerja lebih dalam, maka setiap prosesnya akan terasa lebih bermanfaat dan bermakna.
Baca Juga: 5 Tips Mencapai Keseimbangan Antara Pekerjaan Dan Kehidupan Pribadi
5. Pandanglah Kecemasan Dengan Positif

Saat ini, kita pasti sulit untuk melihat hal positif. Maka usahakan dirimu sedang dalam kondisi tenang saat membaca tulisan ini.
Disaat-saat tenang seperti ini, tugas kita adalah menyerap semua kalimat yang positif dan menyimpannya di memori otak, hingga saat kecemasan itu datang lagi kita jadi lebih mudah mengendalikan diri sendiri.
Karena pada akhirnya kita akan menyadari bahwa rasa cemas tidak mungkin pergi, jika kita tidak mendapatkan pelajaran yang ia bawa.
Dalam arti, berbicara tentang kecemasan itu dengan mengubah mental kita, sebab rasa cemas sebenarnya suatu hal yang mendorong energi positif kita untuk mengubah keadaan. Misalnya saat cemas datang, kamu pasti tahu kamu perlu melakukan perombakan pada dirimu, pada mentalmu, dan gairahmu.
Kecemasan mengubah pikiran kita untuk melangkah kelevel selanjutnya, yang berarti hal itu membuat kita naik kelas atau lebih baik dari sebelumnya.
“Rasa cemas datang seiring hilangnya harapan. Maka jangan pernah mengunci harapanmu pada sesuatu yang melampaui kendalimu!”